Daftar provinsi di Indonesia menurut IPM tahun 2013

Sebuah perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggunakan metode baru dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2010 hingga sekarang. Berikut ini akan disajikan penjelasan, sejarah, dan metodologi perhitungan IPM, serta daftar provinsi Indonesia menurut IPM tahun 2013.

Penjelasan

sunting

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1]

Sejarah

sunting

Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Universitas Yale dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu, indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekadar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.

Dimensi dasar IPM[2]

sunting

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:

  1. Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran
  2. Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah
  3. Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB (keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita

Manfaat IPM[2]

sunting

Menurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat:

  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
  • IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
  • Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)

Cara Menghitung Indeks Komponen[3]

sunting

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Dimensi Kesehatan

sunting

 

Keterangan:

I: indeks komponen

AHH: angka harapan hidup

AHHmin: angka harapan hidup terendah

AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi

Dimensi Pendidikan

sunting

 

Keterangan:

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

HLSmin: harapan lama sekolah terendah

HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi

 

Keterangan:

I: indeks komponen

RLS: rata-rata lama sekolah

RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah

RLSmaks: rata-rata lama sekolah tertinggi

 

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

RLS: rata-rata lama sekolah

Dimensi Pengeluaran

sunting

 

Keterangan:

I: indeks komponen

In: indeks komponen

pengeluaranmin: pengeluaran terendah

pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi

Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia

sunting

 

Keterangan:

IPM: indeks pembangunan manusia

I: indeks komponen

Data di bawah ini merupakan data perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS).

Peringkat Provinsi IPM Perubahan Perbandingan dengan IPM Laporan Pembangunan Manusia

2014 untuk Perkiraan IPM Tahun 2013[5]

Pembangunan Manusia Tinggi
1   Daerah Khusus Ibukota Jakarta   78,08 (0,780)   0,55 (0,005)   Rusia (57)
2   Daerah Istimewa Yogyakarta   76,44 (0,764)   0,29 (0,002)   Venezuela (67)
3   Kalimantan Timur   73,21 (0,732)   0,59 (0,005)   Belize dan   Makedonia (84)
4   Kepulauan Riau   73,02 (0,730)   0,66 (0,006)   Armenia (87)
5   Bali   72,09 (0,720)   0,47 (0,004)   Tunisia (90)
Pembangunan Manusia Sedang
6   Riau   69,91 (0,699)   0,76 (0,007)   Republik Dominika (102)
7   Sulawesi Utara   69,49 (0,694)   0,45 (0,004)   Samoa (106)
8   Banten   69,47 (0,694)   0,55 (0,005)
9   Sumatera Barat   68,91 (0.693)   0,55 (0,005)
10   (2) Sumatera Utara   68,36 (0,688)   0,62 (0,006)   Palestina (107)
-   Indonesia 68,31 (0,683)   0,61 (0,006)   Botswana (109)
11   Aceh   68,30 (0,683)   0,49 (0,004)
12   (1) Jawa Barat   68,25 (0,682)   0,93 (0,009)   Mesir (110)
13   (3) Jawa Tengah   68,02 (0,680)   0,81 (0,008)
14 Kalimantan Utara   67,99 (0,679) Provinsi baru
15   (1) Sulawesi Selatan   67,92 (0,679)   0,66 (0,006)
15   Kepulauan Bangka Belitung   67,92 (0,679)   0,71 (0,007)
17   Jambi   67,76 (0,677)   0,82 (0,008)   Paraguay (111)
18   Jawa Timur   67,55 (0,675)   0,81 (0,008)
18   (2) Sulawesi Tenggara   67,55 (0,675)   0,48 (0,004)
20   (1) Bengkulu   67,50 (0,675)   0,89 (0,008)
21   (1) Kalimantan Tengah   67,41 (0,674)   0,75 (0,007)   Gabon (112)
22   (3) Kalimantan Selatan   67,17 (0,671)   0,49 (0,004)
23   (1) Sumatera Selatan   66,16 (0,661)   0,37 (0,003)   Uzbekistan (116)
24   (1) Maluku   66,09 (0,660)   0,66 (0,006)   Filipina (117)
25   (2) Sulawesi Tengah   65,79 (0,657)   0,79 (0,007)   Afrika Selatan (119)
26   (1) Lampung   65,73 (0,657)   0,86 (0,008)
27   Maluku Utara   64,78 (0,647)   0,85 (0,008)   Irak (121)
28   (2) Gorontalo   64,70 (0,647)   0,54 (0,005)
29   (1) Kalimantan Barat   64,30 (0,643)   0,89 (0,008)
30   (1) Nusa Tenggara Barat   63,76 (0,637)   0,78 (0,007)   Guyana dan   Vietnam (121)
31   Nusa Tenggara Timur   61,68 (0,616)   0,87 (0,008)   Vanuatu (131)
32   (2) Sulawesi Barat   61,53 (0,615)   0,52 (0,005)
33   (1) Papua Barat   60,91 (0,609)   0,61 (0,003)   Kiribati dan   Tajikistan (133)
Pembangunan Manusia Rendah
34   (1) Papua   56,25 (0,562)   0,70 (0,007)   Zambia (141)

Kesimpulan

sunting
  1. Provinsi dengan IPM tertinggi adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan IPM sebesar 78,08.
  2. Provinsi dengan IPM terendah adalah Daerah Khusus Papua dengan IPM sebesar 56,25.
  3. Jarak antara provinsi dengan IPM tertinggi dan provinsi dengan IPM terendah adalah 21,83.
  4. Performa terbaik diraih oleh Provinsi Jawa Barat dengan peningkatan IPM sebesar 0,93.
  5. Performa terburuk diraih oleh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan peningkatan IPM sebesar 0,29.
  6. Menurut BPS, IPM Indonesia adalah 68,31 (0,683) dan masih menempati status sedang.
  7. Menurut UNDP, IPM Indonesia adalah 68,2~ (0,682) dan masih menempati status sedang.

Referensi

sunting
  1. ^ "Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-04-13. Diakses tanggal 2017-04-16. 
  2. ^ a b "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2017-09-22. 
  3. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-24. 
  4. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-24. 
  5. ^ United Nations Development Programme hdr.undp.org (dalam en-US). Diakses tanggal 2017-10-21.