Sungai Pasig

sungai di Filipina

Sungai Pasig (Filipina: Ilog Pasig, bahasa Spanyol: Río Pásig) adalah sebuah sungai yang membelah Wilayah Ibu Kota Nasional atau Metro Manila, Pulau Luzon, Filipina. Sungai ini memiliki hulu di danau Laguna de Bay dari arah timur dan bermuara di Teluk Manila di sebelah barat sepanjang 27 kilometer. Sungai Pasig dialiri juga oleh anak sungai seperti Sungai Marikina dan Sungai San Juan. Di bantaran sungai ini terdapat bangunan Istana Malacañang yang merupakan kediaman dan tempat kerja Presiden Filipina. Sementara, sungai ini melintasi lima kota di dalam wilayah Metro Manila, yaitu Manila, Makati, Mandaluyong, Pasig, dan Taguig.

Sungai Pasig
Negara Philippines
Region Wilayah Ibukota Nasional Filipina, Calabarzon
Anak sungai
 - kiri Sungai Pateros-Taguig, Sungai San Juan
 - kanan Sungai Marikina, Sungai Napindan
Kota Manila, Makati, Mandaluyong, Pasig, Taguig
Sumber Laguna de Bay
Muara Teluk Manila
 - lokasi Manila
 - elevation m (0 ft)
Panjang 27 km (17 mi)
DAS 570 km2 (220 sq mi)
Daerah Aliran Sungai Pasig-Sungai Marikina.

Pada zaman koloninasi Filipina oleh Spanyol, sungai ini menjadi sarana transportasi untuk barang dan orang serta sumber air baku di sepanjang aliran sungai. Pascaperang Dunia Kedua, sungai ini tercemar oleh polusi dari industri dan sampah.[1] Pada 1990-an, gerakan rehabilitasi sungai dimulai melalui organisasi Pasig River Rehabilitation Commission (PRRC).[2]

Geologi

sunting
 
Gambar satelit wilayah Teluk Manila pada tahun 2000. Sungai Pasig terletak di sebelah kanan gambar.

Daerah aliran sungai dari Sungai Pasig mengalir dari Laguna de Bay dari sebelah timur ke Teluk Manila di sebelah barat sepanjang dataran sempit di wilayah Metro Manila.

Aliran pasang surut

sunting

Sungai Pasig secara teknis dianggap sebagai muara pasang surut atau estuari. Menurut data ketinggian Laguna de Bay, saat musim kemarau di bulan April atau Mei, tinggi permukaan air di Laguna dapat mencapai ketinggian minimum 10,5 meter. Saat laut di Teluk Manila sedang pasang, air dapat masuk ke dalam danau sehingga mengalir terbalik dari barat ke timur. Hal tersebut memicu kadar salinitas dan tingkat pencemaran yang meningkat di dalam danau.[3]

Banjir

sunting

Sungai Pasig dapat menjadi pemicu terjadi banjir di pinggir bantaran sungai, terutama saat air limpasan sungai bersumber dari Sungai Marikina dari wilayah utara. Pemerintah Filipina sendiri telah membangun Banjir Kanal Manggahan untuk memindahkan sementara air sungai dari Marikina ke Laguna de Bay.[4]

Sejarah

sunting
 
Sungai Pasig pada tahun 1899.

Sebelum Sungai Pasig dipadati oleh penduduk Manila, sungai ini berperan penting untuk jalur transportasi dan pusat peradaban masyarakat. Beberapa kerajaan yang berdiri di Filipina seperti Kerajaan Namayan, Tondo, dan Maynila berdiri di tepian sungai ini demi mendapatkan sumber air untuk keberlangsungan kerajaan. Saat Spanyol menjajah Filipina, pihak Spanyol membangun kota berdinding dengan nama Intramuros di sisi selatan sungai.

Pencemaran

sunting

Pasca-perang Dunia II, pertumbuhan besar penduduk, pembangunan infrastruktur, dan penyebaran kegiatan ekonomi di pinggiran Manila membuat sungai menjadi mulai tercemar. Tepian sungai yang menarik pemukim ilegal dan dan bertumbuhnya pabrik membuat banyak masyarakat setempat membuang limbah mereka ke sungai, menjadikan sungai ini layaknya sebuah sistem saluran pembuangan besar.[1]

Pada 1930-an, peneliti melihat dampak tingkat polusi yang semakin meninggi di sungai ini, yaitu migrasi ikan dari Teluk Manila ke Laguna de Bay berkurang. Kecenderungan lain adalah berhentinya penggunaan air sungai untuk mencuci pada 1960, ditambah transportasi feri melintasi sungai menurun. Pada 1970-an, sungai mulai mengeluarkan bau yang menyengat. Pada 1980-an, memancing di sungai dilarang. Pada tahun 1990-an, Sungai Pasig dimasukkan ke dalam wilayah mati secara ekologis.[1]

Pada Desember 1989, langkah rehabilitasi sungai dimulai melalui bantuan pemerintah Denmark. Program Pasig River Rehabilitation Program (PRRP) dibentuk atas kerja sama Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina sebagai pencetus dengan Danish International Development Assistance (DANIDA).[2]

Pada tahun 1999, Presiden Joseph Estrada mengesahkan peraturan yang menambah kuasa PRRC untuk melanjutkan program pembersihan sungai ini.[2]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Pasig River Rehabilitation Program". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-12. Diakses tanggal 2016-11-01.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "rehabinfo" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c "A dying river comes back to life" Diarsipkan 2008-03-16 di Wayback Machine. - Santelices, Menchit. Philippine Information Agency. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "pianews" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ (Laguna de Bay) Lake Elevation Diarsipkan 2009-09-02 di Wayback Machine. - Laguna Lake Development Authority
  4. ^ Laguna de Bay Masterplan Diarsipkan 2009-01-29 di Wayback Machine. - Laguna Lake Development Authority

Pranala luar

sunting