1 Yohanes 3
1 Yohanes 3 (disingkat 1Yoh 3) adalah bagian dari Surat Yohanes yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang digubah oleh Yohanes, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]
1 Yohanes 3 | |
---|---|
Kitab | Surat 1 Yohanes |
Kategori | Surat-surat Am |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 23 |
Teks
sunting- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua bahasa Yunani yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; lengkap)
- Papirus 74 (abad ke-7; terlestarikan: ayat 1-2,8,14,19-20)
- Pasal ini dibagi atas 24 ayat.
- Berisi pengajaran mengenai kasih.
Struktur
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- 1 Yohanes 3:1–9 = Anak-anak Allah
- 1 Yohanes 3:10–18 = Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru
- 1 Yohanes 3:19–24 = Keyakinan di hadapan Allah
Ayat 1
sunting- Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.[3]
Kebenaran bahwa Allah adalah Bapa sorgawi orang-orang percaya dan mereka menjadi anak-anakNya adalah salah satu penyataan terbesar dalam Perjanjian Baru.
- 1) Menjadi anak Allah adalah hak istimewa terbesar dari keselamatan orang percaya (Yoh 1:12; Gal 4:7).
- 2) Menjadi anak Allah adalah landasan dari iman dan kepercayaan orang yang percaya kepada Allah (Mat 6:25–34) dan pengharapannya akan kemuliaan pada masa depan. Sebagai anak-anak Allah, orang percaya adalah ahli waris Allah dan menjadi waris bersama Kristus (Roma 8:16–17; Gal 4:7).
- 3) Allah menginginkan agar melalui Roh Kudus, yaitu "Roh yang menjadikan kamu anak Allah", orang percaya makin menyadari (Roma 8:15) bahwa mereka adalah anak-anak-Nya. Roh membuat mereka berseru, "Ya Abba, ya Bapa" di dalam hati mereka (lihat Gal 4:6) dan memberikan kepada kita keinginan untuk "dipimpin oleh Roh Kudus" (Roma 8:14).
- 4) Menjadi anak Allah adalah dasar dari disiplin kita oleh Bapa (Ibr 12:6–7,11) dan alasan kita untuk hidup menyenangkan Allah (1 Yohanes 3:9; 4:17–19). Tujuan akhir Allah dalam menjadikan kita anak-anak-Nya ialah untuk menyelamatkan kita selama-lamanya (Yohanes 3:16) dan menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya (Roma 8:29).[4]
Ayat 11
sunting- Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; (TB)[5]
Lihat: Perintah Baru.
Ayat 16
sunting- Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.[6]
Ayat 23
sunting- Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.[7]
Lihat: Perintah Baru.
Referensi
sunting- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ 1 Yohanes 3:1
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 1 Yohanes 3:11
- ^ 1 Yohanes 3:16
- ^ 1 Yohanes 3:23
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks 1 Yohanes 3 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Yohanes 3
- (Indonesia) Referensi silang 1 Yohanes 3
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Yohanes 3
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Yohanes 3