Tas purun
Purun merupakan tanaman yang tumbuh di daerah rawa dan memiliki batang tegak, tidak bercabang, memiliki ruas, dan berwarna hijau mengkilat. Tanaman ini memiliki serat yang teksturnya cukup kuat sehingga masyarakat memanfaatkannya sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan tradisional. Purun memiliki fungsi yaitu sebagai sumber bahan organik dan biofilter yang mampu menyerap unsur beracun atau logam berat seperti besi (Fe), sulfur (S), merkuri (Hg), timbal (Pb), dan kadmium (Cd) (Asikin & Thamrin 2011).[1] Selain menjadi biofilter purun menjadi salah satu kerajinan tradisional yang bisa dibuat menjadi sebuah tas, topi, tikar, bakul, dan lain-lain. Harga tas purun juga bervariasi, dari harga Rp. 10 ribu dan ada juga yang Rp 25 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.[2]
Teknik Anyam
suntingTeknik menganyam bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:
- Menganyam dasar tunggal adalah cara pembuatan bentuk anyaman dua sumbu silang dengan menerapkan langkah anyaman satu-satu. Anyaman dasar tunggal disebut dengan motif anyam sasak atau enam warek. Ciri anyaman dasar tunggal ini adalah dengan menampilan jalinan bagian-bagian bahan anyaman berselang seling satu di atas satu di bawah secara bergantian sampai dihasilkan bentuk anyaman sesuai yang diinginkan.[1]
- Anyaman dasar ganda adalah cara pembuatan bentuk anyaman dua sumbu silang dengan menerapkan langkah anyaman dua-dua. Anyaman dasar ganda disebut dengan motif anyaman kepang. Ciri anyaman dasar ganda adalah menampilkan jalinan bagian-bagian bahan anyaman (pakan) berselang seling dua di atas dan dua di bawah secara bergantian pada bagian anyaman (lungsi) sampai dihasilkan bentuk anyaman sesuai yang diinginkan.[1]
- Anyaman dasar ganda dua adalah menganyam dua helai lungsi dengan menumpang satu helai pakan. Tekniknya sama dengan anyaman tunggal tetapi jumlah lungsi sebanyak dua buah.[1]
- Anyaman dasar ganda tiga adalah teknik dari pengembangan motif anyaman tunggal dan ganda, dengan teknik anyaman ganda tiga, setiap lungsi berjumlah tiga helai.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c d e Turang, Widya (2021-01-01). "Pengembangan desain tas wanita berbahan rumput Purun menggunakan metode ATUMICS". 'Online Jurnal of ISI Yogyakarta'. Diakses tanggal 2025-03-02. line feed character di
|title=
pada posisi 53 (bantuan) - ^ "Tas Purun di Pasar Kerajinan Amuntai ini Sudah Terjual Hingga ke Pulau Jawa". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2025-03-02.