Tira Austenite
PT Tira Austenite Tbk adalah sebuah perusahaan manufaktur dan distribusi yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki puluhan kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.[2][3]
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: TIRA |
Industri | Manufaktur dan distribusi |
Didirikan | 8 April 1974 |
Pendiri | Johnny Santoso |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Selo Winardi[1] (Direktur Utama) Johnny Santoso[1] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Merek |
|
Jasa | Distribusi dan pemasaran baja nirkarat, baja peralatan, baja tahan pakai, dan baja permesinan, peralatan pengelasan, peralatan pendukung, peralatan produksi, dan implan |
Pendapatan | Rp 239,464 milyar (2021)[2] |
Rp 3,135 milyar (2021)[2] | |
Total aset | Rp 350,929 milyar (2021)[2] |
Total ekuitas | Rp 165,315 milyar (2021)[2] |
Pemilik | PT Martensite Unggul (42,16%) PT Widjajatunggal Sejahtera (44,12%) |
Karyawan | 422 (2021)[2] |
Anak usaha | PT Alpha Austenite PT Tira Andalan Steel PT Genta Laras Semesta |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1971 saat Johnny Santoso, yang saat itu baru memperoleh gelar Diploma Ing dari Jerman Barat, kembali ke Indonesia dan mulai memasarkan mesin las dan kawat las bermerek Messer Griesheim. Pada saat itu, Johnny Santoso telah bekerjasama dengan PT Tigaraksa, yang salah satunya dimiliki oleh Johnny Widjaja. Dalam kerja sama tersebut, Johnny Santoso dipercaya untuk memimpin Divisi Teknik dari PT Tigaraksa yang antara lain memasarkan kawat las dan mesin las buatan Eropa. Divisi Teknik dari PT Tigaraksa lalu dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Tira Austenite" pada tanggal 8 April 1974 dan berkantor pusat di Jl Museum no. 13, Jakarta. Saat itu, 50% saham perusahaan ini dipegang oleh salah satu anak usaha dari PT Tigaraksa, sementara sisanya dipegang oleh Johnny Santoso. Bisnis utama dari perusahaan ini saat itu adalah sebagai distributor, perwakilan, dan agen tunggal berlisensi untuk produk-produk teknik permesinan buatan Eropa, dengan memiliki sejumlah kantor cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Pada tahun 1979, perusahaan ini mendirikan PT Alpha Austenite untuk berbisnis di bidang produksi olahan tembaga dan kawat las. Pada tanggal 27 Juli 1993, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta. Pada tanggal 26 April 1996, perusahaan ini berekspansi ke bisnis gas industri dengan membeli 20% saham PT Aneka Gas Industri, dengan Messer Griesheim juga membeli 30% saham PT Aneka Gas Industri. Pada tanggal 4 April 1997, perusahaan ini mendirikan PT Mitra Guna Gas sebagai distributor eksklusif untuk produk-produk dari PT Aneka Gas Industri. Pada tahun 2003, PT Mitra Guna Gas diakuisisi oleh PT Multi Guna Gas, yang akhirnya menjadi Divisi Gas Industri dari perusahaan ini. Divisi Gas Industri dari perusahaan ini lalu menjalin aliansi dengan PT Air Product Indonesia dan PT Linde Indonesia.[2][3] Pada tahun 2019, melalui PT Genta Laras Semesta, perusahaan ini mulai memasarkan implan berbahan magnesium buatan Syntellix asal Jerman.[4]
Referensi
sunting- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Tira Austenite Tbk. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Tira Austenite Tbk. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Tira Austenite Tbk. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.
- ^ Aryanto, Agus (28 Juni 2019). "TIRA Pasarkan Metal Implan yang Dapat Menyatu dengan Tulang". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 7 Agustus 2022.