Cinta pada pandangan pertama

Cinta pada pandangan pertama adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan ketertarikan romantis tiba-tiba dengan orang asing atau orang yang baru pertama kali ditemui. Cinta pada pandangan pertama banyak digambarkan para penyair[1] sejak zaman Yunani kuno. Jatuh cinta pada pandangan pertama merupakan salah satu ungkapan paling umum dalam literatur dan fiksi Barat yang kemudian menjadi bagian dari budaya populer.

Pandangan psikologis

sunting

Penelitian telah menunjukkan adanya dua sebab munculnya cinta pada pandangan pertama. Pertama, ketertarikan dengan seseorang bisa terjadi sangat cepat, dalam suatu penelitian ditemukan bahwa rata-rata seseorang hanya butuh 0,13 detik. Yang kedua adalah bahwa beberapa menit pertama (tetapi bukan momen pertama) dari suatu hubungan telah terbukti menjadi prediksi keberhasilan hubungan tersebut di masa depan. Momen-momen awal perkenalan ini lebih berpengaruh daripada kesamaan antara dua orang atau apakah mereka saling menyukai.[2]

Sifat "obsesif" infatuasi berbeda dengan cinta pada pandangan pertama. Obsesi atau tergila-gila dengan seseorang adalah keadaan terbawa oleh hasrat yang tidak masuk akal dan cinta semu. Hillman dan Phillips menggambarkannya sebagai keinginan untuk mengekspresikan ketertarikan libidinal dari cinta yang adiktif.[3] Cinta semacam ini biasanya disebabkan oleh hasrat atau kekaguman yang intens tetapi berumur pendek terhadap seseorang.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting