25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari The World's 25 Most Endangered Primates di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia adalah daftar spesies primata paling terancam punah yang dipilih dan diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature Species Survival Commission Primate Specialist Group (IUCN/SSC PSG), International Primatological Society (IPS), dan Conservation International (CI).[1] Daftar 2012–2014 ditambahkan Bristol Conservation and Science Foundation (BCSF) kepada daftar penerbit.[2] IUCN/SSC PSG bekerja sama dengan CI untuk memulai daftar tersebut pada 2000, tetapi pada 2002, saat Kongres International Primatological Society ke-19, para primatologis meninjau dan memperdebatkan daftar tersebut, menghasilkan revisi 2002–2004 dan dorongan dari IPS. Publikasi tersebut sejak itu telah menjadi proyek bersama antara tiga organisasi konservasi dan telah direvisi setiap dua tahun setelah Kongres dwitahunan IPS.[1] Dimulai dengan laporan 2004–2006, judulnya diubah menjadi "Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates".[3] Pada tahun yang sama, daftar tersebut melaui menyediakan informasi tentang setiap spesies, termasuk status konservasi mereka dan ancaman-ancaman yang mereka hadapi di alam liar.[1] Teks spesies ditulis dalam kolaborasi dengan para pakar dalam bidang tersebut, dengan 60 orang berkontribusi pada laporan 2006–2008[4] dan 85 orang berkontribusi pada laporan 2008–2010.[1] Laporan 2004–2006 dan 2006–2008 diterbitkan dalam jurnal IUCN/SSC PSG Primate Conservation,[3][5] sementara laporan 2008–2010 dan 2010-2012 diterbitkan sebagai publikasi-publikasi independen oleh seluruh tiga organisasi yang berkontribusi.[1][6]
25 spesies pada daftar 2012–2014 tersebar di 16 negara. Negara dengan spesies terbanyak pada daftar tersebut adalah Madagaskar (enam spesies), Vietnam (lima spesies), dan Indonesia (tiga spesies). Daftar tersebut terpecah dalam empat wilayah yang berbeda: pulau Madagaskar, benua Afrika, benua Asia termasuk kepulauan Indonesia, dan Neotropis (Amerika Tengah dan Selatan). Lima spesies masuk pada seluruh tujuh daftar yang diterbitkan: Propithecus candidus, langur Delacour (Trachypithecus delacouri), langur berkepala emas (Trachypithecus poliocephalus poliocephalus), Pygathrix cinerea, dan monyet berhidung pesek Tonkin (Rhinopithecus avunculus).[2]
Menurut Russell Mittermeier, presiden CI, tujuan daftar tersebut adalah "untuk menyoroti [spesies-spesies primata] yang paling berisiko, menggaet perhatian masyarakat, mendorong pemerintah-pemerintah nasional untuk bertindak lebih, dan secara khusus untuk menemukan sumber-sumber daya untuk secara khusus memenuhi ukuran konservasi yang dibutuhkan."[7] Spesies yang dipilih pada daftar tersebut berdasarkan pada dua alasan utama: ukuran populasi yang sangat kecil dan penurunan jumlah sangat cepat. Alasan-alasan tersebut banyak dipengaruhi oleh kehilangan habitat dan perburuan, dua ancaman terbesar yang primata-primata hadapi. Secara lebih speisifik, ancaman-ancaman yang dicantumkan dalam laporan tersebut meliputi penggundulan hutan karena pertanian tebang dan bakar, pembersihan untuk pertanian, produksi arang, kebakaran hutan, penebangan ilegal, tebang pilih, pertambangan, pembangunan lahan dan produksi tanaman dagang; fragmentasi hutan; ukuran populasi kecil; penangkapan hidup-hidup untuk perdagangan hewan peliharaan eksotis; dan perburuan untuk daging semak dan pengobatan tradisional.[1]
Keterangan
suntingSpesies | Nama umum dan spesifik dari spesies tersebut, meliputi sebuah gambar jika tersedia |
---|---|
Tahun dimasukkan | Tahun spesies tersebut masuk dalam daftar "25 Primata Paling Terancam Punah Teratas" buatan IUCN |
Lokasi | Negara dimana hewan tersebut ditemukan |
Perkiraan populasi | Perkiraan populasi terbaru dari IUCN |
Status IUCN | Status konservasi dari spesies tersebut, menurut IUCN pada tanggal publikasi daftar terbarunya |
Ancaman | Daftar ancaman yang dihadapi spesies tersebut; dipakai oleh IUCN dalam status konservasi yang ditempatkan |
Daftar saat ini
suntingSpesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Lemur hitam bermata biru Eulemur flavifrons |
2008 2010 2012 |
Madagaskar | 450–2.300 | Sangat Terancam Punah[8] |
|
Lepilemur septentrionalis | 2008 2010 2012 |
Madagaskar | ~19 ekor pada 2012 | Sangat Terancam Punah[9] |
|
Propithecus candidus | 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 |
Madagaskar | <250 | Sangat Terancam Punah[10] |
|
Lemur tikus Madame Berthe Microcebus berthae |
2012 | Madagaskar | <8.000 | Terancam Punah[11] |
|
Lemur berbulu leher merah Varecia rubra |
2012 | Madagaskar | tidak diketahui | Terancam Punah[12] |
|
Indri Indri indri |
2012 | Madagaskar | tidak diketahui | Sangat Terancam Punah[13] |
|
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Galago kerdil Rondo Galagoides rondoensis |
2006 2008 2010 2012 |
Tanzania | tidak diketahui | Sangat terancam punah[14] |
|
Monyet Roloway Cercopithecus roloway |
2002 2006 2008 2010 2012 |
Pantai Gading Ghana |
tidak diketahui | Terancam[15] |
|
Colobus merah Sungai Tana Procolobus rufomitratus |
2002 2004 2006 2008 2012 |
Kenya | 1.100–1.300 | Terancam[16] |
|
Colobus merah Bioko Piliocolobus pennantii pennantii |
2004 2006 2010 2012 |
Guinea Khatulistiwa (Pulau Bioko) | <5.000 | Terancam[17] |
|
Gorila dataran rendah timur Gorilla beringei graueri |
2010 2012 |
Republik Demokratik Kongo | 2.000–10.000 | Terancam[18] |
|
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Kukang jawa Nycticebus javanicus |
2008 2010 2012 |
Indonesia (Jawa) | tidak diketahui | Terancam[19] |
|
Langur berekor babi Simias concolor |
2002 2004 2006 2008 2010 2012 |
Indonesia (Kepulauan Mentawai) | 700–3.347 | Sangat terancam punah[20] |
|
Langur Delacour Trachypithecus delacouri |
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 |
Vietnam | <250 | Sangat terancam punah[21] |
|
Langur berkepala emas Trachypithecus poliocephalus poliocephalus |
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 |
Vietnam | 60–70 | Sangat terancam punah[22] |
|
Langur berwajah ungu barat Trachypithecus vetulus nestor |
2004 2006 2008 2010 2012 |
Sri Lanka | tidak diketahui | Sangat terancam punah[23] |
|
Pygathrix cinerea | 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 |
Vietnam | 600–700 | Sangat terancam punah[24] |
|
Monyet berhidung pesek Tonkin Rhinopithecus avunculus |
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 |
Vietnam | 200–250+ | Sangat terancam punah[25] |
|
Gibbon berdada hitam timur Nomascus nasutus |
2008 2010 2012 |
Tiongkok Vietnam |
sekitar 110 | Sangat terancam punah[26] |
|
Tarsius kerdil Tarsius pumilus |
2012 | Indonesia (Sulawesi) | tidak diketahui | Kekurangan data[27] |
|
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Monyet laba-laba cokelat Ateles hybridus |
2004[N 1] 2006 2008 2010 2012 |
Colombia Venezuela |
tidak diketahui | Sangat terancam punah[28] |
|
Monyet laba-laba berkepala cokelat Ateles fusciceps fusciceps |
2006 2012 |
Ekuador | tidak diketahui | Sangat terancam punah[29] |
|
Capuchin Kaapori Cebus kaapori |
2012 | Brasil | tidak diketahui | Sangat terancam punah[30] |
|
Titi Rio Mayo Callicebus oenanthe |
2012 | Peru | tidak diketahui | Sangat terancam punah[31] |
|
Howler cokelat utara Alouatta guariba guariba |
2012 | Brasil | <250 | Sangat terancam punah[32] |
|
Bekas anggota daftar
suntingDengan setiap publikasi baru, spesies dapat ditambahkan maupun dihapus dari daftar. Dalam beberapa kasus, penghapusan dari daftar mensignifikansikan pengaruh atas spesies tersebut. Dengan publikasi daftar 2006–2008, empat spesies dihapuskan karena upaya konservasi yang meningkat: tamarin singa hitam (Leontopithecus chrysopygus), tamarin singa emas (Leontopithecus rosalia), gorila gunung (Gorilla beringei beringei), dan sifaka Perrier (Propithecus perrieri).[33] Pada 2008, tamarin singa hitam berubah menjadi sangat terancam punah menjadi terancam dan tamarin singa emas sama-sama dipromosikan pada 2003 setelah tiga dekade upaya konservasi kolaboratif oleh kebun binatang dan institusi lainnbya. Spesies yang sangat dilindungi semacam itu masih memiliki populasi yang sangat kecil, dan karena penggundulan hutan, habitat baru masih dibutuhkan agar mereka bertahan hidup dalam jangka yang panjang.[7] Gibbon berdada hitam Hainan (Nomascus hainanus), yang dihapuskan dari daftar 2008–2010, masih memiliki kurang dari 20 ekor, tetapi upaya signifikan untuk melindunginya masih dilakukan.[1] Mittermeier mengklaim pada 2007 bahwa seluruh 25 spesies diangkat dari daftar tersebut dalam lima sampai sepuluh tahun jika organisasi-organisasi konservasi memiliki sumber-sumber daya yang diperlukan.[33]
Tak seperti perubahan dalam laporan 2006–2008, tak semua spesies dihapuskan dari daftar 2008–2010 karena pengaruh dalam keadaan mereka. Sebaliknya, spesies baru ditambahkan untuk memberi perhatian kepada spesies yang sangat terkait lainnya dengan populasi yang sangat kecil yang juga memiliki risiko kepunahan. Contohnya, gibbon berdada hitam timur (Nomascus nasutus) menggantikan gibbon berdada hitam Hainan. Kukang jawa (Nycticebus javanicus) menggantikan kukang Dataran Horton (Loris tardigradus nycticeboides) karena kukang jawa telah menjadi kukang tersulit di Asia, semuanya cepat menurun utamanya karena penangkapan untuk perdagangan hewan peliharaan eksotis, serta pengobatan tradisional dan penggundulan hutan. Dalam kasus lain, monyet laba-laba berkepala emas (Ateles fusciceps fusciceps) dimasukkan ke daftar tersebut karena tidak ada jurubicara yang ditemukan untuk spesies tersebut.[1] Kesepakatan yang sama diambil dengan daftar tahun 2012–2014.[2]
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Lemur bambu besar Prolemur simus |
2002 2004 2006 2008 2010 |
Madagaskar | 100–160 atau lebih sedikit | Sangat terancam punah[34] |
|
Varecia variegata | 2010 | Madagaskar | tidak diketahui | Sangat terancam punah[35] |
|
Lemur berkepala abu-abu Eulemur cinereiceps |
2004 2006 2008 |
Madagaskar | 7.265 ± 2.268 | Terancam[36] |
|
Sifaka bermahkota emas Propithecus tattersalli |
2000 | Madagaskar | 6.000–10.000[37] | Terancam[37] |
|
Lemur bambu emas Hapalemur aureus |
2000 | Madagaskar | kurang dari 5.916[38] | Terancam[38] |
|
Lemur bambu Lac Alaotra Hapalemur alaotrensis |
2000 | Madagaskar | sekitar 2.500[39] | Sangat terancam punah[39] |
|
Lepilemur sahamalazensis | 2006 | Madagaskar | tidak diketahui | Kekurangan data[40] |
|
Sifaka Perrier Propithecus perrieri |
2000 2002 2004 |
Madagaskar | sekitar 915[41] | Sangat terancam punah[41] |
|
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Galago gunung Rungwe Galagoides sp. |
2004 | Tanzania | tidak diketahui | Tak dievaluasi |
|
Cercopithecus sclateri | 2000 | Nigeria | tidak diketahui | Rentan[42] |
|
Mandrillus leucophaeus | 2000 | Kamerun Guinea Khatulistiwa (Bioko) Nigeria |
tidak diketahui | Terancam[43] |
|
Mangabey Sungai Tana Cercocebus galeritus galeritus |
2002 | Kenya | 1.000–1.200[44] | Terancam[44] |
|
Mangabey Sanje Cercocebus sanjei |
2000 2002 2004 |
Tanzania | kurang dari 1.300[45] | Terancam[45] |
|
Cercocebus atys lunulatus | 2000 2002 2004 |
Pantai Gading Ghana |
tidak diketahui | Terancam[46] |
|
Colobus merah Miss Waldron Piliocolobus badius waldronae |
2000 2002 2006 |
Pantai Gadine Ghana |
tidak diketahui | Sangat terancam punah[47] |
|
Gorila gunung Gorilla beringei beringei |
2000 2002 2004 |
Rwanda Uganda |
sekitar 600 | Sangat terancam punah[48] |
|
Colobus merah Delta Niger Procolobus epieni |
2008 2010 |
Nigeria | tidak diketahui | Sangat terancam punah[49] |
|
Kipunji Rungwecebus kipunji |
2006 2008 |
Tanzania | sekitar 1.117 | Sangat terancam punah[50] |
|
Gorila Sungai Salib Gorilla gorilla diehli |
2000 2002 2004 2006 2008 |
Kamerun Nigeria |
200–300 | Sangat terancam punah[51] |
|
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Kukang Dataran Horton Loris tardigradus nycticeboides |
2004 2006 |
Sri Lanka | tidak diketahui | Terancam[52] |
|
Surili Pulau Natuna Presbytis natunae |
2002 | Indonesia | kurang dari 10.000[53] | Rentan[53] |
|
Langur berkepala putih Trachypithecus poliocephalus leucocephalus |
2002 | Tiongkok, Vietnam | kurang dari 250 | Sangat terancam punah[54] |
|
Lutung banggat Presbytis hosei canicrus |
2004 | Indonesia (Kalimantan) | tida diketahui | Terancam[55] |
|
Monyet berhidung pesek hitam Rhinopithecus bieti |
2002 | Tiongkok | kurang dari 2.000[56] | Terancam[56] |
|
Monyet berhidung pesek abu-abu Rhinopithecus brelichi |
2002 | Tiongkok | sekitar 750[57] | Terancam[57] |
|
Gibbon keperakan Hylobates moloch |
2000 | Indonesia (Jawa) | 4.000–4.500[58] | Sangat terancam[58] |
|
Gibbon berdada hitam Hainan Nomascus hainanus |
2000 2004 2006 |
Tiongkok (Hainan) | sekitar 20[59] | Sangat terancam punah[59] |
|
Tarsius Pulau Siau Tarsius tumpara |
2006 2008 2010 |
Indonesia (Pulau Siau) | Kurang dari ribuan | Tak dievaluasi |
|
Hoolock hoolock | 2006 2008 |
Bangladesh India Myanmar |
kurang dari 5.000 | Terancam[60] |
|
Orangutan Sumatra Pongo abelii |
2000 2002 2004 2006 2008 |
Indonesia (Sumatra) | sekitar 6.600 | Sangat terancam punah[61] |
|
Orangutan Kalimantan Barat Laut Pongo pygmaeus pygmaeus |
2010 | Indonesia (Kalimantan Barat) Malaysia (Sarawak) |
tidak diketahui | Terancam[62] |
|
Makaka berekor singa Macaca silenus |
2010 | India | <4.000 | Terancam[63] |
|
Spesies | Tahun dimasukkan | Lokasi | Perkiraan populasi | Status IUCN | Ancaman |
---|---|---|---|---|---|
Tamarin singa emas Leontopithecus rosalia |
2000 | Brasil (Rio de Janeiro) | lebih dari 1.000[64] | Terancam[64] |
|
Tamarin singa hitam Leontopithecus chrysopygus |
2000 | Brasil (São Paulo) | sekitar 1.000[65] | Terancam[65] |
|
Tamarin singa Superagui Leontopithecus caissara |
2000 2002 2004 |
Brasil (Paraná dan São Paulo) | kurang dari 400[66] | Sangat terancam punah[66] |
|
Capuchin berbadan emas Cebus xanthosternos |
2000 2002 2004 |
Brasil (Bahia, Minas Gerais?) | tidak diketahui | Sangat terancam punah[67] |
|
Muriqui utara Brachyteles hypoxanthus |
2000 2002 2004 |
Brasil (Bahia, Espírito Santo, Minas Gerais) | lebih dari 855[68] | Sangat terancam punah[68] |
|
Monyet berambut wol berekor kuning Oreonax flavicauda |
2000 2006 2008 2010 |
Peru | tidak diketahui | Sangat terancam punah[69] |
|
Tamarin berkepala kapas Saguinus oedipus |
2008 | Kolombia | kurang dari 6.000 | Sangat terancam punah[70] |
|
Capuchin pirang Cebus flavius |
2010 | Brasil | 180 | Sangat terancam punah[71] |
|
Sejarah daftar
suntingDengan pengecualian publikasi 2000–2002, yang ditulis secara kolaboraitf oleh IUCN/SSC PSG dan CI, daftar tersebut telah direvisi setiap dua tahun setelah Kongres IPS dwitahunan. Daftar 2002–2004 dihasilkan dari Kongres IPS ke-19 di Beijing, Tiongkok; daftar 2004-2006 menyusul Kongres IPS ke-20, yang diadakan di Turin, Italia; daftar 2006–2008 setelah Kongres ke-21 di Entebbe, Uganda; daftar 2008–2010 menyusul Kongres ke-22 yang diadakan di Edinburgh, Inggris; daftar 2010-2012 menyusul Kongres ke-23 di Kyoto; dan daftar 2012–2014 setelah Kongres ke-24 di Cancún.[1]
Daftar Merah Spesies Terancam IUCN tahun 2008 menawarkan pencantuman dari 634 taxa prmiata, 303 (47.8%) diantaranya didaftarkan sebagai spesies terancam (rentan, dalam bahaya, dan sangat kritis). Sebanyak 206 spesies pribadi berperingat terancam atau sangat terancam, 54 (26%) diantaranya setidaknya tercantum sekali dalam 25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia sejak 2000.[1]
Madagaskar | Afrika | Asia | Neotropis | |
---|---|---|---|---|
2000–2002 |
| |||
2002–2004 |
|
|
| |
2004–2006 |
|
|
|
|
2006–2008 |
|
|
|
|
2008–2010 |
|
|
|
|
2010–2012 |
|
|
|
|
2012–2014 |
|
|
|
|
Lihat pula
suntingCatatan
sunting- ^ a b c d e Subspesies Ateles hybridus brunneus didaftarkan dalam laporan 2004–2006, tetapi pendaftarannya diperluas menjadi melingkupi kedua subspesies dari Ateles hybridus yang dimulai dengan laporan 2006–2008.[1][3][5]
- ^ Dalam laporan 2000–2002, lemur ini didaftarkan sebagai Propithecus diadema candidus, tetapi hewan tersebut sejak itu diklasifikasikan ulang sebagai spesies terpisah, Propithecus candidus.[1][72][73]
- ^ Dalam laporan 2000–2002, lemur ini didaftarkan sebagai Propithecus diadema perrieri, tetapi hewan tersebut sejak itu diklasifikasikan ulang sebagai spesies terpisah, Propithecus perrieri.[1][72][73]
- ^ Dalam laporan 2000–2002, lemur ini didaftarkan sebagai Hapalemur griseus alaotrensis, tetapi hewan tersebut sejak itu diklasifikasikan ulang sebagai spesies terpisah, Hapalemur alaotrensis.[1][72]
- ^ a b Dalam laporan 2000–2002 dan 2004–2006, gorila ini didaftarkan sebagai Gorilla beringei, tetapi laporan-laporan lainnya memakai sebutan Gorilla b. beringei.[1][3][72][73]
- ^ Dalam laporan 2000–2002 da 2002–2004, mangabey tersebut didaftarkan sebagai Cercocebus galeritus sanjei, tetapi hewan tersebut sejak itu diklasifikasikan ulang sebagai spesies terpisah, Cercocebus sanjei.[1]
- ^ a b c Dalam laporan 2000–2002, 2002–2004, dan 2006–2008, monyet colobus ini didaftarkan sebagai Procolobus badius waldroni, tetapi pengucapan namanya sejak itu berubah menjadi waldronae.[72][73][74]
- ^ a b Dalam laporan 2000–2002 dan 2002–2004, monyet ini didaftarkan sebagai Trachypithecus poliocephalus, tetapi saat subspesies lainnya diakui oleh IUCN, hewan tersebut sekarang dikenal sebagai Trachypithecus p. poliocephalus.[1][3][72][73]
- ^ a b Dalam laporan 2000–2002 dan 2002–2004, hewan ini didaftarkan sebagai Pygathrix nemaeus cinerea, tetapi sejak itu telah diakui sebagai spesies terpisah, Pygathrix cinerea.[1][3]
- ^ a b Dalam laporan 2000–2002 dan 2004–2006, gibbon ini didaftarkan sebagai Hylobates concolor hainanus, tetapi sejak itu telah diakui sebagai spesies terpisah dan ditempatkan dalam genus Nomascus, sehingga hewan tersebut dikenal sebagai Nomascus hainanus.[1][72]
- ^ Dalam laporan 2000–2002, spesies tersebut didaftarkan sebagai Lagothrix flavicauda, tetapi hewan tersebut sejak itu berganti nama menjadi Oreonax flavicauda.[1]
- ^ Dalam laporan 2002–2004, monyet ini didaftarkan sebagai Trachypithecus leucocephalus, tetapi sekarang hanya dianggap menjadi sebuah subspesies, Trachypithecus poliocephalus leucocephalus.[1][73]
- ^ a b Dalam laporan 2004–2006 dan 2006–2008, spesies ini didaftarkan sebagai Eulemur albocollaris, tetapi sejak itu berganti nama menjadi Eulemur cinereiceps.[1]
- ^ Dalam laporan 2006–2008, tarsius tersebut didaftarkan sebagai "Tarsius sp.", tetapi hewan tersebut sejak itu resmi dinamai sebagai Tarsius tumpara.[1][5]
- ^ Spesies Ateles fusciceps didaftarkan dalam laporan 2006–2008, tetapi nama umum dan deskripsi tertuju pada identifikasi subspesiesnya, Ateles fusciceps fusciceps.[5]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Mittermeier, R.A.; Wallis, J.; Rylands, A.B.; Ganzhorn, J.U.; Oates, J.F.; Williamson, E.A.; Palacios, E.; Heymann, E.W.; Kierulff, M.C.M.; Long Yongcheng; Supriatna, J.; Roos, C.; Walker, S.; Cortés-Ortiz, L.; Schwitzer, C., ed. (2009). "Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates 2008–2010" (PDF). Illustrated by S.D. Nash. IUCN/SSC Primate Specialist Group (PSG), International Primatological Society (IPS), and Conservation International (CI): 1–92. doi:10.1896/052.024.0101. ISBN 978-1-934151-34-1.
- ^ a b c d e f g h i Mittermeier, R.A.; Schwitzer, C.; Rylands, A.B.; Taylor, L.A.; Chiozza, F.; Williamson, E.A.; Wallis, J., ed. (2012). "Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates 2012–2014" (PDF). Illustrated by S.D. Nash. IUCN/SSC Primate Specialist Group (PSG), International Primatological Society (IPS), Conservation International (CI), and Bristol Conservation and Science Foundation (BCSF): 1–40.
- ^ a b c d e f g Mittermeier, R.A.; Valladares-Pádua, C.; Rylands, A.B.; Eudey, A.A.; Butynski, T.M.; Ganzhorn, J.U.; Kormos, R.; Aguiar, J.M.; Walker, S., ed. (2006). Illustrated by S.D. Nash. "Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates 2004–2006" (PDF). Primate Conservation. IUCN/SSC Primate Specialist Group. 20: 1–28. doi:10.1896/0898-6207.20.1.1.
- ^ L., Smith (26 October 2007). "Primates in peril: 25 species facing threat of extinction". The Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-06. Diakses tanggal 5 August 2010.
- ^ a b c d Mittermeier, R.A.; Ratsimbazafy, J.; Rylands, A.B.; Williamson, L.; Oates, J.F.; Mbora, D.; Ganzhorn, J.U.; Rodríguez-Luna, E.; Palacios, E.; Heymann, E.W.; Cecília, M.; Kierulff, M.; Yongcheng, L.; Supriatna, J.; Roos, C.; Walker, S.; Aguiar, J.M., ed. (2007). Illustrated by S.D. Nash. "Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates 2006–2008" (PDF). Primate Conservation. IUCN/SSC Primate Specialist Group. 22: 1–40. doi:10.1896/052.022.0101.
- ^ Mittermeier, R.A.;Schwitzer, C.; Rylands, A.B.; Schwitzer, C.; Taylor, L.A.; Chiozza, F.; Williamson, E.A. (2012). "Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates 2010–2012" (PDF). IUCN/SSC Primate Specialist Group (PSG), International Primatological Society (IPS), Conservation International (CI), and Bristol Conservation and Science Foundation (BCSF): 1–40.
- ^ a b "World's most endangered primates revealed". IUCN News. 18 February 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-06. Diakses tanggal 5 August 2010.
- ^ Andriaholinirina, N., Baden, A., Blanco, M., Chikhi, L., Cooke, A., Davies, N., Dolch, R., Donati, G., Ganzhorn, J., Golden, C., Groeneveld, L.F., Hapke, A., Irwin, M., Johnson, S., Kappeler, P., King, T., Lewis, R., Louis, E.E., Markolf, M., Mass, V., Mittermeier, R.A., Nichols, R., Patel, E., Rabarivola, C.J., Raharivololona, B., Rajaobelina, S., Rakotoarisoa, G., Rakotomanga, B., Rakotonanahary, J., Rakotondrainibe, H., Rakotondratsimba, G., Rakotondratsimba, M., Rakotonirina, L., Ralainasolo, F.B., Ralison, J., Ramahaleo, T., Razafindraibe, H., Razafindramanana, J., Rowe, N., Salmona, J., Seiler, M., Volampeno, S., Wright, P., Youssouf, J., Zaonarivelo, J. & Zaramody, A. (2014). "Eulemur flavifrons". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 19 May 2015.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Lepilemur septentrionalis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Patel, E., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Propithecus candidus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Microcebus berthae". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Varecia rubra". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Indri indri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Perkin, A., Bearder, S., Honess, P. & Butynski, T.M. (2008). "Galagoides rondoensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ Oates, J.F., Gippoliti, S. & Groves, C.P. (2008). "Cercopithecus diana ssp. roloway". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Butynski, T.M., Struhsaker, T. & De Jong, Y. (2008). "Procolobus rufomitratus ssp. rufomitratus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2008-11-27.
- ^ Oates, J.F. & Struhsaker, T. (2008). "Procolobus pennantii ssp. pennantii". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Robbins, M., Hart, J., Maisels, F., Mehlman, P., Nixon, S. & Williamson, L. (2008). "Gorilla beringei ssp. graueri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Nekaris, A. & Shekelle, M. (2008). "Nycticebus javanicus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ Whittaker, D. & Mittermeier, R.A. (2008). "Simias concolor". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Nadler, T., Xuan Canh, L., Ngoc Thanh, V. & Khac Quyet, L. (2008). "Trachypithecus delacouri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Bleisch, B., Xuan Canh, L., Covert, B. & Yongcheng, L. (2008). "Trachypithecus poliocephalus ssp. poliocephalus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ Dittus, W., Molur, S. & Nekaris, A. (2008). "Trachypithecus vetulus ssp. nestor". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 5 August 2010.
- ^ Ngoc Thanh, V., Lippold, L., Nadler, T. & Timmons, R. J. (2008). "Pygathrix cinerea". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Xuan Canh, L., Khac Quyet, L., Thanh Hai, D. & Boonratana, R. (2008). "Rhinopithecus avunculus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 5 November 2008.
- ^ Bleisch, B. & Geissmann, T. (2008). "Nomascus nasutus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Shekelle, M. & Salim, A. (2008). "Tarsius pumilus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Urbani, B., Morales, A.L., Link, A. & Stevenson, P. (2008). "Ateles hybridus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 3 Januari 2009.
- ^ Cuarón, A.D., Morales, A., Shedden, A., Rodríguez-Luna, E. & de Grammont, P.C. (2008). "Ateles fusciceps ssp. fusciceps". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 8 September 2010.
- ^ Kierulff, M.C.M. & de Oliveira, M.M. (2008). "Cebus kaapori". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Veiga, L., Bóveda-Penalba, A., Vermeer, J., Tello-Alvarado, J.C. & Cornejo, F. (2008). "Callicebus oenanthe". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Mendes, S.L., Rylands. A.B., Kierulff, M.C.M. & de Oliveira, M.M. (2008). "Alouatta guariba ssp. guariba". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ a b M., Casey (26 October 2007). "Primates in Trouble, Says Report on 25 Rarest". National Geographic News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-06. Diakses tanggal 5 August 2010.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J. C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Prolemur simus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Varecia variegata". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Eulemur cinereiceps". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 6 Oct 2008.
- ^ a b c Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Propithecus tattersalli". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ a b c Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Hapalemur aureus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ a b c Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Hapalemur alaotrensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ a b Olivieri, G., Schwitzer, C., Schwitzer, N. & Craul, M. (2008). "Lepilemur sahamalazensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ a b c Andrainarivo, C., Andriaholinirina, V.N., Feistner, A., Felix, T., Ganzhorn, J., Garbutt, N., Golden, C., Konstant, B., Louis Jr., E., Meyers, D., Mittermeier, R.A., Perieras, A., Princee, F., Rabarivola, J.C., Rakotosamimanana, B., Rasamimanana, H., Ratsimbazafy, J., Raveloarinoro, G., Razafimanantsoa, A., Rumpler, Y., Schwitzer, C., Thalmann, U., Wilmé, L. & Wright, P. (2008). "Propithecus perrieri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 Januari 2009.
- ^ a b Oates, J.F., Baker, L.R. & Tooze, Z.J. (2008). "Cercopithecus sclateri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 5 November 2008.
- ^ a b Oates, J.F. & Butynski, T.M. (2008). "Mandrillus leucophaeus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b c Butynski, T.M., Struhsaker, T., Kingdon, J. & De Jong, Y. (2008). "Cercocebus galeritus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b c Ehardt, C., Butynski, T.M. & Struhsaker, T. (2008). "Cercocebus sanjei". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b Oates, J.F., Gippoliti, S. & Groves, C.P. (2008). "Cercocebus atys ssp. lunulatus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ a b Oates, J.F., Struhsaker, T. & McGraw, S. (2008). "Procolobus badius ssp. waldroni". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b Robbins, M., Gray, M., Kümpel, N., Lanjouw, A., Maisels, F., Mugisha, A., Spelman, L. & Williamson, L. (2008). "Gorilla beringei ssp. beringei". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Oates, J.F. & Struhsaker, T. (2008). "Procolobus pennantii ssp. epieni". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 6 August 2010.
- ^ Davenport, T.R.B. & Jones, T. (2008). "Rungwecebus kipunji". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 17 November 2008.
- ^ Oates, J.F., Bergl, R.A., Sunderland-Groves, J. & Dunn, A. (2008). "Gorilla gorilla ssp. diehli". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b Nekaris, A. (2008). "Loris tardigradus ssp. nycticeboides". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ a b c Nijman, V. & Lammertink, M. (2008). "Presbytis natunae". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2008-12-12.
- ^ a b Bleisch, B., Xuan Canh, L., Covert, B. & Yongcheng, L. (2008). "Trachypithecus poliocephalus ssp. leucocephalus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ a b Nijman, V., Meijaard, E. & Hon, J. (2008). "Presbytis hosei ssp. canicrus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ a b c Bleisch, W. & Richardson, M. (2008). "Rhinopithecus bieti". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b c Bleisch, W., Yongcheng, L. & Richardson, M. (2008). "Rhinopithecus brelichi". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b c Andayani, N., Brockelman, W., Geissmann, T., Nijman, V. & Supriatna, J. (2008). "Hylobates moloch". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ a b c Geissmann, T. & Bleisch, W. (2008). "Nomascus hainanus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 10 August 2010.
- ^ Brockelman, W., Molur, S. & Geissmann, T. (2008). "Hoolock hoolock". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Singleton, I., Wich, S. A. & Griffiths, M. (2008). "Pongo abelii". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ Ancrenaz, M., Marshall, A., Goossens, B., van Schaik, C., Sugardjito, J., Gumal, M. & Wich, S. (2008). "Pongo pygmaeus ssp. pygmaeus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ Kumar, A., Singh, M. & Molur, S. (2008). "Macaca silenus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ a b c Kierulff, M.C.M., Rylands, A.B. & de Oliveira, M.M. (2008). "Leontopithecus rosalia". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 March 2009.
- ^ a b c Kierulff, M.C.M., Rylands, A.B., Mendes, S.L. & de Oliveira, M.M. (2008). "Leontopithecus chrysopygus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2 Januari 2009.
- ^ a b c Kierulff, M.C.M., Rylands, A.B., Mendes, S.L. & de Oliveira, M.M. (2008). "Leontopithecus caissara". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2 Januari 2009.
- ^ a b Kierulff, M.C.M., Mendes, S.L. & Rylands, A.B. (2008). "Cebus xanthosternos". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2 Januari 2009.
- ^ a b c Mendes, S.L., de Oliveira, M.M., Mittermeier, R.A. & Rylands, A.B. (2008). "Brachyteles hypoxanthus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 8 November 2008.
- ^ Cornejo, F., Rylands, A.B., Mittermeier, R.A. & Heymann, E. (2008). "Oreonax flavicauda". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 3 Januari 2009.
- ^ Savage, A. & Causado, J. (2008). "Saguinus oedipus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2 Januari 2009.
- ^ de Oliveira, M.M., Boubli, J.-P. & Kierulff, M.C.M. (2008). "Cebus flavius". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 21 March 2013.
- ^ a b c d e f g Mittermeier, R.A.; Konstant, W.R.; Rylands, A.B. (2000). "The World's Top 25 Most Endangered Primates" (PDF). Neotropical Primates. 8 (1): 49.
- ^ a b c d e f Konstant, W.R.; Mittermeier, R.A.; Rylands, A.B.; Butynski, T.M.; Eudey, A.A.; Ganzhorn, J.; Kormos, R. (2002). "The World's Top 25 Most Endangered Primates – 2002" (PDF). Neotropical Primates. 10 (3): 128–131.
- ^ Groves, C.P. (2007). "The taxonomic diversity of the Colobinae of Africa". Journal of Anthropological Sciences. 85: 7–34.
Pranala luar
sunting- The Top 25 Most Endangered Primates Diarsipkan 2013-02-27 di Wayback Machine. at the IUCN