Thaifah Ceuta
Thaifah Ceuta (bahasa Arab: طائفة سبتة) adalah salah satu negara thaifah yang dibentuk setelah pecahnya Kekhalifahan Kordoba pada awal abad ke-11. Kota Ceuta (bahasa Arab: Sabta) dan Tangier merupakan bagian dari Thaifah Málaga Dinasti Hammudiyah sejak tahun 1026. Sejak tahun 1036 (427 H), thaifah ini diperintah atas nama Hammudiyah oleh Barghawata,[1] suku Berber yang beragama non-Islam.[2] Sesaat sebelum tahun 1061 (453 H), Barghawata, yang dipimpin oleh Saqqūt yang buta huruf,[3] mengambil alih kekuasaan dari Hammudiyah.[4] Mereka dapat mengerahkan pasukan besar yang terdiri dari 12.000 kavaleri, namun dikalahkan dan ditaklukkan oleh kekuatan Murabithun yang sedang bangkit pada tahun 1078–79.[2][5]
Thaifah Ceuta طائفة سبتة (Arab) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1061–1083 | |||||||||
Thaifah Ceuta berada di bagian bawah peta | |||||||||
Ibu kota | Ceuta | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Arab Andalusia, Muzarab, Ibrani | ||||||||
Agama | Islam, Katolik Roma, Yudaisme | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Era Sejarah | Abad Pertengahan | ||||||||
1061 | |||||||||
• Ditaklukkan oleh Yusuf bin Tasyfin | 1083 | ||||||||
Mata uang | Dirham dan Dinar | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Spanyol Maroko | ||||||||
Referensi
sunting- ^ François Clément, Pouvoir et légitimité en Espagne musulmane à l'époque des taifas (Ve–XIe) (L'Harmattan, 1997), 236.
- ^ a b David Nicolle, El Cid and the Reconquista, 1050–1492 (Oxford: Osprey, 1988), 12–14.
- ^ Clément, Pouvoir et légitimité, 100.
- ^ Clifford Edmund Bosworth, The New Islamic Dynasties (New York: Columbia University, 1996), 14–16.
- ^ Bernard F. Reilly, The Medieval Spains (Cambridge University, 1993), 103.