Teluk Manila

salah satu teluk di dunia

Teluk Manila (Filipina: Look ng Maynila) adalah sebuah teluk alamiah yang terletak di baratPulau Luzon, Filipina. Secara umum, Teluk Manila menjorok ke arah Wilayah Ibukota Nasional Filipina, tempat ibukota Filipina, Manila, berada. Teluk ini memfasilitasi perdagangan antara Filipina dan negara-negara tetangga melalui Pelabuhan Manila,[1] menjadi gerbang bagi pembangunan sosial-ekonomi negara ini sejak zaman penjajahan oleh Spanyol. Teluk Manila memiliki luas sebesar 1.994 km2 (769,9 sq mi) dan garis pantai sepanjang 190 km (118,1 mi). Letak teluk ini berada di bagian barat dari Pulau Luzon dan dibatasi oleh Kota Cavite dan Metro Manila di sebelah timur, Provinsi Bulacan dan Pampanga di utara, serta Provinsi Bataan di barat dan barat laut.[2] Teluk Manila menampung air dari daratan sebanyak 17.000 km2 (6.563,7 sq mi) dari daerah aliran sungai setempat, dengan 49% di antaranya dialiri dari Sungai Pampanga. Kedalaman rata-rata teluk ini mencapai 17 m (55,8 ft), sehingga diperkirakan teluk ini dapat menampung air sebanyak 28,9 miliar meter kubik. Jarak dari mulut teluk ke dalam teluk mulut teluk sebesar 19 km (11,8 mi) dan lebar sepanjang48 km (29,8 mi). Namun, lebar teluk ini bervariasi dari 22 km (13,7 mi) di mulut hingga selebar 60 km (37,3 mi) pada titik terlebar.[2]

Teluk Manila
Look ng Maynila (Filipino)
Teluk Manila saat sore hari.
Teluk Manila di Filipina
Teluk Manila
Teluk Manila
Lokasi di Filipina
LetakPulau Luzon
Koordinat14°31′00″N 120°46′00″E / 14.51667°N 120.76667°E / 14.51667; 120.76667
Asal sungai
Panjang maksimal19 km (12 mi)
Lebar maksimal48 km (30 mi)
Area permukaan2.000 km2 (770 sq mi)
Kepulauan
Permukiman
Peta
Peta

Di jalur teluk ini terdapat dua pulau yaitu Pulau Corregidor dan Caballo.[2] sekitar 2 mil (3.2 km) ke arah Utara dan 6,5 km (10.5 km) lebar pada sisi Selatan. Di arah 40 km ke utara terdapat Semenanjung Bataan, tempat dimana puncak-puncak gunung berapi, di antaranya Gunung Pinatubo, berada. Sementara ke arah selatan adalah wilayah dataran provinsi Cavite.

Sejarah

sunting
 
Citra satelit Teluk Manila.

Wilayah Teluk Manila terhubung ke Laguna de Bay (diucapkan "bai") kira-kira 3.000 tahun yang lalu.[2] Akibat aktivitas Patahan Lembah Marikina Barat[3], wilayah teluk ini terputus oleh daratan yang kini menjadi wilayah permukiman Metro Manila. Akses air dari Laguna ke teluk saat ini hanya terhubung melalui Sungai Pasig.

Wilayah teluk ini pernah menjadi tempat Pertempuran Teluk Manila pada tahun 1898 yang membuat angkatan laut Spanyol takluk dari Amerika Serikat.[4] Lokasinya yang strategis dengan aneka sumber daya alam yang dimiliki,[5] Teluk Manila menjadi gerbang utama akses ekonomi, pemerintahan, dan industri. Selama Perang Dunia II, wilayah Pulau Corregidor dikuasai oleh Jepang, lalu beberapa tahun kemudian beragam pertempuran berlangsung di wilayah teluk ini hingga berakhirnya usaha Belanda untuk menjajah Filipina pada perang La Naval de Manila tahun 1946. Pascakemerdekaan, teluk ini dipenuhi oleh kepadatan bangunan dan industri yang memenuhi sepanjang pantai barat Metro Manila yang berdampak pada penurunan kualitas air dan memburuknya kualitas populasi habitat laut. Kurangnya lahan di tanah genting Metro Manila membuat pemerintah setempat membuat daerah reklamasi baru di tepi barat Metro Manila. Wilayah bernama Bay City ini secara administratif berada di wilayah Kota Parañaque dan Kota Pasay.

Pada tanggal 27 September 2011, tanggul laut Teluk Manila hancur oleh gelombang yang disebabkan oleh Topan Nesat. Gelombang tersebut membuat Kedutaan besar Amerika Serikat, Museo Pambata, dan Sofitel Philippine Plaza terendam oleh banjir. Setidaknya butuh 30 juta Peso Filipina untuk biaya perbaikan.[6] Pada April 2012, tanggul laut kembali dibuka untuk umum setelah didesain ulang untuk menahan gelombang air laut yang lebih kuat akibat angin topan.

Referensi

sunting
  1. ^ Jacinto, G.S., Azanza, R.V.,Velasquez,I.B. and Siringan, F.P.(2006)."
  2. ^ a b c d Jacinto, G.S., Velasquez, I.B., San Diego-McGlone,M.L.,Villanoy, C.L. and Siringan,F.B.(2006)."
  3. ^ Jaraula, C.B., Siringan, F.P. (2004).
  4. ^ de Castro, J.A.I. (2010).
  5. ^ MMDA-Metro Manila Development Authority versus Concerned Residents of Manila Bay. (2008) in de Castro, J.A.I. "Cleaning Up Manila Bay: Mandamus as a Tool for Environmental Protection."
  6. ^ GMA News (2011): Manila Cleans up after Pedring onslaught, http://www.gmanews.tv/story/233611/nation/manila-cleans-up-after-typhoon-pedring, Last accessed 28 September 2011

Pranala luar

sunting