Telaga, Busungbiu, Buleleng
8°16′13″S 114°57′02″E / 8.270313°S 114.950428°E
Telaga | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Bali | ||||
Kabupaten | Buleleng | ||||
Kecamatan | Busungbiu | ||||
Kode pos | 81155 | ||||
Kode Kemendagri | 51.08.03.2005 | ||||
Luas | 8,34 km²[1] | ||||
Jumlah penduduk | 1.140 jiwa (2010)[2] | ||||
Kepadatan | 137 jiwa/km² (2010) | ||||
Jumlah RT | 2 Dusun/Banjar[1] | ||||
Jumlah RW | 1 Desa Adat[1] | ||||
Jumlah KK | 476[1] | ||||
|
Telaga adalah desa di kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 350 meter dari permukaan laut.[3]
Sejarah Desa
suntingDesa Telaga merupakan desa tua, sesuai dengan informasi dari orang tua terdahulu, dimana desa Telaga pada awalnya adalah hutan dengan sedikit dataran dan dikelilingi perbukitan (mundukan).
Konon, dahulu kala, pada saat perjalanan Danghyang Dwijendra (Dang Hyang Nirartha) yang di Bali lebih dikenal sebagai Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh dari Jawa ke Bali. Setelah tiba di Bali sempat beristirahat di Rambut Siwi kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke timur melewati Bukit Kutul (Sekarang Puncak Sari). Di bukit Kutul, ia memandang tempat yang jauh di bawah sambil menundukan kepala (menguntul/kutul) dan pada saat itu juga, karena terkesan dengan keberadaan daerah yang di pandangnya dan menurut dugaan dia ditempat yang dipandang serta mengesankan pasti ada sumber airnya, akhirnya memerintahkan pengikutnya / pengiringnya untuk membuktikan dugaannya.
Setelah pengikutnya menelusuri tempat yang ditunjukan ternyata terbukti ada sumber air dan hasil pembuktian ini dilaporkan kembali kepadanya. Karena itu, atas pertimbangannya tempat ini diberikan sebutan Telaga. Lama kemudian para orang tua terdahulu yang datang memasuki tempat ini membuat tempat perlindungan (gubuk) sambil berusaha mencari mata pencaharian untuk mempertahankan dan melangsungkan kehidupannya. Tak lama kemudian penduduk semakin banyak berdatangan kemudian berkembang dengan banyak pemukiman. Akhirnya para orang tua berkumpul dan bermusyawarah dan sepakat untuk membuat desa.
Pada kesempatan bermusyawarah tersebut ada juga menanyakan tentang nama sebutan desa yang baru dibentuk. Karena tempat pemukiman ini diberikan sebutan oleh Dia Ida Danghyang Nirartha (Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh) adalah Telaga, maka desa yang baru dibentukpun diberi sebutan Desa Telaga.[butuh rujukan]
Sesuai Peraturan Pemerintah sebutan Perbekel diubah menjadi Kepala Desa, khusus di Desa Telaga struktur Pemerintah Desa belum ada Kelian/Kadus, Pada tahun 2003, berdasarkan musyawarah mufakat lembaga yang ada didukung oleh warga masyarakat akhirnya sepakat mengajukan permohonan pembentukan 2 Banjar Dinas dan menjadi difinitif tahun 2004.
Sekarang Desa Telaga mengalami kemajuan dengan memiliki 2 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Kumuda Loka dan Banjar Dinas Padma Kencana.
Geografi
suntingDilihat dari bentuk lahannya wilayah Desa Telaga terdiri dari lahan yang sebagian besar relatif pegunungan hanya sedikit dataran yang tidak begitu mempengaruhi keadaan iklim dilingkungannya wilayah yang bersangkutan sedangkan letak geografisnya, Desa Telaga terletak pada ketinggian 350 – 500 m dari permukaan laut, dengan curah hujan 14,022 mm/tahun dan suhu udara rata- rata 32 Derajat Celcius.
Batas wilayah
suntingDesa Telaga merupakan salah satu dari 15 desa yang ada di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dengan batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Desa Ularan |
Timur | Desa Titab |
Selatan | Desa Puncaksari |
Barat | Desa Unggahan |
Penggunaan lahan
suntingDesa Telaga memiliki luas wilayah 834 ha (8,34 km²) dengan rincian penggunaan lahannya sebagai berikut:
- Tanah tegalan / pabianan:105,325 ha
- Sawah: 34.930 ha
- Pembangunan Pura: 26 Are
- Kantor,Arna: 10 Are
- Lapangan: 30 Are
- Sekolah: 25 Are
- Pasar: 3,5 Are
- Jalan besar dan Gang: 8 Km
- Rumah Penduduk: 5 ha
- Kuburan: 45 Are
Jarak tempuh
suntingDilihat dari jarak tempuhnya, Desa Telaga berad dekat dengan kota Kecamatan tetapi cukup jauh dari pusat Pemerintahan Kabupaten, karena berada agak ke barat masuk lagi kedalam. Untuk lebih jelasnya jarak tempuh ke pusat Pemerintahan sebagai berikut:
- Ke Ibu kota Kecamatan: ¼ jam (5 km)
- Ke Ibu kota Kabupaten: 1 jam (37 km)
- Ke Ibu kota Provinsi: 2,5 jam (84 km)
Pemerintahan
suntingPembagian Dusun/Banjar
suntingDesa ini memiliki 2 Banjar:
- Banjar Kumuda Loka
- Banjar Padma Kencana
Demografi
suntingPada sensus tahun 2010, Penduduk desa Telaga berjumlah 1.140 jiwa terdiri dari 556 laki-laki dan 584 perempuan dengan rasio sex 94,4. Jumlah kepala keluarga di desa ini mencapai 476.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c d e "Kecamatan Busung Biu dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik Indonesia. Diakses tanggal 06-02-2019.
- ^ "Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010" (PDF). Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 132. Diakses tanggal 14 Juni 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Situs Resmi Pemerintahan Kabupaten Buleleng
- (Indonesia) Situs Resmi BPS Kabupaten Buleleng
- (Indonesia) Prodeskel Binapemdes Kemendagri Diarsipkan 2022-04-01 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Resmi Pemerintahan desa Telaga