Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Pertempuran Perlintasan Ciater

CATATAN PENUTUP

Artikel sudah ditinjau secara komprehensif dan juga sudah mendapatkan komentar tambahan dari dua pengguna lain. Secara keseluruhan artikelnya sudah memenuhi kriteria Artikel Pilihan, sehingga saya memutuskan untuk meloloskan artikel ini. Terima kasih atas kerja keras penulis dan peninjau.  Mimihitam  10 Maret 2020 09.51 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Pengusul: Juxlos (b • k • l) · Status:    Selesai

Kemarin begitu pengusulan artikel bagus diminta untuk taruh disini, jadi ya sudah. Juxlos (bicara) 10 Februari 2020 21.59 (UTC)[balas]

Panggil @HaEr48  Mimihitam  11 Februari 2020 09.19 (UTC)[balas]

Komentar HaEr48

sunting

Terima kasih usulannya. Kalau aku lihat sepertinya untuk status AB memang sudah mencukupi, kalau untuk AP masih perlu dikembangkan agar komprehensif. Karena bung Juxlos menulis sendiri artikelnya dan punya akses ke sumber, mungkin bisa ditambahkan. Saranku ada di poin-poin di bawah ini:

  • Latar belakang: Menurutku agar konteksnya komprehensif juga bisa ditambah tentang situasi peperangan di Hindia Belanda - negara Jepang sudah sampai mana saja, bagaimana persebaran kekuatan Sekutu, dan kapan/bagaimana/apa ada alasan khusus Jepang mulai masuk ke Indonesia, dan bagaimana tanggapan Belanda/Sekutu. Bahkan pertempuran-pertemuran penting yang terjadi sebelum ini pun bisa disebutkan, baik di luar Jawa maupun di Jawa.
    • YaY Sudah diperpanjang
    • diperintahkan untuk mundur dari Batavia dan Bogor/Buitenzorg menuju Bandung: apa ada penjelasannya kenapa malah ibu kota ditinggalkan?
      • YaY Sudah diberikan - secara strategis maupun secara moril
  • Kekuatan: apa ada keterangan mengenai persenjataan masing-masing pihak selain pesawat? Misal semacam artileri, kendaraan, tank, logistik, dan sebagainya. Baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
    • ? Seharusnya ada tapi perlu digali sedikit. Nanti saya tambahkan
  • Perlu ditambahkan jumlah total korban terbunuh/terluka/ditawan dari kedua pihak
    • ? Data agak terbatas, dan kalau mau jujur, aku agak ragu bisa diperoleh angka pas. Akan saya coba hitung dari laporan-laporan terpisah.
  • Apa ada sumber yang menulis "analisis" performa kedua pihak dalam pertempuran ini dari para sejarawan atau pengamat militer, dan apakah ada pujian/kecaman dari atasan masing-masing?
  • " mereka mengurungkan niat mereka setelah menyadari bahwa kondisi tidak memungkinkan" apa ada penjelasannya kenapa dianggap tidak memungkinkan? Misalnya Tentara Indonesia saja bisa perang gerilya ketika ibukota direbut Belanda setelah Agresi Militer II
    • YaY Sudah ditambahkan
  • Apakah masih ada kekuatan Belanda di luar Jawa Barat? Mungkin bisa dijelaskan kekuatan Belanda/Sekutu yang tersisa, sebagai konteks kenapa Belanda memutuskan langsung menyerah saja setelah pertempuran ini. Mungkin bisa ditambahkan ke bagian latar belakang juga, kalau dibaca yang ada di artikel ini saja kesannya drastis sekali kalah sekali lalu terus menyerah.
    • YaY Sudah ditambahkan sedikit
  • Sebagai perbandingan mungkin bisa dilihat artikel-artikel FA tentang pertempuran PD II di en.wp, misalnya en:Battle of Edson's Ridge atau en:Operation Epsom untuk melihat hal-hal yang bisa ditambahkan. Memang artikel ini kemungkinan tidak bisa selengkap itu karena sumber yang ada lebih terbatas dan skala pertempuran ini juga lebih kecil, tetapi coba dipertimbangkan dan dijadikan inspirasi untuk menambah rincian latar belakang dan jalannya pertempuran seperti kedua artikel tersebut.
  • Mengenai nama: Saran ejaan judul diubah jadi "Ciater", karena nama tempatnya sekarang sudah punya ejaan modern yang lebih mudah dikenali. Bandingkan juga misalnya Pertempuran Surabaya atau Pertempuran Laut Jawa, agak janggal misalnya kalau ditulis Soerabaja atau Laoet Java.

Sekian dulu peninjauanku secara garis besar. Kalau tertarik untuk melengkapi/menanggapi, nanti aku juga akan cek rincian-rincian mengenai ejaan, gaya penulisan, dsb. Mudah-mudahan Bung Juxlos betah menulis artikel di id.wikipedia, untuk menambah jajaran artikel-artikel berkualitas di sini hehehe. HaEr48 (bicara) 12 Februari 2020 04.14 (UTC)[balas]

Bung Juxlos apa masih mau dilanjutkan? HaEr48 (bicara) 6 Maret 2020 03.23 (UTC)[balas]
Rasanya sudah mentok - untuk tambahan informasi (misal jumlah korban) sulit didapat. Sila diputuskan. Juxlos (bicara) 6 Maret 2020 10.59 (UTC)[balas]

@HaEr48 gimana bung, kira-kira bisa diterima nggak? Menurutku sih tidak masalah karena isi artikelnya tetap komprehensif berdasarkan informasi yang tersedia di bidang keilmuwan sejarah.  Mimihitam  7 Maret 2020 22.56 (UTC)[balas]

Setelah pertimbangan, aku agak mendukung, mengingat keterbatasan di atas mencerminkan keterbatasan dari informasi keilmuwan yang ada (berdasarkan jawaban penulis) dan tidak terlalu mengurangi informasi garis besar yang sudah dijelaskan dengan baik di artikel ini. HaEr48 (bicara) 9 Maret 2020 21.39 (UTC)[balas]

Komentar AMA

sunting

Saya punya beberapa saran umum, antaranya ialah:

  • tidak dipajang saja satu-dua tokoh peperangan, satu dari Dai Nippon, satu dari Ned Indië?
  •  Selesai Dua foto sudah ditambahkan.
  • menulis artikel sejarah Indonesia mungkin akan menghadapi kesulitan referensi, mgkn krn sumber² sejarah blm digali dalam². Bung jika ada kesempatan, sy kira bisalah cari² ref surat² khabar era Jepang ntah Soeara Asia ato Asia Raja demi melengkapkan ref yg ada di sana,
    Kalau menggali surat kabar era Jepang takutnya malah jadi riset asli sih karena meninjau sumber primer, menurutku sudah tepat menulis artikel dengan sumber sekunder berupa ulasan akademisi.  Mimihitam  9 Maret 2020 22.25 (UTC)[balas]
  • ref. no. 9, tidak ditulis saja yg lengkap siap pengarang, sampai ISBN nya?
  •  Selesai Lengkap sekarang
  • pillbox tdk diterjemahkan saja biar lebih dipahami?
  • saya kira, baik jikalau kata Tjiater itu ditulis dlm ejaan lama jika ia bergandeng dgn Pertempuran, dan Ciater ditulis scr modern manakala ia ditulis tersendiri sbg tempat belaka,
     Selesai
  • tdk ada dikisahkan bagaimana kondisi org sipil ketika berlangsungnya pertempuran? Ada org tempatan jadi korban, ataukah ada yg mengungsi?

Sekian. Terimagaji. --AMA Ptk (bicara) 12 Februari 2020 23.26 (UTC)[balas]

Harusnya setiap kali review AP itu dibayar sama Wikimedia ya. Hartono W (bicara) 29 Februari 2020 13.52 (UTC)[balas]

Komentar Veracious

sunting

Kategori artikel sebaiknya disesuaikan dengan Wiki Inggris. Trims. flixwito ^(•‿•)^ 27 Februari 2020 04.34 (UTC)[balas]

Sudah dikerjakan

Komentar Hartono W

sunting
  • jam 6 itu tidak baku. Jadi perlu dicek ulang seluruh artikel ini tentang kata baku dan huruf kapitalnya.
    Sudah dikerjakan
  • "Pertempuran Perlintasan Ciater (atau Tjiater) adalah sebuah pertempuran yang terjadi antara 5 dan 7 Maret 1942 pada kampanye Hindia Belanda antara pasukan invasi Jepang dan pasukan kolonial Belanda, yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur dari Angkatan Udara Britania Raya. Pertempuran tersebut untuk memperebutkan Perlintasan Ciater, sebagai bagian dari upaya pertahanan kota Bandung." Sepertinya perlu dirombak paragraf pembukanya, apalagi buat ditampilin di Halaman Utama. Agak loncat dan pilihan katanya kurang enak.
  • Jacob Pesman nggk sekalian diterjemahin dari bahasa Belanda? Nanggung.
  • Mungkin belakangan - sumbernya gak banyak soalnya
  • Aku liat peran West Group ini cukup signifikan, tapi kok pas Googling nggak terlalu nemu ya.
  • West Group ini benar2 sementara - baru dibentuk begitu Jepang masuk PD2.

Udah ya. Hartono W (bicara) 29 Februari 2020 13.51 (UTC)[balas]

@Juxlos masih mau dilanjut lagi? Tanggung nih.  Mimihitam  7 Maret 2020 22.56 (UTC)[balas]
Aku coba perbaiki komentar-komentar Hartono W diatas ya. 2-3 minggu terakhir agak jarang ngedit. Juxlos (bicara) 7 Maret 2020 23.56 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.