Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Disetujui/April 2021

CATATAN PENUTUP

Lulus ditinjau beberapa pengguna, termasuk tinjauan komprehensif. Saran-saran sudah dijalankan, dan sudah dibuka selama lebih dari sebulan. Terima kasih untuk penulis dan para peninjau. Danu Widjajanto (bicara) 16 April 2021 06.06 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Pengusul: Jeromi Mikhael Asido Sagala (b • k • l)
Status:    Selesai

Artikel terjemahan dari Bahasa Inggris, dua-duanya kerjaan saya. Credits untuk Pengguna:Denny eR Ge yang sudah terjemahin pembuka dan bagian awal. Jeromi Mikhael Asido Sagala (bicara) 6 Maret 2021 08.17 (UTC)[balas]

Danu Widjajanto

sunting

Ini komentar awal setelah sekilas melihat artikelnya, bagian "Kampanye anti koteka" dan "Jalan Trans Irian Jaya" apa tidak terlalu singkat untuk dijadikan bagian sendiri ya? Saran saya agar dikembangkan sedikit atau digabung dengan bagian lain. Terutama untuk kedua bagian tersebut bisa dirincikan peran Soetran apa saja. Danu Widjajanto (bicara) 6 Maret 2021 09.41 (UTC)[balas]

@Danu Widjajanto: Wah iya. Bener kata anda. Saya hapus bagian itu saja ya. Karena peran dia di Jalan Trans Irian Jaya cuma meresmikan saja dan di Kampanye anti koteka dia cuma meneruskan saja. --Jeromi Mikhael Asido Sagala (bicara) 6 Maret 2021 11.58 (UTC)[balas]
Jeromi Mikhael Asido Sagala sebenarnya jangan dihapus karena itu kan bagian dari sepak terjangnya... saranku agar digabungkan ke bagian yg lebih besar saja Danu Widjajanto (bicara) 6 Maret 2021 16.08 (UTC)[balas]
@Danu Widjajanto: Sekali lagi, untuk Jalan Trans Irian Jaya, itu hanya meresmikan saja. Tugas sehari-hari. Tiap bulan Soetran meresmikan 3-4 bangunan. Bukan berarti kita harus menulis semua bangunan tersebut kan? Jeromi Mikhael Asido Sagala (bicara) 7 Maret 2021 14.15 (UTC)[balas]
@Jeromi Mikhael Asido Sagala Di paragraf pembuka malah tertulis "Soetran juga memulai pembangunan Jalan Trans-Irian dan memulai kampanye melawan penggunaan Koteka". Mungkin perlu dihapus juga? Danu Widjajanto (bicara) 8 April 2021 16.36 (UTC)[balas]
@Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan --Jeromi Mikhael (bicara) 12 April 2021 05.50 (UTC)[balas]

Sumber “Ariyanto, Danny Rizky (2015-01-07). "Biografi Soetran (1921-1987)". Skripsi Jurusan Sejarah - Fakultas Ilmu Sosial UM” sepertinya kurang cocok untuk level AP karena berupa skripsi S1.. skripsi tersebut belum melalui tinjauan ilmiah jadi kurang layak untuk dijadikan sumber. Sebaiknya diganti dengan sumber yang mutunya lebih tinggi. Danu Widjajanto (bicara) 12 April 2021 22.55 (UTC)[balas]

@Danu Widjajanto: Masalah skripsi ini sebenarnya agak sulit juga. Sebagai orang yang sudah membuat ratusan artikel biografi politisi di WPEN, saya seringkali menggunakan skripsi sebagai kutipan. Yang saya lihat permasalahannya sebenarnya reliabilitas skripsi itu diragukan untuk topik-topik yang mengandung opini, namun untuk topik2 seperti biografi cukup terpercaya. Terlebih lagi metodologinya melalui wawancara, jadi menurut saya bisa lah. Saya pun juga agak susah mencari pengganti informasi masa kecil Soetran, yang membuat saya yakin bahwa penulis tidak menjiplak. --Jeromi Mikhael (bicara) 13 April 2021 02.41 (UTC)[balas]

@Jeromi Mikhael Asido Sagala penjelasannya persuasif. Baiklah, untuk konteks Soetran aku rasa nggak apa-apa, dan sepertinya mutu sumbernya tidak lebih buruk daripada media massa yang dikutip juga...

Aku sudah baca seluruh artikelnya. Menurutku artikelnya ditulis dengan sangat menarik dan informatif. Penulis juga patut diapresiasi karena berhasil mengumpulkan banyak informasi meskipun sumbernya minim. Berikut beberapa masukanku untuk semakin meningkatkan mutu artikelnya:

  • Menurutku ini masukan yang paling diperlukan sebelum bisa menjadi AP. Bagian awal artikelnya saat ini menimbulkan kesan kalau yang ingin ditekankan adalah prestasi dan keberhasilan dari beliau. Mengingat gaya bahasa Wikipedia harus netral dan dingin, mungkin agar kata "keberhasilan", "kesuksesan" dll bisa dikurangi/diparafrase, jadi yang ditekankan adalah apa yang terjadi pada masa kepemimpinannya alih-alih prestasi. Contoh "Karena kesuksesannya sebagai Bupati Trenggalek, Soetran ditunjuk untuk menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya." --> kalau sumbernya memang mengatakan demikian, bisa diganti jadi "Karena dianggap berhasil sebagai Bupati Trenggalek...".
  • @Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Saya rubah format kalimat yang Irian Jaya dan yang Trenggalek juga. Untuk pendapat saya rasa tidak perlu diubah
  • Keterangan mengenai dia dijuluki "Gubernur Cengkeh" dan upayanya untuk juga memperkenalkan cengkeh di Papua menurutku perlu ditambahkan di paragraf pembuka, dan juga penekanan bahwa program WTCnya di Papua gagal (berlawanan dengan keberhasilan di Trenggalek)
  • "Sebagai penghargaan terhadap pencapaiannya di Trenggalek" --> sepertinya "penghargaan atas" lebih tepat..
  • "Soetran dilahirkan pada tanggal 5 April 1921 di Desa Cangkring, Sidoarjo, Jawa Timur" --> provinsi Jawa Timur sepertinya belum ada saat itu. Mungkin lebih tepat "Desa Cangkring, Sidoarjo, Hindia Belanda (kini di Jawa Timur, Indonesia)".
  • Pranalakan juga Desa Cangkring kalau ada artikelnya
  • Mengingat bagian kehidupan awal sepertinya relatif terbatas sumbernya, saranku agar digabung dengan bagian "karier militer" jadi "Kehidupan awal dan karier militer", soalnya bagian kehidupan awal sepertinya terlalu singkat untuk jadi bagian sendiri
  • @Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Saya jadikan karier militer, "early life" kalau diterjemahkan jadi kehidupan awal terasa kaku banget.
  • Nama penulis di beberapa sumbernya kok agak ganjil ya? Seperti "DH", "RS", "ES", "AZKA/MK", dll. Saranku dihapus saja, dan biasanya dalam kaidah-kaidah bibliografi, yang dimasukkan nama lengkap dan bukan singkatan; kalau tidak ada namanya tidak perlu dicantumkan.
  • "Tembokisasi" kenapa huruf besar ya?
  • "Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Trenggalek membuat penghargaan dengan menggunakan namanya. Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi kepada desa-desa inovatif. Desa penerima penghargaan akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 30 juta rupiah yang sudah dimasukkan dalam APB Desa."" --> nggak ada rujukannya tuh
  • @Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Itu aslinya rujukannya bahasa Inggris, karena diterjemahkan ke Indonesia saya hapus dulu. Eeh ternyata lupa juga nambahin :)
  • "Soetran ditunjuk untuk menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya. " --> oleh siapa?
  • Bagian "Peninggalan" lazimnya diletakkan di akhir artikel, bisa lihat contoh Vladimir Lenin atau Josef Stalin
  • "Menurut isi komando" --> komando siapa?
  • "PNS", "pemda", "TMP", "APBD " dan akronim-akronim lainnya perlu dijabarkan saat disebutkan pertama kali
  • @Danu Widjajanto: itu semua cuma disebutkan sekali jadi saya panjangkan saja tanpa sebut singkatannya. Untuk PNS sama dengan atas.
  • "Alasan lainnya adalah penyimpangan Soetran terhadap SK Menteri Pertanian " --> "penyimpangan" agak aneh di sini. Bagaimana kalau jadi "Alasan lainnya adalah karena Soetran telah melanggar SK Menteri Pertanian..."
  • Ada keterangan lebih lanjut soal SK Menteri Pertaniannya? Misalnya dibuat oleh siapa dan tahun berapa?
  • "7,1 dalam Skala Richter" --> sepertinya "7,1 Skala Richter" saja sudah cukup
  • "Seorang pejabat pemerintahan menggambarkan kondisi di kamp pengungsian tersebut sebagai mengerikan dan menakutkan." --> agak dramatis sepertinya. Bagaimana kalau jadi "Menurut seorang pejabat pemerintahan, kondisi di kamp pengungsian tersebut sangat buruk".
  • @Danu Widjajanto: Nah, itu saya pakai tanda petik saja untuk mengerikan dan menakutkannya karena kutipan langsung.
  • "Setelah ia pensiun dari jabatan gubernur," --> sebutkan tahunnya.
  • "Sejak Juni 1987, Soetran dioperasi di Rumah Sakit Darmo karena penyakit kanker hati yang dideritanya. " --> memakai kata "sejak" di situ mengimplikasikan kalau beliau masih di Rumah Sakit Darmo sampai sekarang. Bagaimana kalau jadi "Soetran mulai menjalani operasi di Rumah Sakit Darmo pada Juni 1987...."
  • Sumber [1] tidak bisa diakses tuh
  • @Danu Widjajanto: Sudah dikerjakan Semua kompasdata harusnya tidak bisa diakses langsung. Harus login dulu.

Secara keseluruhan aku mendukung artikelnya menjadi AP. Semoga saran-sarannya membantu. Danu Widjajanto (bicara) 13 April 2021 10.25 (UTC)[balas]

Jeromi Mikhael Asido Sagala Oh iya, format referensi yang ini belum diperbaiki: Archived copy, 1977 (in Indonesian). Diakses tanggal 2021-03-08. Danu Widjajanto (bicara) 14 April 2021 19.03 (UTC)[balas]
@Danu Widjajanto: Sudah diperbaiki. Sepertinya {{cite act}} nggak bisa dipakai di WBI. Jeromi Mikhael (bicara) 15 April 2021 23.52 (UTC)[balas]

RXerself

sunting

Referensi no. 4, 5, 6, 7, dan 40 semuanya tidak bisa saya akses dan web archive-nya juga tidak membantu. Mungkin yang dari kompasdata lainnya begitu juga. Ini apakah harus mendaftar dahulu? Dan apakah perlu bayar? Bisa dilengkapi di dalam referensi soal ini dengam tag registration kalau tidak bayar, subscription kalau bayar. Saya mengerti keterbatasan sumber soal subjek namun saya sendiri lebih menyukai jika referensi yang dipakai dapat diperiksa juga oleh pembaca manapun. RXerself (bicara) 3 April 2021 06.25 (UTC)[balas]

@RXerself: Sudah dikerjakan saya tambahkan untuk semua referensi dari Kompas. --Jeromi Mikhael (bicara) 12 April 2021 05.50 (UTC)[balas]

RianHS

sunting

Pertama-tama, saya salut dengan penulis karena telah berhasil mengembangkan artikel dengan sumber yang terbatas. Saya sudah melakukan beberapa editan kecil, semoga berkenan. Ini sedikit komentar dari saya:

  • Di KBBI, lema cengkeh didefinisikan sebagai cengkih, sedangkan lema cengkih didefinisikan dengan panjang. Artinya, cengkih “lebih baku” daripada cengkeh. Apa tidak sebaiknya artikel ini menggunakan cengkih saja?
  • @RianHS: Sudah dikerjakan Untuk Wajib Tanam Cengkeh saya agak ragu untuk menggantinya karena berkaitan dengan nama (biasanya "dj" di nama orang tidak serta merta di-EYD-kan menjadi "j"). Tapi saya ganti saja.
  • “... tembokisasi yang bertujuan untuk memperbaiki tata letak dari Kabupaten Trenggalek.” → Perbaikan tata letak biasanya merujuk pada penempatan ulang bangunan/struktur atau perbaikan tata ruang suatu wilayah. Sebaiknya frasa “tata letak” diganti saja.
  • @RianHS: Sudah dikerjakan saya hapus saja. Saya baru sadar bertujuan di sana ternyata dobel.
  • “Meskipun mendapat tentangan, Soetran tidak bergeming ...” → Bergeming artinya tidak bergerak sedikit juga; diam saja. Pemakaian frasa tidak bergeming atau kata bergeming saja kurang tepat pada konteks ini. Sebaiknya diganti, misalnya dengan “Soetran tetap menjalankan rencananya”. — RianHS (bicara) 14 April 2021 21.34 (UTC)[balas]

Saran terakhir:

  • Di kalimat pertama, perlu ditulis nama versi EBI-nya: Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Soetran (EBI: Sutran; lahir di ...), seperti di artikel Soedirman, walaupun di artikel Soedirman masih tertulis "EYD".

Secara umum, saya Setuju Setuju artikel ini jadi AP. Terima kasih. — RianHS (bicara) 16 April 2021 03.35 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Lulus ditinjau beberapa pengguna, termasuk tinjauan komprehensif. Saran-saran sudah dijalankan, dan sudah dibuka selama hampir tiga bulan. Terima kasih untuk penulis dan para peninjau. Danu Widjajanto (bicara) 8 April 2021 08.27 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Pengusul: Juxlos (b • k • l)
Status:    Selesai

Artikel yang saya dengan bantuan mas Jeromi Mikhael tulis (ulang) dari hampir nol di enWiki sampai rasanya cukup lengkap, lalu saya tulis ulang lagi di WBI. Ini masih artikel paling panjang yang pernah saya tulis. Juxlos (bicara) 24 Januari 2021 10.17 (UTC)[balas]

Tag @HaEr48 yang sudah sempat baca artikelnya di Wikipedia Inggris Danu Widjajanto (bicara) 24 Januari 2021 12.27 (UTC)[balas]
Komentar tambahan: barusan nominasi Jeromi Mikhael di enwiki sudah diterima menjadi Good Article. Juxlos (bicara) 15 Februari 2021 03.44 (UTC)[balas]
... dan saya interwikikan agar bisa dilihat. Jeromi Mikhael (bicara) 15 Februari 2021 03.53 (UTC)[balas]
Ini hasil akhirnya kira-kira apakah sudah bisa dijadikan AP? Memohon pendapat yang berkomentar: @RianHS:, @HaEr48:, @Jeromi Mikhael:, dan @NawanPangestu95:. dwf² 2 April 2021 12.50 (UTC)[balas]

Komentar RianHS

sunting

Halo! Komentar awal saya adalah tata bahasa sederhana, yaitu kata "dimana/di mana" yang tidak bisa digunakan sebagai kata hubung. Lihat di sini. — RianHS (bicara) 26 Januari 2021 06.45 (UTC)[balas]

Sudah dibereskan. Juxlos (bicara) 28 Januari 2021 07.01 (UTC)[balas]

Komentar HaEr48

sunting
  • dan mengetuai Parkindo antara 1950 hingga 1961: Usul agar disebutkan kepanjangan Parkindo ketika pertama kali disebut
  •  Selesai Sip
  • ia pindah ke Cimahi dan belakangan Batavia untuk mengejar ilmu: Saran disebutkan tahun kepindahan ini
  •  Selesai Sip
  • [mungkin aku bisa salah bisa benar] Apa Revolusi Nasional Indonesia biasanya lebih dikenal dengan "Perang Kemerdekaan" atau "Revolusi Kemerdekaan" ya? "National Revolution" sepertinya lebih ke sebutan dari orang luar?
  • Sebenarnya begitu sih, tapi ya artikelnya dalam WBI juga ditulis sebagai nama itu. Mungkin kita bisa diskusi di artikel itu untuk ganti nama. Saya ganti di artikel Leimena jadi Perang Kemerdekaan Indonesia - "Revolusi" rasanya malah lebih sering dipakai dalam konteks G30S PKI ("Pahlawan Revolusi")
  • "dokter kepala" : apa bisa diberi pranala atau penjelasan?
  • Kalau di bahasa inggris istilahnya "chief physician", tapi kalau di sumber2 bhs Indonesia (Hitipeuw misalnya) disebut "Direktur" sih. Diganti jadi itu saja.
  • Masa muda: Apa bisa disebutkan MULO dan HBS itu setara apa?
  • SMP dan SMA masing-masing. Sudah masuk.
  • keduanya tidak memegang kendali aktivitas PIM.: Bagaimana kok Ketua Umum tidak memegang kendali aktivitas? Apa bisa dijelaskan fungsinya apa sebagai ketua umum?
  • Sudah dijelaskan. Simbolis saja sih kayaknya.
  • "Periode pertamanya sebagai Menkes berakhir tanggal 30 Juli 1953, dan ia sempat menjabat beberapa bulan lagi setelahnya dalam Kabinet Burhanuddin Harahap" Sepertinya Kabinet Burhanudin Harahap baru dimulai 1955, jadi bukan "beberapa bulan setelahnya".
  •  Selesai Oke
  • "meski ia tidak mengangkat sumpah sebagai anggota DPR, dan belakangan mengundurkan diri pada tanggal 10 Agustus 1959": Bagaimana kalau: meskipun ia mengundurkan diri pada tanggal 10 Agustus 1959 sebelum sempat mengangkat sumpah jabatan?
  • selama sekitar 20 tahun tanpa terputus: Kalau membaca bagian tubuh artikel, sepertinya sempat terputus (paling tidak selama Kabinet Ali Sastroamidjojo II, dan di antara 1953 dan sebelum terbentuknya Kabinet Burhanuddin Harahap)?
  •  Selesai Diganti
  • Salah seorang putrinya, Melani Leimena Suharli, belakangan menjadi wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat: Saran untuk disebut tahunnya
  •  Selesai Dimasukkan

Segitu dulu, nanti aku lanjutkan lagi. HaEr48 (bicara) 30 Januari 2021 22.59 (UTC)[balas]

Tambahan:

@HaEr48: Menurut laman metode pengumpulan datanya, website ini didanai oleh British Academy for the BA/Leverhulme Small Grants programme, dibuat oleh Oxford Centre for Islamic Studies, dan dibantu oleh FISIPOL UI. Sedangkan data dari ANRI. Kalau menurut saya sih, ini mah lewat ya... Jeromi Mikhael (bicara) 15 Februari 2021 01.42 (UTC)[balas]
+1. Data dari arsip ANRI, meskipun bisa dibilang sumber tangan pertama. dwf² 15 Februari 2021 02.26 (UTC)[balas]
Sumber primer memang, tapi ya yang diambil sekadar data "Leimena itu anggota Konstituante" rasanya sih cukup akurat. Juxlos (bicara) 15 Februari 2021 03.36 (UTC)[balas]
  • Komentarku di atas ada satu poin ("meski ia tidak mengangkat..") yang belum dijawab
  • Jujur untuk poin ini saya juga gak begitu paham apa yang dimaksud sumber Seperempat abad DPR RI ini. Ada empat tokoh di halaman 633 yang disebut "belum mengangkat sumpah sebagai anggota DPR - dalam rangka UUD 1945 - mengundurkan diri pada tgl <Agustus 1959>. Tidak diberikan konteks lebih lanjut di sumbernya, mungkin ada yang bisa bantu interpretasi atau mengusulkan dikoreksi jadi apa? Juxlos (bicara) 15 Februari 2021 03.43 (UTC)[balas]
@Juxlos: Begini, pasca dekrit presiden sukarno, DPR pemilu itu kan dibubarkan. Nah, sebagian besar anggotanya (termasuk Leimena) dipindahkan ke DPR baru, namanya DPR dalam rangka UUD 1945 (kita anggap DPR transisi aja lah). Yang menandai pembubaran DPR pemilu itu kan pelantikan DPR transisi. Tapi, di pelantikan tanggal 23 Juli 1959, dia gak dateng. Berarti dia belum sah menjadi anggota DPR, alias keanggotaan semu. Nah, setelah beberapa bulan, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1959, dia ngundurin diri, alias mencabut keanggotaan sepenuhnya.
Ini juga salah satu masalah saya ketika susun infobox, apakah tanggal ini mau dihitung. Patokan saya adalah pelantikan, bukan penunjukan, jadi keanggotaan semu Leimena selama kira2 2 bulan di DPR Transisi saya gak hitung. Jeromi Mikhael (bicara) 15 Februari 2021 03.53 (UTC)[balas]
Kalau pemahaman saya, ini berarti Leimena belum mengangkat sumpah sebagai anggota DPR baru yang menggantikan DPR hasil pemilu 1955 yang dibubarkan lewat Dekrit. Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1959 keluar tanggal 22 Juli 1959, kalau dia tidak ikut pelantikan tanggal 23 Juli berarti dia tidak pernah benar-benar jadi anggota DPR pasca-dekrit. dwf² 15 Februari 2021 04.26 (UTC)[balas]
@David Wadie Fisher-Freberg: Sudah saya perbaiki. Mohon tanggapannya. Jeromi Mikhael Asido Sagala (bicara) 27 Februari 2021 15.09 (UTC)[balas]
Sudah mantap, saya tidak ada keberatan untuk lanjut. Salam, dwf² 1 Maret 2021 12.15 (UTC)[balas]

Itu saja. Bagus sekali Juxlos dan Jeromi Mikhael. HaEr48 (bicara) 14 Februari 2021 15.40 (UTC)[balas]

@HaEr48: Harusnya Juxlos aja. Saya nggak ngapa-ngapain, cuma numpang lewat bersihin infoboxnya, sama nyari nyari gambar. Jeromi Mikhael (bicara) 14 Februari 2021 15.42 (UTC)[balas]

Komentar Jeromi Mikhael

sunting

Saya sebenernya bekerjasama dengan Juxlos untuk membuat versi Bahasa Inggris dari artikel ini, namun karena saya tidak terlibat dalam proses penerjemahannya saya rasa saya boleh melakukan peninjauan.

  • Saya sudah melakukan beberapa penyutingan terkait dengan tata bahasa. Diantaranya
  • Penerjemahan acting di Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia harus melihat konteks. Untuk urusan ini saya mencari terjemahan resmi. Untuk plt menteri pendidikan saya ubah ke Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan ad-interim (seharusnya bukan mendikbud karena pada menteri PTIP ini setingkat dirjen yang dinaikkan Soekarno menjadi kementerian di masa kabinet 100 menteri). Untuk presiden istilah tepatnya adalah penjabat sementara (pjs). Mohon diingat pada masa itu istilah plt belum ada, dan pada masa sekarangpun itu istilah yang sangat jarang digunakan.
  • dewan pertimbangan PDI -> dewan pertimbangan pusat PDI (itu nama aslinya)
  • Laksamana (bintang empat) saya hapus kalimat di tanda kurung. Harusnya sudah jelas bahwa Laksamana Madya naik pangkat menjadi laksamana bintang empat.
  • beberapa perbaikan terkait tanda koma dan penggunaan kata sambung

--Jeromi Mikhael (bicara) 6 Februari 2021 16.08 (UTC)[balas]

Komentar dwf²

sunting

Secara umum, bahasa yang digunakan oleh artikel ini saya rasa harus disederhanakan lagi, supaya luwes dan tidak terasa kaku sebagai sebuah terjemahan.

  • "merupakan seorang tokoh politik yang juga seorang pahlawan nasional Indonesia" ---> mungkin bisa dirapikan menjadi "adalah seorang dokter, politisi, dan Pahlawan Nasional Indonesia".
  •  Selesai
  • "Ia merupakan salah satu tokoh politik yang menjabat sebagai Menteri paling lama di bawah presiden Soekarno" ---> mungkin bisa dirapikan jadi "Ia tercatat sebagai salah satu Menteri dengan masa jabatan paling panjang selama masa pemerintahan Presiden Soekarno".
  •  Selesai
  • "Leimena masuk" ---> mungkin lebih pas "Leimena duduk dalam 18 kabinet yang berbeda, dimulai dari Kabinet Sjahrir...."
  •  Selesai
  • "sebagai seorang beragama Kristen dan berorang tua guru" ---> mungkin lebih pas "dari sebuah keluarga Kristen dengan orang tua yang berprofesi sebagai guru."
  •  Selesai
  • "Sebagai seorang anak-anak" --> sederhanakan jadi "pada usia dini"
  •  Selesai
  • "untuk mengejar ilmu" ---> sederhanakan jadi "untuk melanjutkan sekolah".
  •  Selesai
  • Per Mas HaEr48 di atas, saya rasa buat Perang/Revolusi, lebih cocok Revolusi, mengingat Leimena sendiri seorang dokter sipil. Untuk artikel jenderal/pimpinan angkatan perang mungkin boleh memakai Perang. Kontekstual saja.
  • Ya sudah, dibalikkan
  • "Ia juga merupakan salah seorang saksi ditandatanganinya Supersemar" ---> sederhanakan menjadi "Ia menyaksikan penandatangan Supersemar"
  •  Selesai
  • "dijadikan pahlawan nasional" --> mungkin bisa dikembangkan, lagi, "ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010".
  •  Selesai
  • "Selulusnya dari STOVIA" ---> mungkin lebih pas "setelah lulus dari STOVIA"
  •  Selesai
  • "seusai meletusnya Gunung Merapi" ---> Merapi lumayan sering meletus, ini letusan kapan dan apa pentingnya?
  •  Selesai yang tahun 1930.
  • "berkerja sama" ---> "bekerja sama"
  •  Selesai
  • "dengan spesialisasi penyakit hati" ---> "sebagai seorang dokter spesialis penyakit hati".
  •  Selesai
  • "Leimena masih bertugas di Tangerang sewaktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan" ---> bisa diubah jadi "Pada saat Proklamasi Kemerdekaan, Leimana sedang bertugas di Tangerang".
  •  Selesai
  • "suatu organisasi ciptaan Johannes Latuharhary" ---> bisa diubah jadi "sebuah organisasi yang didirikan oleh Johannes Latuharhary"
  •  Selesai
  • "Leimena berdiam" ---> usul jadi "Leimena bertempat tinggal"
  •  Selesai
  • "karena Sukarno berada dalam diskusi" ---> usul jadi "tempat Sukarno sedang berunding dengan beberapa pimpinan G30S"
  •  Selesai

Salam, dwf² 13 Februari 2021 10.23 (UTC)[balas]

@David Wadie Fisher-Freberg: Sudah saya perbaiki. Jeromi Mikhael Asido Sagala (bicara) 27 Februari 2021 15.01 (UTC)[balas]

Komentar NawanPangestu95

sunting
  • "setelah lulus dari STOVIA, Leimena mulai bekerja di Centraal Burgerlijke Ziekenhuis (sekarang RS Cipto Mangunkusumo". Itu lupa dikapital.
  • "Seusai invasi Jepang, RS Banyu Asin sempat diduduki pasukan Jepang sementara sebelum Leimena diperbolehkan kembali bekerja" --> "Seusai invasi Jepang, RS Banyu Asin sempat diduduki pasukan Jepang untuk sementara sebelum Leimena diperbolehkan kembali bekerja".
    •  Selesai
  • "Ketika perang kemerdekaan sudah usai, kondisi layanan kesehatan masyarakat di Indonesia berada di bawah harapan para pemimpin Republik". Mungkin lebih baik diganti dengan "pelayanan".
    •  Selesai
  • "Sebagai Menteri Kesehatan, Leimena memandang kesehatan masyarakat sebagai komponen penting untuk pembangunan Indonesia dan untuk memajukan sosioekonomi masyarakat, dan karena itu ia berfokus untuk mengembangkan sistem profilaksis (pencegahan) dan kebersihan di wilayah-wilayah pedesaan". --> "Sebagai Menteri Kesehatan, Leimena memandang kesehatan masyarakat sebagai komponen penting untuk pembangunan Indonesia dan untuk memajukan sosioekonomi masyarakat, karena itu ia berfokus untuk mengembangkan sistem profilaksis (pencegahan) dan kebersihan di wilayah-wilayah pedesaan".

 NawanPangestu95  4 Maret 2021 14.54 (UTC)[balas]

Sedikit tambahan Itu ada pranala merah yang nyempil: Dewan Nasional. Sepertinya bisa dibirukan. Itu saja dari saya, mungkin ada tambahan dari yang lain. Salam.  NawanPangestu95  2 April 2021 23.46 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.