Teluk Bayur, Kute Siantan, Kepulauan Anambas
Teluk Bayur merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Kute Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 92 hektar dan berbatasan dengan beberapa desa di sekitarnya, antara lain:
- Utara: Desa Payalaman
- Timur: Desa Langir
- Selatan: Desa Tarempa Timur / Teluk Sunting
- Barat Laut: Desa Matak
Teluk Bayur | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kepulauan Riau | ||||
Kabupaten | Kepulauan Anambas | ||||
Kecamatan | Kute Siantan | ||||
Kode Kemendagri | 21.05.10.2005 | ||||
Luas | 92.000 km² | ||||
Jumlah penduduk | 476 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Desa ini terdiri dari 141 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sebanyak 476 jiwa, yang terbagi menjadi 249 laki-laki dan 227 perempuan. Desa Teluk Bayur memiliki struktur pemerintahan yang mencakup dua Kepala Dusun, dua Rukun Warga (RW), dan lima Rukun Tetangga (RT).
Perekonomian
suntingPerekonomian Desa Teluk Bayur didominasi oleh sektor pertanian dan perikanan. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani (60%) dan nelayan (30%), sementara sisanya bekerja di berbagai sektor seperti buruh harian lepas (20%), pegawai pemerintahan (8%), dan pekerja perusahaan (2%).
Komoditas unggulan yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat desa ini meliputi:
- Cengkeh
- Karet
- Durian
- Kelapa
- Cabai rawit
- Jagung
Selain komoditas tersebut, sektor pertanian dan perikanan secara keseluruhan juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan kehidupan sosial di desa.
Kantor Desa
suntingKantor Desa Teluk Bayur terletak di Gunung Kute, sebuah lokasi yang dipilih berdasarkan pertimbangan geografis dan sejarah. Lokasi ini terletak di tengah-tengah antara Dusun Teluk Durian dan Dusun Bayur, yang dianggap strategis untuk mendukung pengelolaan pemerintahan desa dan perkembangan wilayah di masa mendatang.
Sejarah
suntingkomplek keramat gunung kute ini merupakan pemakaman dari pemukiman yang berada di Gunung Kute. Dipenghujung Abad 16 di daerah Gunung Kute yang terletak di satu teluk Pulau Matak berdekatan dengan kapung Tokong, Teluk Sunting dan kan Kampung Langir merupakan sebuah perkampungan kecil yang dihuni oleh penduduk yang berasal dari daerah Kamboja (Negeri Tjempa).
Orang – orang yang bermukim disini diceritakan adalah Lanon atau perompak Laut yang tinggal bersama dengan para tawanannya yang berasal dari Semenanjung Malaysia Pesisir bagian Timur termasuk daerah Tamasaek (Singapura) dan pulau – pulau di perairan Bintan Kepulauan Riau.
Komplek Keramat Gunung Kute ini terdiri dari beberapa batu nisan yang berorentasi utara – selatan dan barat-timur yang tidak beraturan, bahan batu nisan dari batu sungai yang bersifat penanda. Dimensi tidak beraturan ( t-30 s/d t-40 cm) Komplek Keramat ini cukup luas dan di pagari dengan pondasi penahan tanah yang terbuat dari batu laut yang di susun dan berbentuk persegi dengan pahatan yang halus. Kompleks ini pun berada di Selatan Sungai yang dijadikan sebagai jalan masuk dari kapal-kapal lanon.