Bosintang (보신탕) adalah jenis guk yang berisi daging anjing dan dinamakan pula gaejang atau gaejangguk.[1] Gaejangguk atau gaejang bermakna "sup daging anjing", sementara bosintang bermakna "sup yang menyehatkan tubuh".[1] Anjing yang diambil dagingnya untuk dimasak bosintang adalah jenis nureongi, anjing yang khusus dipelihara untuk dikonsumsi.[2]

Bosintang

Gaejangguk secara khusus dikonsumsi pada bulan ke-6 kalender Korea pada Hari Anjing yang dianggap sebagai hari terpanas dalam setahun.[1] Pada masa lalu sampai sekarang pun, sebagian masyarakat Korea menganggap Hari Anjing sebagai elemen api yang bersifat panas, didasarkan dari teori yin dan yang dan 5 elemen.[1] Orang Korea percaya bahwa elemen api harus dilawan dengan elemen metal, yang terkandung dalam daging anjing.[1] Pada hari itu mereka akan makan makanan panas sampai mengeluarkan banyak keringat.[1]

Berdasarkan buku pengobatan kuno, sup daging anjing merupakan masakan yang dapat meningkatkan stamina, menguatkan 5 organ vital dan sistem pencernaan, serta menghangatkan pinggang dan lutut. Pada masa lalu, seorang wanita yang telah menikah akan membawa daging anjing dan kue beras sebagai hadiah kepada orang tuanya.[1]

Reflist

sunting
  1. ^ a b c d e f g An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. hlm. 27. ISBN 89-8546-98-1 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  2. ^ (Inggris)Delicious yet sometimes peculiar Korean cuisine, helsinkitimes. Akses:6-12-2012.