Teknik Morphing
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2016. |
Teknik Morphing adalah efek di mana suatu objek berubah secara perlahan menjadi objek lain. Pada dasarnya Morphing dilakukan dengan membuat gambar-gambar transisi di antara gambar asal dan tujuan.[1] Ada dua tahap proses yang dijalani yaitu Warping dan Cross Dissolve. Langkah awal dari proses morphing adalah Warping yang berfungsi untuk membentangkan dan menyusutkan sebuah objek gambar yang disebut gambar abstrak. Cross dissolve adalah langkah akhir setelah proses warping yang berfungsi untuk memadukan warna gambar asal dengan warna gambar yang dituju.
Suatu animasi yang dibuat dengan menggunakan teknik fitur morphing menerima masukan dua buah gambar. Gambar pertama disebut sebagai gambar awal, gambar kedua disebut sebagai gambar akhir. Proses warping pada teknik fitur morphing menggunakan garis fitur sebagai alat bantu proses pembuatan. Garis fitur berfungsi untuk menunjukkan sebuah fitur (bagian-bagian gambar yang membentuk objek) yang sama antara daerah di gambar awal dengan daerah di gambar akhir. Garis fitur membuat komputer mengetahui hubungan antara dua objek yang sama pada gambar awal dan gambar akhir. Sebuah garis fitur di gambar awal memiliki pasangannya di gambar tujuan. Koordinat titik ujung awal garis fitur pada gambar awal berpasangan dengan koordinat titik ujung awal garis fitur pada gambar akhir.
Proses Warping dan Cross Dissolve
suntingBerikut proses Warping suatu gambar terdiri atas kumpulan beberapa titik. Dengan diketahui sebuah titik dan garis fitur, akan dicari posisi baru titik tersebut jika garis fiturnya berubah. Proses berlaku untuk semua titik dalam gambar. Dengan memakai vektor untuk proses ini, setiap garis fitur mempengaruhi setiap titik yang ada dengan aturan sebagai berikut:
- Cari d, yaitu jarak antara sebuah titik dengan garis fitur dengan cara membuat sebuah garis tegak lurus di antara titik tersebut dengan garis fitur tadi.
- Cari f, yaitu jarak antara titik ujung garis fitur sampai ke garis yang tegak lurus terhadap garis fitur.
- Pindahkan titik P ke tempat dengan jarak d dan f tetap dari garis fitur pada gambar tujuan
- Lakukan proses Cross Dissolve Dengan cara memadukan dua buah warna, yang perlu dihitung adalah rata-rata bobot dari masing-masing warna primernya.
Referensi
sunting- ^ "Kartika G, Resmana L, Stephan Yos "Morphing Citra dengan Berbagai Teknik Morphing" Proceedings KOMMIT 2004 ISSN 1411-6286" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 2016-03-04.
Pranala luar
sunting- Tehnik Morphing Diarsipkan 2011-11-03 di Wayback Machine.
- Aplikasi tehnik morphing Diarsipkan 2013-07-23 di Wayback Machine.
- BlogSpot mengenai tehnik morphing