Film pendek

film apa pun yang tidak cukup panjang untuk dianggap sebagai film fitur

Film pendek adalah film yang berdurasi pendek, simpel dan memiliki nauansa kompleks serta tidak dianggap sebagai film utama/panjang (feature film). Academy of Motion Picture Arts and Sciences mendefinisikan film pendek sebagai "sebuah film orisinal yang berdurasi 40 menit atau kurang, termasuk tambahan dari semua kredit".[1] Kemudian Oberhausen Diarsipkan 2023-03-26 di Wayback Machine. sebagai salah satu festival film pendek tertua di dunia memberikan batas durasi 35 menit. Sedangkan Venice Film Festival Diarsipkan 2011-02-19 di Wayback Machine. melalui The Orizzonti section mereka menetapkan batas maksimum durasi 20 menit untuk film pendek yang bisa dipertimbangkan dalam kompetisinya.

Pada film-film di Amerika Serikat pada tahun 1920-an hingga 1970-an, film pendek umumnya disebut dengan film pendek apabila dibatasi pada dua gulungan 35mm atau kurang dan untuk film utama/panjang (feature film) terdiri dari film tiga atau empat gulungan, jadi istilah panjang dan pendek merujuk pada dua hal itu.[butuh rujukan] Film pendek memiliki peran dan manfaat sebagai wadah mengekspresikan pembuatnya, wadah eksplorasi sineas, dan sebagai tempat jejaring komunitas film pendek.

Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh komedian Charlie Chaplin. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema. Meningkatnya industri dengan terimonologi film "pendek" mendorong banyak asumsi bahwa hal itu terjadi dikarenakan film "pendek" ditampilkan sebagai bagian dari presentasi film utama/panjang (feature film). Film pendek juga dapat dirilis bersama dengan film layar lebar, dan juga dapat dimasukkan sebagai fitur bonus pada beberapa rilis video rumahan. Film pendek umumnya pula digunakan untuk menambah pengalaman di industri perfilman dan sebagai platform untuk menampilkan bakat guna mendapatkan pendanaan untuk proyek masa depan dari investor swasta, rumah produksi, atau studio film.

Pada hakikatnya film pendek bukan sekedar durasi yang pendek. Dan bukan juga merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya dianggap lebih mudah serta anggaran yang relatif minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya, dan hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses penciptaannya. Film pendek sering diputar di festival film lokal, nasional, atau internasional dan dibuat oleh pembuat film independen dengan anggaran rendah atau tanpa anggaran sama sekali, namun tidak menutup kemungkinan juga untuk diproduksi oleh industri utama dengan anggaran yang sebanding dengan pembuatan film panjang/fitur. Pembuat film pendek umumnya mendapatkan pendanaan dari hibah film, organisasi nirlaba, sponsor atau dana pribadi.

Sejarah

sunting
 
William Garwood membintangi banyak film pendek, banyak di antaranya memiliki durasi 20 menit

Pada awal sejarah sinema itu sendiri, semua film diproduksi dengan durasi sangat pendek, terkadang hanya berjalan satu menit atau kurang. Hampir menuju tahun 1910-an ketika film mulai menjadi lebih lama dari sekitar sepuluh menit.

Set film pertama disajikan pada tahun 1894 dan itu melalui perangkat yang Thomas Edison sebut sebagai kinetoskop. Film pada saat itu dibuat untuk tontonan individu saja. Pada era berikutnya, Film pendek komedi diproduksi dalam jumlah besar jika dibandingkan dengan film berdurasi panjang seperti The Birth of a Nation karya D. W. Griffith.[butuh rujukan]

Pada tahun 1920-an, dengan sistem tiket maka individu dapat menonton berbagai program termasuk film panjang/utama dan beberapa karya pendukung dari kategori seperti film panjang/utama kedua (B movie), komedi pendek, kartun yang berdurasi 5-10 menit, film perjalanan, maupun berita. Komedi pendek menjadi film yang sangat umum, dan biasanya datang di dalam serial atau dalam film series (seperti film Our Gang atau film seperti karakter Little Tramp ala Charlie Chaplin). Kartun animasi memilki keunggulan sebagai film berdurasi pendek. Hampir semua perusahaan produksi film besar memiliki unit yang ditugaskan untuk mengembangkan dan memproduksi film pendek. Banyak perusahaan terutama pada era film bisu dan suara awal, memproduksi sebagian besar film yang berdurasi pendek.

Pada 1930-an, sistem distribusi berubah di banyak negara karena depresi besar (Great Depression). Alih-alih pemilik bioskop menyusun program pilihan mereka sendiri, studio lebih memilih menjual paket yang berpusat pada film panjang/utama serta karya pendukung, kartun dan lainnya. Munculnya fitur ganda (double feature) membuat film pendek mengalami penurunan pangsa pasar dalam kategori komersial. Sutradara Hal Roach, misalnya, memindahkan Laurel dan Hardy secara penuh ke film panjang/utama setelah tahun 1935, dan mengubah film populer Our Gang yang terbagi dari film pendek menjadi film panjang/utama (feature film). Pada 1940-an, ia sama sekali telah pindah dan keluar dari film pendek (meskipun Metro-Goldwyn-Mayer melanjutkan film pendek Our Gang sampai tahun 1944).

Era film pendek selanjutnya masuk ke dalam perfilman Joe McDoakes karya George O'Hanlon, dan karya animasi studio seperti Walt Disney Productions dan Warner Bros. Cartoons. Pada pertengahan 1950-an dengan munculnya televisi, kehidupan film pendek komersial hampir mati, The Three Stooges menjadi series besar terakhir dari film pendek, yang berakhir pada tahun 1959. Film pendek telah menjadi medium bagi mahasiswa, para independen dan bidang bidang khusus yang berkaitan dengan film pendek.

Istilah film pendek mulai populer sejak tahun 50-an, sedangkan alur perkembangan film pendek dimulai dari Jerman dan Prancis. Para penggagas film pendek itu ialah Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di Prancis. Kemudian muncul Oberhausen Kurzfilmtage yang sekarang menjadi festival film pendek tertua di dunia, tepatnya di kota Oberhausen sendiri. Tidak menunggu waktu yang lama Paris pun menjadi saingan dengan kemunculan Festival du Court Metrage de Clermont-Ferrand yang diadakan tiap tahun. Festival-festival film pendek di Eropa menjadi ajang eksibisi utama yang sarat pengunjung, apalagi didukung dengan munculnya cinema house bervolume kecil. Masyarakat pun dapat menyaksikan pemutaran film-film pendek ini di hampir setiap sudut kota di Eropa.

Film kartun berdurasi pendek memiliki umur yang lebih panjang, hal ini dikarenakan penerapan teknik animasi terbatas yang berbiaya rendah dan munculnya televisi animasi yang memungkinkan film kartun berdurasi pendek memiliki pertunjukan teatrikal dan siaran sindikasi sebelum filmnya akhirnya benar-benar berakhir. Pada 1960-an, pasar film pendek animasi sebagian besar telah beralih ke televisi, lalu film pendek teater yang masih ada disindikasikan ke televisi. Warner Bros., salah satu studio produksi yang paling produktif pada era keemasannya, mengalami beberapa reorganisasi pada tahun 1960-an sebelum pada akhirnya keluar dari bisnis film pendek pada tahun 1969 (pada saat itu film pendeknya (The Bugs Bunny Show) telah ditayangkan berulang-ulang di televisi selama bertahun-tahun. MGM melanjutkan Tom and Jerry (penayangan serangkaian film pendek perdana karya Gene Deitch di Eropa Timur itu diterima dengan buruk, kemudian dijalankan dengan lebih baik oleh alumnus Warner Bros yang bernama Chuck Jones) hingga tahun 1967, dan serial Woody Woodpecker bertahan hingga tahun 1972; lalu tim kreatif di balik kartun-kartun MGM pada era tahun 1940-an dan 1950-an membentuk Hanna-Barbera Productions pada tahun 1957, yang berfokus pada televisi. The Pink Panther (karakter) merupakan serial film pendek kartun teatrikal reguler yang terakhir, yang dimulai pada 1964 (menghabiskan seluruh keberadaannya pada era animasi terbatas) dan berakhir pada 1980.

Era Modern

sunting
 
film pendek Paulie yang dirilis pada 2012.

Film pendek kadang-kadang disiarkan sebagai pengisi saat film layar lebar atau menjadi pengisi jika ada film tidak pas dengan jadwal siaran standar. Film pendek animasi masih berlanjut dalam hal distribusi komersial mainstream pada era modern. Misalnya, Pixar telah memutar film pendek bersamaan dengan masing-masing film utama/panjangnya selama pemutaran perdana teatrikal film utama/panjangnya sejak tahun 1995 (Pixar memproduksi film pendek sejak tahun 1984),[2] Sejak Disney mengakuisisi Pixar pada tahun 2006, Disney juga telah memproduksi animasi pendek sejak 2007 dengan film pendek yang berjudul How to Hook Up Your Home Theater dan memproduksi serangkaian Film animasi laga hidup yang berkerjasama dengan The Muppets yang viral di YouTube sebagai bentuk promosi dari filmnya pada tahun 2011 dengan nama yang sama.

DreamWorks Animation sering membuat sekuel film pendek untuk disertakan dalam rilis video edisi khusus fitur utama dan secara khas dengan durasi yang cukup panjang sehingga dapat disiarkan sebagai edisi spesial televisi, beberapa film dari studio tersebut juga memuat film pendek teatrikal juga.[butuh rujukan]Warner Bros. sering membuat tambahan film lawas animasi berdurasi pendek dalam kepustakaannya yang besar, tetapi hanya terhubung secara tematis pada versi rilis klasik dari DVD WB. Pada tahun 2010 dan 2012 Warner Bros. juga merilis film pendek Looney Tunes.[butuh rujukan]

Shorts International (Shorts TV) dan Magnolia Pictures menyelenggarakan acara tahunan untuk merilis film pendek pada nominasi Academy Award di teater/bioskop di seluruh AS, Inggris, Kanada, dan Meksiko sepanjang Februari dan Maret.[3] ShortsTV merupakan saluran televisi pertama yang didedikasikan untuk menampilkan film-pendek.[butuh rujukan] Namun, film pendek umumnya mengandalkan pameran festival film untuk menjangkau penonton. Film pendek juga dapat didistribusikan melalui Internet. Situs web tertentu mendorong unggahan film pendek buatan pengguna seperti YouTube dan Vimeo, dan situs tersebut telah menarik komunitas besar seniman dan penonton.[butuh rujukan]Situs lainnya seperti Omeleto, FILMSshort, Short of the Week, Think Shorts, Short Central, dan beberapa aplikasi lainnya menampilkan film pendek yang dikurasi.

Sebuah organisasi di Eropa, Short Film Conference Diarsipkan 2023-06-10 di Wayback Machine. sampai saat ini masih merupakan satu-satunya organisasi internasional yang berusaha untuk mempersatukan komunitas film pendek global. Diantara para anggota organisasi ini antara lain adalah; The Clermont-Ferrand International Short Film Festival Diarsipkan 2023-06-20 di Wayback Machine.. Sejak 1979 festival ini diadakan setiap tahun di kota Clermont-Ferrand, Prancis, dan merupakan festival film terbesar kedua di Prancis setelah Cannes. Nama besar lainnya yang berada dalam keanggotaan adalah The International Short Film Festival Oberhausen Diarsipkan 2023-03-26 di Wayback Machine., sejak 1954 diadakan setiap tahun di Oberhausen, Jerman. Oberhausen merupakan salah satu festival film pendek tertua di dunia. Kemudian dari wilayah Eropa Utara, The Tampere Film Festival Diarsipkan 2023-05-25 di Wayback Machine. di Finland, diinisiasi pada tahun 1960. Dan bersama-sama festival Oberhausen dan Clermont-Ferrand, merupakan daftar festival film pendek Eropa yang dianggap penting di region ini.

Di region Australia dan Asia, beberapa festival film pendek berskala internasional yang telah dikenali adalah Tropfest Diarsipkan 2023-07-07 di Wayback Machine., salah satu festival film pendek yang berlangsung di Australia sejak 1993. Kemudian Busan International Short Film Festival Diarsipkan 2023-07-10 di Wayback Machine. di Korea selatan yang berawal dari sebuah festival nasional Korea selatan pada tahun 1980, kemudian melebarkan skalanya menjadi Asian festival pada tahun 2000, dan akhirnya menjadi festival internasional pada tahun 2010.

Film pendek seringkali dianggap panggung pertama bagi pembuat film pemula, akan tetapi sutradara, aktor dan kru yang telah berada dalam industri utama sering juga memilih untuk membuat film pendek sebagai bentuk ekspresi artistik mereka.[butuh rujukan] Berkat kemajuan teknologi, pembuatan film pendek amatir semakin populer karena peralatan dalam pembuatannya menjadi lebih mudah diakses dengan harga yang terjangkau.

Biaya produksi film pendek yang lebih rendah sering berarti bahwa film pendek tersebut dapat menutupi persoalan alternatif jika dibandingkan dengan film utama/panjang dengan anggaran yang lebih tinggi. Sebagai contoh, teknik pembuatan film yang tidak biasanya seperti Pixilation atau narasi yang diceritakan tanpa dialog, hal tersebut lebih sering terlihat dalam film pendek daripada fitur.

Film Pendek di Indonesia

sunting

Di Indonesia film pendek sampai sekarang masih menjadi format film yang termarjinalkan dari sudut pandang pemirsa Indonesia yang lebih terbiasa menonton acara televisi atau menonton film fitur di Bioskop komersil. Karya film pendek Indonesia sebenarnya sudah muncul di kalangan pembuat film Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts pada era tahun 70-an bisa dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahunnya semenjak tahun 1974, di mana format film yang diterima hanyalah seluloid 8mm. Tapi, sangat disayangkan pada tahun 1981 Festival Film Mini berhenti karena kekurangan dana.

Tahun 1975 mulai muncul Kelompok Sinema Delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seluloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi kesenian. Hingga pada tahun 1984 munculnya hubungan internasional diantaranya dengan para filmmaker Eropa terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen. Hal itu, membuat film pendek mulai berani unjuk gigi dimuka dunia. Keadaan ini memancing munculnya Forum Film Pendek di Jakarta, yang berisikan para seniman, praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari berbagai kampus untuk secara intensif membangun networking yang baik di kalangan pemerhati film.

Tapi, tetap saja hal ini tidak berlangsung lama karena Forum Film Pendek hanya bertahan selama dua tahun saja. Secara garis besar, keadaan film pendek di Indonesia memang dapat dikatakan ironis. Karena film pendek Indonesia hampir tidak pernah tersampaikan ke pemirsa lokal-nya secara luas karena miskinnya ajang-ajang eksibisi dalam negeri. Tetapi di sisi lain, di dunia internasional film pendek Indonesia cukup mampu berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet Rahardjo, Gotot Prakosa, Nan T. Achnas, Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri Riza dan Nanang Istiabudi.

Pada tahun 2002 muncul sebuah organisasi film yang berfokus pada film pendek, Minikino Diarsipkan 2023-06-07 di Wayback Machine., organisasi ini dirancang oleh 3 orang pendirinya, Tintin Wulia, Kiki Muchtar dan Judith Guritno. Kegiatan utamanya adalah kegiatan programming dan mengorganisir pemutaran film pendek dan diskusi yang seringkali dilakukan di beberapa wilayah atau kota sekaligus. Kegiatan bertajuk pemutaran dan diskusi bulanan Minikino dijalankan dalam skala internasional, membawa kurasi film pendek internasional kehadapan penonton di Indonesia, dan sebaliknya mendorong dan membawa kurasi film pendek Indonesia untuk menjangkau penonton diluar Indonesia. Walaupun merupakan acara yang dianggap relatif kecil dan menyebar di beberapa tempat, kegiatan pemutaran film bulanan ini dilakukan dengan konsisten sepanjang tahun. Beberapa karya sutradara papan atas di Indonesia pernah terlibat dalam acara pemutaran bulanan ini, antara lain Edwin, Lucky Kuswandi, Sidi Saleh, Kamila Andini, Yosep Anggi Noen, Daniel Rudi Haryanto, Aryo Danusiri, Ucu Agustin dan banyak lagi lainnya.

Minikino Diarsipkan 2023-06-07 di Wayback Machine. adalah organisasi aktif dan masih terus berkembang sampai saat ini, menjadikannya sebuah organisasi festival film pendek yang usianya bertahan paling tua di Indonesia. Pada tahun 2015 Minikino menginisasi festival film pendek internasional tahunan Minikino Film Week dan pada tahun 2018 telah diakui dan menjadi anggota pertama dari region Asia Tenggara dalam konferensi global film pendek The Short Film Conference Diarsipkan 2023-05-28 di Wayback Machine..

Film Pendek berdurasi pendek

sunting

Film pendek kadang-kadang dikategorikan bedasarkan kategori menurut masing-masing lembaga yang menaunginya.[butuh rujukan] International Festival of Very Shorts, yang berbasis di Paris, hanya menayangkan film berdurasi kurang dari tiga menit. Filminute, festival film satu menit internasional, telah mempersembahkan dan mempromosikan koleksi film satu menit di berbagai media sejak September 2006.

Lihat Juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Rule Nineteen: Short Film's Awards". AMPAS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-17. Diakses tanggal 2011-03-31. 
  2. ^ "Pixar Animation Studios". Pixar Animation Studios (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2021-09-24. 
  3. ^ Holden, Stephen (2013). "Far From Epic Length, but on the Shortlist for Oscar Glory". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2021-09-24. 

Pranala luar

sunting