Titrasi obat adalah proses penyesuaian dosis suatu obat untuk mendapatkan manfaat maksimal tanpa efek samping.[1]

Kurva respons dosis terapeutik (hijau) dan efek samping (merah) yang menggambarkan dosis titrasi awal dan semakin meningkat (panah).

Ketika suatu obat memiliki indeks terapeutik yang sempit, titrasi sangatlah penting, karena kisaran antara dosis efektif suatu obat dan dosis terjadinya efek samping kecil.[2] Beberapa contoh jenis obat yang umumnya memerlukan titrasi antara lain insulin, antikonvulsan, pengencer darah, antidepresan, dan obat penenang.[3][4][5]

Disarankan untuk melakukan titrasi obat dibandingkan menghentikannya secara tiba-tiba dalam beberapa situasi. Glukokortikoid harus dikurangi setelah penggunaan jangka panjang untuk menghindari insufisiensi adrenal.[6]

Titrasi obat juga digunakan dalam uji klinis tahap I. Obat eksperimental diberikan dalam dosis yang meningkat hingga efek samping menjadi tidak dapat ditoleransi.[7] Uji klinis yang menemukan dosis yang sesuai disebut studi rentang dosis (dose-ranging study).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Maxwell S (2013). "Chapter 2: Therapeutics and Good Prescribing: Choosing a Dosing Regime". Dalam Walker BR, Colledge NR, Ralston SH, Penman ID. Davidson's Principles and Practice of Medicine. Elsevier Health Sciences. hlm. 34. ISBN 978-0-7020-5103-6. 
  2. ^ Schachter M, Pirmohamed M (2012). "General Pharmacology". Dalam Bennett PN, Brown MJ, Sharma P. Clinical Pharmacology (edisi ke-11). Elsevier. hlm. 74–109. ISBN 978-0-7020-4084-9. 
  3. ^ Roden DM (2014). "Chapter 5 : Principles of Clinical Pharmacology". Dalam Kasper D, Fauci A, Hauser S, Longo D, Jameson JL, Loscalzo J. Principles of Clinical Pharmacology (edisi ke-19). New York, NY: McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-180215-4. 
  4. ^ Olson KR, Anderson IB, Benowitz NL, Blanc PD, Clark RF, Kearney TE, Kim-Katz SY, Wu AH, ed. (11 Desember 2017). "Section III: Therapeutic Drugs and Antidotes". Poisoning & Drug Overdose (edisi ke-7). New York, NY: McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-183979-2. 
  5. ^ Kruidering-Hall M, Campbell L (30 November 2017). "Chapter 27: Skeletal Muscle Relaxants". Dalam Katzung BG. Basic & Clinical Pharmacology (edisi ke-14). New York, NY: McGraw-Hill. ISBN 978-1-259-64115-2. 
  6. ^ Furst DE, Saag KG. "Glucocorticoid withdrawal". Dalam Matteson EL, Curtis MR. Treatment Issues in Rheumatology. UpToDate. Diakses tanggal 1 Januari 2024. 
  7. ^ "Dose-Response Information to Support Drug Registration" (PDF). Guideline for Industry. FDA. November 1994. Diakses tanggal 1 Januari 2024.