Klasifikasi alat musik
Dalam organologi, yaitu ilmu yang mempelajari alat musik, terdapat banyak metode untuk mengklasifikasikan alat musik. Sebagian besar metode bersifat khusus untuk kelompok budaya tertentu dan dikembangkan agar sesuai kebutuhan musikal budaya tersebut. Metode klasifikasi berbasis budaya terkadang tidak berhasil jika diterapkan di luar budaya tersebut. Misalnya, klasifikasi berdasarkan penggunaan alat musik dapat gagal jika diterapkan pada budaya lain yang menggunakan alat musik yang sama secara berbeda.
Klasifikasi
suntingDalam ilmu musik Barat, metode klasifikasi yang paling umum adalah dengan membagi instrumen ke dalam kelompok berikut:
- Alat musik gesek (sering dibagi lagi menjadi alat musik yang dipetik dan yang digesek);
- Alat musik tiup (sering dibagi lagi menjadi alat musik tiup kayu dan alat musik tiup kuningan);
- Instrumen perkusi; dan
- Instrumen elektronik.
Selain itu, terdapat juga sistem pengklasifikasian kuno asal India, yang berasal dari abad ke-4 atau ke-3 SM. Klasifikasi ini tertuang dalam Natya Shastra, sebuah risalah teoritis tentang musik dan dramaturgi, oleh Bharata Muni, yang membagi instrumen (vadya) ke dalam empat kelompok klasifikasi utama: instrumen yang bunyinya dihasilkan dengan menggetarkan dawai (disebut tata vadya, "instrumen yang diregangkan"); instrumen yang bunyinya dihasilkan dengan menggetarkan kolom udara (disebut susira vadya, "instrumen berongga"); instrumen perkusi yang terbuat dari kayu atau logam (disebut Ghana vadya, "instrumen padat"); dan instrumen perkusi dengan kulit/membran, atau drum (avanaddha vadya, "instrumen tertutup").
Daftar pustaka
sunting- "Origins and Development of Musical Instruments (review)". Notes. 65 (3): 516–518. 2009-03. doi:10.1353/not.0.0132. ISSN 1534-150X.