Ting[1] adalah sebuah lentera dengan bentuk khas yang berasal dari Surakarta.

Sejarah

sunting

Lampion Ting merupakan tradisi Kraton Surakarta[2] untuk menyambut malam selikuran (hari ke 21) pada bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah, yang mengkirab Lampion Ting kelillingi Kraton Kasunanan Surakarta.

Filosofi

sunting

Filosofi Ting[3] itu mampu memberikan penerangan pada saat diperlukan. Meski jarang digunakan tapi sesekali waktu sangat dibutuhkan. Sehingga harus tetap dilestarikan dan diopeni agara membawa manfaat kepada masyarakat.

Pelestarian

sunting

Supaya budaya Lampion Ting tidak hilang:

  • Malam Selikuran

Keraton Surakarta melakukan kirab Lampion Ting dan Tumpeng pada hari ke 21 di bulan Ramadhan, kirab tersebut mengelilingi Keraton Kasunanan Surakarta.

  • Festival Ting Selikuran

Pemerintah Kota Surakarta[4] melakukan arak-arakan yang semua pesertanya membawa lampion Ting[5] pada hari ke 21 di bulan Ramadhan, arak-arakan tersebut mengelilingi jantung kota Surakarta.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting