William Tyndale
William Tyndale (terkadang dieja Tynsdale, Tindall, Tindill, Tyndall; ca 1494–1536) adalah seorang akademisi Inggris yang menjadi seorang tokoh ternama dalam reformasi Protestan pada tahun-tahun menjelang eksekusinya. Ia terkenal karena terjemahan Alkitab yang dilakukannya ke dalam bahasa Inggris. Ia dipengaruhi oleh karya Desiderius Erasmus, yang membuat Perjanjian Baru Yunani tersedia di Eropa, dan oleh Martin Luther.[1] Sejumlah terjemahan parsial telah dibuat dari abad ketujuh dan seterusnya, namun penyebaran Alkitab Wycliffe mengakibatkan hukuman mati atas setiap kepemilikan Alkitab dalam bahasa Inggris—meskipun terjemahan-terjemahan telah terselesaikan dan tersedia dalam semua bahasa utama Eropa yang lain.[2][3]
William Tyndale | |
---|---|
Lahir | ca 1494 Gloucestershire, Inggris |
Meninggal | ca 6 Oktober 1536 Vilvoorde, dekat Brussel, Brabant |
Sebab meninggal | Dieksekusi dengan hukum gantung, kemudian dibakar di tiang |
Almamater | Magdalen Hall, Universitas Oxford |
Dikenal atas | Alkitab Tyndale |
Terjemahan karya Tyndale merupakan Alkitab berbahasa Inggris pertama yang berasal dari teks-teks berbahasa Ibrani dan Yunani, Alkitab berbahasa Inggris pertama yang memanfaatkan mesin cetak, dan yang pertama dari Alkitab-Alkitab baru Reformasi dalam bahasa Inggris. Karyanya dianggap sebagai suatu tantangan langsung terhadap hegemoni Gereja Katolik Roma maupun hukum-hukum Inggris yang mempertahankan posisi gereja. Pada tahun 1530, Tyndale juga menulis The Practyse of Prelates, yang menentang perceraian Henry VIII dari Catarina d'Aragón dengan alasan bahwa yang dilakukannya bertentangan dengan Kitab Suci.
Gramatika Ibrani karya Reuchlin dipublikasikan pada tahun 1506. Tyndale berkarya pada masa teks Yunani tersedia bagi seluruh masyarakat keilmuan Eropa untuk pertama kalinya dalam berabad-abad. Erasmus menyusun dan menyunting Kitab Suci Yunani ke dalam Textus Receptus—ironisnya, untuk memperbaiki Vulgata Latin—menyusul Kejatuhan Konstantinopel pada tahun 1453. Jatuhnya Konstantinopel mendorong perkembangan Renaisans serta penyebaran teks dan kaum intelektual berbahasa Yunani ke bagian Eropa yang sebelum itu tidak dapat mengaksesnya. Sebuah salinan The Obedience of a Christian Man jatuh ke tangan Henry VIII, sehingga memberikan dasar pemikiran kepada sang raja untuk memisahkan Gereja di Inggris dari Gereja Katolik Roma pada tahun 1534.[4][5][halaman dibutuhkan]
Pada tahun 1535, Tyndale ditangkap dan dipenjarakan di kastel Vilvoorde (Filford) di luar Brussel selama lebih dari setahun. Pada tahun 1536, ia dihukum dengan dakwaan bidah dan dieksekusi dengan pencekikan, setelah itu tubuhnya dibakar di tiang. Doa sebelum kematiannya adalah agar mata Raja Inggris dicelikkan; tampaknya hal ini terpenuhi dua tahun kemudian dengan pengesahan Great Bible bagi Gereja Inggris oleh Henry, yang sebagian besarnya merupakan karya Tyndale. Oleh karena itu, Alkitab Tyndale terus memainkan suatu peranan kunci dalam menyebarkan ide-ide Reformasi Protestan di seluruh belahan dunia yang menggunakan bahasa Inggris dan, pada akhirnya, dalam Imperium Britania.
Pada tahun 1611, 54 akademisi yang menghasilkan Alkitab Raja James secara signifikan menggunakan karya Tyndale, dan terjemahan-terjemahan yang berasal dari karyanya, sebagai sumber. Suatu perkiraan mengemukakan bahwa Perjanjian Baru dalam Versi Raja James tersebut mengandung 83% karya Tyndale dan Perjanjian Lama 76%.[6] Terjemahan Alkitab karyanya merupakan yang pertama dicetak dalam bahasa Inggris, dan menjadi suatu model bagi terjemahan-terjemahan berikutnya dalam bahasa Inggris; pada tahun 2002, Tyndale ditempatkan di urutan 26 dalam jajak pendapat 100 Greatest Britons yang disiarkan oleh BBC.[7][8]
Riwayat
suntingTyndale dilahirkan sekitar tahun 1494, diduga di salah satu desa dekat Dursley, Gloucestershire. Di kalangan kerabat dekatnya, keluarga Tyndale saat itu dikenal sebagai Hychyns (Hitchins), dan William Tyndale menggunakan nama William Hychyns sewaktu bersekolah di Magdalen Hall, Oxford (sekarang bagian dari Hertford College, Oxford). Keluarga Tyndale pindah ke Gloucestershire di sekitar masa kelahirannya, kemungkinan akibat Wars of the Roses (Perang Antar Agama), dan diketahui bahwa keluarganya berasal dari Northumberland tetapi baru pindah ke East Anglia. Pamannya, Edward, adalah penerima tanah dari Lord Berkeley dan inilah fakta yang membuktikan asal usul keluarga ini. Edward Tyndale dicatat dalam dua silsilah[9] sebagai saudara laki-laki dari Sir William Tyndale, KB (Order of the Bath), dari Deane, Northumberland, dan Hockwald, Norfolk, yang diangkat menjadi bangsawan (knighted) pada pernikahan Arthur, Prince of Wales dengan Katherine of Aragon. Jadi keluarga Tyndale adalah keturunan Baron Adam de Tyndale, seorang penyewa tanah utama (tenant-in-chief) dari Raja Henry I of England (dan yang sejarah keluarganya berhubungan dengan Tyndall). Keponakan perempuan William Tyndale, Margaret Tyndale, menikah dengan Rowland Taylor yang dikenal sebagai "The Martyr".
Tyndale meraih gelar Bachelor of Arts dari Oxford University pada tahun 1512 dan tahun itu juga ia menjadi subdeacon. Ia menjadi Master of Arts (Oxbridge and Dublin) pada bulan Juli 1515, 3 bulan setelah diangkat menjadi pendeta. Gelar M.A. memungkinkannya mulai belajar teologi, tetapi pelajaran resminya tidak termasuk studi Alkitab. Hal ini mengejutkan Tyndale, sehingga ia mengorganisir kelompok privat untuk mengajar dan mendiskusikan Alkitab.
Ia berbakat dalam bidang bahasa (fasih dalam bahasa Prancis, bahasa Yunani, bahasa Ibrani, bahasa Jerman, bahasa Italia, bahasa Latin, bahasa Spanyol ditambah bahasa ibunya, bahasa Inggris). Ia kemudian kuliah di University of Cambridge (kemungkinan belajar kepada Desiderius Erasmus, yang karyanya Enchiridion Militis Christiani — "Panduang untuk Pejuang Kristen" (tahun 1503) diterjemahkan oleh Tyndale ke dalam bahasa Inggris). Diyakini bahwa Tyndale berjumpa Thomas Bilney dan John Frith di Cambridge.
Tyndale menjadi pendeta di rumah Sir John Walsh di Little Sodbury sekitar tahun 1521, dan menjadi tutor untuk anak-anak tuan rumah. Sejumlah pendapatnya membuatnya terlibat dalam kontroversi dengan pendeta-pendeta sejawatnya, dan sekitar tahun 1522 ia dipanggil di hadapan Kanselir (Chancellor) Anglican Diocese of Worcester dengan tuduhan "sesat" (heresy).
Penterjemahan Alkitab
suntingSegera sesudah itu, ia memutuskan untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Ia yakin bahwa jalan kepada Allah adalah melalui Firman-Nya dan Alkitab seharusnya tersedia juga untuk orang-orang biasa. John Foxe melukiskan sebuah argumen dengan seorang pendeta yang "terpelajar" tetapi "penghujat", yang mengatakan kepada Tyndale bahwa, "Lebih baik kita tanpa hukum Allah daripada tanpa hukum Paus." Dengan emosi yang meluap, Tyndale menyampaikan jawabannya: "Aku menantang Paus, dan semua hukum-hukumnya; dan jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada Paus sendiri!" [10][11]
Tyndale meninggalkan London pada tahun 1523 untuk meminta izin menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan untuk meminta bantuan lain dari Gereja. Khususnya, ia mengharapkan dukungan dari Uskup Cuthbert Tunstall, ahli klasik (classicist) terkenal, yang dipuji oleh Erasmus setelah bekerja sama dengannya dalam hal Perjanjian Baru bahasa Yunani. Namun uskup ini memandang rendah kredensial ilmiah Tyndale, curiga akan teologinya dan sebagaimana pejabat gereja berkedudukan tinggi, merasa kurang suka dengan gagasan adanya Alkitab dalam bahasa daerah. Saat itu Gereja tidak menganggap Alkitab terjemahan bahasa Inggris akan membantu. Tunstall mengatakan kepada Tyndale bahwa ia tidak mempunyai tempat untuknya di rumahnya.[12] Tyndale berkhotbah dan mempelajari "bukunya" di London selama beberapa waktu, menggantungkan bantuan pedagang kain, Humphrey Monmouth. Kemudian ia meninggalkan Inggris dengan nama samaran dan mendarat di Hamburg pada tahun 1524 dengan karya Perjanjian Barunya sejauh itu. Ia melengkapi terjemahannya pada tahun 1525, dengan bantuan biarawan Franciscan, William Roy.
Pada tahun 1525, penerbitan karyanya oleh Peter Quentell di Cologne diinterupsi oleh pengaruh anti-Lutheran, dan baru pada tahun 1526 edisi lengkap Perjanjian Baru diproduksi oleh percetakan milik Peter Schoeffer di Worms, Jerman, kota imperial merdeka yang sedang dalam proses menganut Lutheranisme.[13] Kemudian, lebih banyak lagi dicetak di Antwerpen. Buku itu diselundupkan ke Inggris dan Skotlandia, dan dicela pada bulan Oktober 1526 oleh Tunstall, yang mengeluarkan peringatan kepada para penjual buku serta membakar buku-buku itu di depan umum.
Dengan terbitnya Perjanjian Baru karya Tyndale, Kardinal Thomas Wolsey mengutuk Tyndale sebagai "heretik" (kaum sesat) dan meminta agar Tyndale ditangkap..
Penangkapan
suntingTyndale bersembunyi di Hamburg dan terus bekerja. Ia merevisi terjemahan Perjanjian Barunya dan mulai menterjemahkan Perjanjian Lama serta menulis sejumlah artikel lain. Pada tahun 1530, ia menulis The Practyse of Prelates, menentang perceraian Henry VIII of England dengan alasan tidak alkitabiah dan suatu taktik dari Kardinal Wolsey untuk mengikat Raja Henry di pengadilan paus. Hal ini menyebabkan kemarahan raja kepadanya dan meminta kaisar Charles V, Holy Roman Emperor untuk menyerahkan Tyndale dan mengembalikannya ke Inggris.
Akhirnya, Tyndale dikhianati dan dilaporkan kepada penguasa. Ia ditangkap di Antwerpen pada tahun 1535, dikhianati oleh Henry Phillips, dan ditahan di kastil Vilvoorde dekat Brussels.[14]
Kematian
suntingIa diadili dengan tuduhan "sesat" pada tahun 1536 dan dijatuhi hukuman mati, meskipun Thomas Cromwell berupaya campur tangan untuk menghalangi. Dia "dicekik sampai mati sementara diikat pada tiang kayu, dan kemudian mayatnya dibakar".[15] Foxe mencatat 6 Oktober sebagai tanggal peringatan kematian (kolom tanggal sebelah kiri), tetapi tidak menulis tanggal kematiannya (di kolom tanggal sebelah kanan).[14] Tradisi peringatannya jatuh pada tanggal 6 Oktober, tetapi catatan penjaranya memberi kesan bahwa kematiannya mungkin beberapa minggu sebelum tanggal itu.[16]
Kata-kata terakhir Tyndale yang diucapkannya "pada tiang dengan semangat sungguh-sungguh dan suara yang keras", dilaporkan adalah "Tuhan! Bukalah mata Raja Inggris!"[17]
Karya cetak
suntingTyndale adalah penulis dan penterjemah yang aktif, meskipun yang paling terkenal dari karyanya adalah Alkitab terjemahannya. Karya-karya Tyndale tidak hanya berfokus pada kehidupan beragama, melainkan juga diarahkan ke arena politik.
"Mereka telah menetapkan bahwa tidak seorangpun boleh melihat Alkitab, sebelum orang itu belajar ilmu kafir 8 atau 9 tahun lamanya dan diperlengkapi dengan prinsip-prinsip yang salah, dengan demikian orang itu akan ditutup sama sekali dari pemahaman Alkitab."
Menjawab kritik dari John Bell, uskup Worcester, Tyndale menyuarakan lagi sentimen ini
"Jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada engkau."[18]
Tahun cetakan | Nama Karya | Tempat Penerbitan | Penerbit |
---|---|---|---|
1525 | Terjemahan Perjanjian Baru (Translation) (tidak lengkap) | Cologne | |
1526* | Terjemahan Perjanjian Baru (Translation) (edisi cetak lengkap pertama dalam bahasa Inggris) | Worms | |
1526 | A compendious introduccion, prologe or preface vnto the pistle off Paul to the Romayns ("Pendahuluan, Prolog atau Pengantar lengkap untuk surat Paulus kepada jemaat di Roma") |
||
1528 | The parable of the wicked mammon | Antwerpen | |
1528 | The Obedience of a Christen Man[19] (and how Christen rulers ought to govern...) | Antwerp | Merten de Keyser |
1530* | The five books of Moses [the Pentateuch] Translation (each book with individual title page) | Antwerp | Merten de Keyser |
1530 | The practyse of prelates | Antwerp | Merten de Keyser |
1531 | The exposition of the fyrste epistle of seynt Jhon with a prologge before it | Antwerp | Merten de Keyser |
1531? | The prophete Jonas Translation (Terjemahan kitab nabi Yunus) | Antwerp | Merten de Keyser |
1531 | An answere vnto sir Thomas Mores dialoge (Jawaban terhadap dialog Sir Thomas More) | ||
1533? | An exposicion vppon the. v. vi. vii. chapters of Mathew (Eksposisi Injil Matius pasal 5, 6 dan 7) | ||
1533 | Enchiridion militis Christiani Translation (Terjemahan "Panduan Pejuang Kristen") | ||
1534 | The New Testament Translation (direvisi seluruhnya, dengan kata pengantar kedua yang menentang perubahan tanpa izin oleh George Joye atas edisi Perjanjian Baru Tyndale yang diterbitkan lebih awal pada tahun yang sama) | Antwerp | Merten de Keyser |
1535 | The testament of master Wylliam Tracie esquier, expounded both by W. Tindall and J. Frith | ||
1536? | A path way into the holy scripture (Jalan menuju kitab suci) | ||
1537 | The byble, which is all the holy scripture Translation (hanya sebagian oleh Tyndale) | ||
1548? | A briefe declaration of the sacraments (Deklarasi singkat tentang sakramen) | ||
1573 | The whole workes of W. Tyndall, John Frith, and Doct. Barnes, edited by John Foxe | ||
1848* | Doctrinal Treatises and Introductions to Different Portions of the Holy Scriptures | ||
1849* | Expositions and Notes on Sundry Portions of the Holy Scriptures Together with the Practice of Prelates | ||
1850* | An Answer to Sir Thomas More's Dialogue, The Supper of the Lord after the True Meaning of John VI. and I Cor. XI., and William Tracy's Testament Expounded | ||
1964* | The Work of William Tyndale (Karya-karya William Tyndale) | ||
1989** | Tyndale's New Testament (Perjanjian Baru Tyndale) | ||
1992** | Tyndale's Old Testament (Perjanjian Lama Tyndale) | ||
Forthcoming | The Independent Works of William Tyndale | ||
* | Karya-karya ini dicetak lebih dari sekali, biasanya ditandai oleh revisi atau cetak-ulang. Namun, edisi tahun 1525 dicetak sebagai quarto yang tidak lengkap dan kemudian dicetak pada tahun 1526 lengkap sebagai octavo. | ||
** | Karya-karya ini adalah cetakan ulang dari terjemahan Tyndale yang mula-mula, direvisi dengan ejaan modern. |
Warisan
suntingDalam terjemahan Alkitabnya, Tyndale memperkenalkan kosakata baru ke dalam bahasa Inggris, dan banyak yang kemudian dipakai dalam Alkitab Versi Raja James:
- Jehovah (transliterasi dari konstruksi bahasa Ibrani di Perjanjian Lama; yang terdiri dari Tetragrammaton YHWH dan huruf-huruf hidup dari kata adonai: YaHoWaH)
- Passover (nama hari Raya Yahudi, Pesakh atau Pesah),
- Atonement (= at + onement), yang lebih dari sekadar "rekonsiliasi" untuk bermakna "menyatukan" atau "menutupi", yang muncul dari hari raya Yahudi Yom Kippur; dalam Perjanjian Lama kippur berarti menutupi palang pintu dengan darah, atau "Day of Atonement" (Hari Penebusan).
- scapegoat (kambing yang menanggung dosa dan kesalahan umat dalam Kitab Imamat pasal 16)
Ia juga memperkenalkan banyak frasa bahasa Inggris terkenal yaitu:
- let there be light
- the powers that be
- my brother's keeper
- the salt of the earth
- a law unto themselves
- filthy lucre
- it came to pass
- gave up the ghost
- the signs of the times
- the spirit is willing
- live and move and have our being
- fight the good fight
Sejumlah kata-kata dan frasa baru yang diperkenalkan Tyndale kurang menyenangkan kepemimpinan Gereja Katolik Roma, karena menggunakan, misalnya 'Overseer' (penilik jemaat) bukan 'Bishop' (uskup), dan 'Elder' (penatua) bukan 'Priest' (pendeta), juga yang paling kontroversial, 'congregation' (jemaat) bukan 'Church' (Gereja), serta 'love' (kasih) bukan 'charity'. Tyndale berpendapat (dengan mengutip Erasmus) bahwa Perjanjian Baru bahasa Yunani tidak mendukung pembacaan tradisional Gereja Katolik Roma.
Pernyataan dari Katolik Roma mendasarkan pada kesalahan yang nyata maupun yang diduga dari terjemahan. Thomas More berkomentar bahwa mencari kesalahan dalam Alkitab terjemahan Tyndale adalah seperti mencari air di dalam laut, dan menuduh terjemahan Tyndale Obedience of a Christian Man (Kepatuhan orang Kristen) mengandung lebih dari 1000 kesalahan terjemahan.[20] Uskup Cuthbert Tunstall dari London menyatakan ada lebih dari 2000 kesalahan dalam Alkitab Tyndale. Tunstall pada tahun 1523 menolak memberi izin yang diperlukan menurut Constitutions of (Perundangan) Oxford tahun 1409 kepada Tyndale untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan larangan itu masih berlaku.
Menjawab tuduhan ketidak akuratan terjemahannya, Tyndale menulis bahwa ia tidak pernah sengaja mengubah atau menyalahartikan bagian Alkitab manapun dalam penerjemahannya dan tidak akan pernah melakukan hal itu.
Dalam menterjemahkan, Tyndale secara kontroversial mengikuti Perjanjian Baru edisi bahasa Yunani karya Erasmus (1522). Di kata pengantar edisi Perjanjian Barunya tahun 1534 ("WT unto the Reader" = WT, yaitu William Tyndale, untuk para Pembaca) ia tidak hanya menguraikan dengan teliti sejumlah aturan tatabahasa Yunani, tetapi juga menunjukkan bahwa sering terkandung pepatah Ibrani di dalam bahasa Yunani itu. Yayasan Tyndale (The Tyndale Society) mengumpulkan lebih banyak bukti bahwa terjemahan yang dibuat itu didasarkan langsung dari bahan-bahan bahasa asli Ibrani dan Yunani yang dimiliki Tyndale saat itu. Misalnya, Prolegomena dalam William Tyndale's Five Books of Moses karya Mombert menunjukkan bahwa Pentateukh terjemahan Tyndale adalah langsung diterjemahkan dari bahasa asli Ibrani.
Hanya ada 3 buku edisi pertama (1526) yang selamat sampai sekarang. Yang paling lengkap adalah bagian dari koleksi Alkitab Württembergische Landesbibliothek, Stuttgart, Jerman. Buku yang dimiliki British Library hampir lengkap, hanya kurang halaman sampul dan daftar isi. Di samping itu hanya ada 9 buku Pentateukh karya Tyndale yang tersisa.
Dampak kepada Alkitab bahasa Inggris
suntingTemplat:Sejarah Alkitab Para penterjemah Revised Standard Version pada tahun 1940-an mencatat bahwa terjemahan Tyndale memberi ilham kepada berbagai terjemahan penting selanjutnya, termasuk "Alkitab Besar" (Great Bible) tahun 1539, Geneva Bible tahun 1560, Bishops' Bible tahun 1568, Douay-Rheims Bible tahun 1582–1609, dan Alkitab Versi Raja James tahun 1611, yang mana para penterjemah RSV menulis: "[Alkitab versi Raja James/KJV] mempertahankan kept frasa yang baik dan ekspresi yang tepat, dari sumber manapun, yang mampu tahan uji dalam penggunaan umum. Hutang budi terbanyak, khususnya Perjanjian Baru, adalah kepada Tyndale." Faktanya banyak pakar sekarang percaya demikian, sebagaimana Joan Bridgman yang menulis komentar dalam Contemporary Review "Ia [Tyndale] adalah penterjemah utama yang tidak dikenal dari buku yang paling berpengaruh di dunia. Sekalipun Versi Raja James yang diakui merupakan hasil karya sekelompok orang-orang gereja yang terpelajar, sebenarnya sebagian besar diambil dari karya Tyndale dengan sejumlah perbaikan terjemahannya."
Banyak versi bahasa Inggris yang terkenal sejak itu mengambil inspirasi dari Tyndale, seperti the Revised Standard Version, the New American Standard Bible, dan the English Standard Version. Sekalipun parafrase seperti the Living Bible dan the New Living Translation diilhami oleh keinginan yang sama untuk membuat Alkitab dapat dimengerti oleh "pemuda pembajak ladang" yang diumpamakan oleh Tyndale.[21][22]
George Steiner dalam bukunya tentang terjemahan After Babel mengacu kepada "pengaruh jenius Tyndale, penterjemah terbesar Alkitab bahasa Inggris..." [After Babel halaman 366]
Memorial
suntingAda tempat peringatan untuk Tyndale di Vilvoorde, di mana ia dihukum mati. Didirikan pada tahun 1913 oleh Friends of the Trinitarian Bible Society of London dan the Belgian Bible Society.[23] Juga terdapat William Tyndale Museum kecil di kota itu, bersebelahan dengan gereja Protestan.[24]
Patung tembaga karya Sir Joseph Boehm untuk memperingati hidup dan karya Tyndale didirikan di Victoria Embankment Gardens di tepi sungai Thames (Thames Embankment), London pada tahun 1884. Digambarkan tangan kanannya pada Alkitab yang terbuka, yang terletak di atas mesin percetakan kuno.
Tyndale Monument (monumen Tyndale) dibangun tahun 1866 di sebuah bukit di dekat tempat kelahirannya, North Nibley.
Sejumlah college, sekolah dan pusat studi menggunakan namanya sebagai penghormatan, termasuk Tyndale House di Cambridge, Tyndale University College and Seminary di Toronto, the Tyndale-Carey Graduate School yang berhubungan dengan the Bible College of New Zealand, Selandia Baru; William Tyndale College (Farmington Hills, Michigan), dan Tyndale Theological Seminary (Shreveport, Louisiana, dan Fort Worth, Texas), juga Tyndale Theological Seminary independen di Badhoevedorp, dekat Amsterdam, Belanda.[25]
Penerbitan Kristen di Amerika Serikat, juga bernama Tyndale House, untuk menghormati Tyndale.
Peringatan Liturgis
suntingSesuai tradisi, kematian Tyndale diperingati setiap tanggal 6 Oktober.[26] Ada sejumlah acara peringatan pada hari itu di kalender gereja anggota Anglican Communion, mulanya sebagai satu dari "hari-hari ibadah tambahan" dalam American Book of Common Prayer (1979),[27] dan "black-letter day" (hari surat hitam) dalam Alternative Service Book terbitan Church of England.[28] The Common Worship yang dipakai oleh Church of England pada tahun 2000 menyediakan collect proper untuk tanggal 6 Oktober, dimulai dengan kata-kata:
"Tuhan, berilah umatmu rahmat untuk mendengar dan menyimpan Firman-Mu agar, mengikuti teladan hamba-Mu William Tyndale, kami tidak hanya mengakui Injil-Mu, tetapi juga sedia menderita dan mati untuknya, untuk memuliakan Nama-Mu; …"
Tyndale juga dihormati dalam Calendar of Saints di gereja Lutheran dari Evangelical Lutheran Church in America sebagai penterjemah dan martir pada hari yang sama.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Partridge, AC (1973), English Biblical Translation, London: Andrè Deutsch, hlm. 38–39, 52–52.
- ^ Daniell, David (interviewee); O'Donnell, Paul (interviewer) (Sep 2003), The powerhouse of creative thought, Belief net.
- ^ Daniell, David; Boulter, Russell (2005), William Tyndale: Man with a Mission (PDF) (videorecording), Christian History Institute, hlm. 2.
- ^ Daniell & Noah c. 2004.
- ^ Daniell 1994.
- ^ Tadmor, Naomi (2010), The Social Universe of the English Bible: Scripture, Society, and Culture in Early Modern England, Cambridge UP, hlm. 16, ISBN 978-0-521-76971-6, citing Nielson, John; Skousen, Royal (1998), "How Much of the King James Bible is William Tyndale's? An Estimation Based on Sampling", Reformation, 3: 49–74.
- ^ Parrill, Sue; Robison, William Baxter (2013), The Tudors on Film and Television, hlm. 92.
- ^ "William Tyndale", Historical Figures, BBC, diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-01, diakses tanggal 25 January 2014.
- ^ John Nichol, Literary Anecdotes, Vol IX: Tindal genealogy; Burke's Landed Gentry, 19th c editions, 'Tyndale of Haling'
- ^ Lecture by Dom Henry Wansbrough OSB MA (Oxon) STL LSS
- ^ Foxe's Book of Martyrs, Chap XII
- ^ Tyndale, preface to Five bokes of Moses (1530).
- ^ Joannes Cochlaeus, Commenataria de Actis et Scriptis Martini Lutheri (St Victor, near Mainz: Franciscus Berthem, 1549), p. 134.
- ^ a b John Foxe, Actes and Monuments (1570), VIII.1228 (Foxe's Book of Martyrs Variorum Edition Online[pranala nonaktif permanen]).
- ^ Michael Farris, "From Tyndale to Madison", 2007, p. 37.
- ^ Arblaster, Paul (2002). "An Error of Dates?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2007-10-07.
- ^ John Foxe, Actes and Monuments (1570), VIII.1229 (Foxe's Book of Martyrs Variorum Edition Online[pranala nonaktif permanen]).
- ^ Foxe, Acts and Monuments
- ^ The Obedience Of A Christian Man
- ^ Dialogue Concerning Heresies
- ^ The Bible in the Renaissance - William Tyndale
- ^ http://en.wikisource.org/wiki/The_Book_of_Martyrs/Chapter_XII
- ^ Le Chrétien Belge, October 18, 1913; November 15, 1913.
- ^ "museum.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-11. Diakses tanggal 2008-11-18.
- ^ Tyndale Theological Seminary
- ^ David Daniell, “Tyndale, William (c.1494–1536),” in Oxford Dictionary of National Biography, ed. H. C. G. Matthew and Brian Harrison (Oxford: OUP, 2004); online edition, ed. Lawrence Goldman, October 2007. Accessed December 18, 2007.
- ^ Marion J. Hatchett, Commentary on the American Prayer Book (New York: Seabury press, 1981), pp. 43, 76-77
- ^ Martin Draper, ed., The Cloud of Witnesses: A Companion to the Lesser Festivals and Holydays of the Alternative Service Book, 1980 (London: The Alcuin Club, 1982).
Pustaka tambahan
sunting- Adaptasi dari J.I. Mombert, "Tyndale, William," in Philip Schaff, Johann Jakob Herzog, et al, eds., The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge, New York: Funk & Wagnalls, 1904, ditayangkan online oleh Christian Classics Ethereal Library. Dengan pustaka tambahan.
- David Daniell, William Tyndale, Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press, 2004
- William Tyndale, The New Testament, (Worms, 1526; Reprinted in original spelling and pagination by British Library, 2000 ISBN 0-7123-4664-3)
- William Tyndale, The New Testament, (Antwerp, 1534; Reprinted in modern English spelling, complete with Prologues to the books and marginal notes, with the original Greek paragraphs, by Yale University Press, 1989 ISBN 0-300-04419-4)
- Schaff–Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge
- Paul Arblaster, Gergely Juhász, Guido Latré (eds) Tyndale's Testament hardback ISBN 2-503-51411-1 Brepols 2002
- Day, John T. "Sixteenth-Century British Nondramatic Writers" Dictionary of Literary Biography 1.132 1993:296-311
- Foxe, Acts and Monuments
- Cahill, Elizabeth Kirkl "A bible for the plowboy", Commonweal 124.7: 1997
- The Norton Anthology: English Literature. Ed. Julia Reidhead. New York: New York, Eighth Edition, 2006. 621.
- Brian Moynahan, God's Bestseller: William Tyndale, Thomas More, and the Writing of the English Bible---A Story of Martyrdom and Betrayal St. Martin's Press, 2003
- John Piper, Desiring God Ministries, "Why William Tyndale Lived and Died" [1] Diarsipkan 2011-07-08 di Wayback Machine.
Pranala luar
sunting- (Inggris) Sejarah versi-versi Alkitab Bahasa Inggris sejak zaman Tyndale hingga Versi Raja James
- Karya William Tyndale di Project Gutenberg
- (Inggris) Find A Grave Entry
- (Inggris) Dokumenter tentang Tyndale Diarsipkan 2013-04-24 di Wayback Machine., dari Secrets of the Dead
- (Inggris) God's Outlaw: The Story of William Tyndale di IMDB