Tahun Baru Lao, disebut juga Pi Mai (bahasa Lao: ປີໃໝ່, [pìːmāi]) atau kurang lazimnya Songkran (bahasa Lao: ສົງກຣານ, [sǒŋkràːn]), dirayakan setiap tahun dari tanggal 13/14 April sampai 15/16 April.

Tahun Baru Lao / Pi Mai Lao
Masyarakat Laos sedang memandikan patung budha saat tahun baru
Nama resmiPi Mai Lao (ປີໃໝ່ລາວ)
Dirayakan olehMasyarakat Laos
MaknaMenandai tahun baru Lao
Mulai13/14 April
Berakhir15/16 April
Tanggal13 April
Frekuensitahunan
Terkait denganTahun Baru Asia Selatan dan Asia Tenggara

Sejarah

sunting

Tahun Baru Lao adalah sebutan populer dari Inggris untuk sebuah perayaan tradisional yang dikenal di Laos sebagai "Pi Mai" atau "Songkran" (dalam bahasa Lao). Festival Tahun Baru Lao dirayakan secara menyeluruh di Laos .[1] Festival ini juga dirayakan oleh orang-orang Laos di Amerika Serikat,[2] Kanada, Perancis, Inggris, dan Australia. Tahun Baru Lao berlangsung pada bulan April, waktu terpanas di Laos, yang juga merupakan awal musim hujan. Tradisi ini kira-kira berlangsung bersamaan dengan perayaan tahun baru dari berbagai negara di Asia Selatan seperti Thailand, India, Sri Lanka dan Asia Tenggara.

Tanggal Festival

sunting

Festival resmi berlangsung selama tiga hari dimulai dari tanggal 14 sampai 16 April (meskipun perayaan tersebut dapat berlangsung lebih dari seminggu di kota lain seperti Luang Prabang). Hari pertama festival adalah hari terakhir dari tahun sebelumnya. Pada hari pertama, rumah-rumah dan desa-desa dibersihkan. Parfum, air dan bunga juga disiapkan untuk Tahun Baru Lao. Hari kedua dari festival ini adalah "hari tanpa tahun", hari yang tidak jatuh pada tahun sebelumnya maupun tahun baru. Hari terakhir festival ini menandai awal tahun baru. Di Laos, Tahun Baru Lao adalah hari libur nasional, kantor negara tutup selama tiga hari.[3]

Tradisi

sunting
 
Melempar tepung di Perayaan Pi Mai

Air digunakan untuk membersihkan rumah, patung Buddha, biksu, dan mengguyur teman-teman serta orang yang lewat.[3] Mula-mula para siswa dengan penuh hormat menuangkan air kepada orang tua mereka, kemudian kepada para biksu untuk keberkatan panjang umur serta kedamaian, dan terakhir mereka saling melempar air. Air tersebut diberi wewangian bunga atau parfum alami. Beberapa orang lebih suka campuran bunga dengan air guna memberikan aroma yang menyenangkan, serta menambah wewangian. Selama bertahun-tahun tradisi lain telah dikembangkan pada Tahun Baru Lao: orang-orang akan mengolesi atau melempar krim (krim cukur atau krim kocok) atau bubuk putih satu sama lain selama perayaan.

Pasir dibawa ke halaman kuil dan dibuat menjadi stupa atau gundukan, kemudian dihiasi sebelum diberikan kepada para biksu sebagai sebuah cara untuk menciptakan kebaikan. Ada dua cara untuk membuat stupa pasir. Cara pertama adalah pergi ke pantai, dan cara lain adalah membawa pasir ke vat, atau kuil. Stupa pasir dihiasi dengan bendera, bunga, garis-garis putih, dan disiram dengan air yang wangi. Stupa pasir melambangkan gunung, Phoukhao Kailat, di mana kepala Raja Kabinlaphrôm disimpan oleh tujuh putrinya.

Cara lain untuk membuat kebaikan saat peristiwa ini adalah dengan membebaskan hewan. Masyarakat Laos percaya bahwa binatang perlu bebas.[3] Hewan yang paling sering dibebaskan yaitu kura-kura, ikan, kepiting, burung, belut, dan hewan kecil lainnya.

Bunga-bunga dikumpulkan untuk menghias patung Buddha. Di sore hari orang-orang mengumpulkan bunga segar. Para biksu senior mengantarkan biksu-biksu yang lebih muda ke sebuah taman yang penuh dengan bunga dimana mereka memetik bunga dan membawanya kembali ke wat untuk mencucinya. Orang-orang yang tidak ikut serta dalam pemetikan bunga, mereka membawa keranjang-keranjang untuk mencuci bunga-bunga tersebut, sehingga bunga-bunga dapat bersinar bersama patung-patung Buddha. Di malam hari masyarakat Laos biasanya pergi ke kuil untuk menyembah Sang Buddha.

Kontes kecantikan

sunting

Terdapat sebuah kontes kecantikan tahunan di Luang Prabang untuk memahkotai Miss Pi Mai Lao (Miss Tahun Baru Lao).[4] Ada banyak kontes kecantikan di Laos, tapi Luang Prabang - ibu kota lama - dikenal secara luas karena kontes Nangsangkhan-nya . Ada tujuh kontestan, masing-masing melambangkan salah satu dari tujuh putri Raja Kabinlaphrôm.

Musik dan tari

sunting

Selama Tahun Baru Lao, ada banyak pertunjukkan termasuk musik tradisional Laos dan tarian sosial, molam, dan lamvông.[3] Pada siang hari banyak orang pergi ke kuil untuk memuja, mereka berharap agar mendapatkan kehidupan yang lebih sehat dan lebih bahagia pada tahun baru. Pada malam hari, semua orang dari segala usia pergi ke kuil untuk hiburan.

 
Upacara sambutan perayaan Tahun Baru Lao di Ban Thasala muang Khamkeut, Provinsi Bolikhamsai.

Sambutan

sunting

Ada beberapa cara untuk mengucapkan selamat tahun baru kepada sesorang. Ekspresi yang paling umum adalah sôk di pi mai, van pi mai atau sabaidi pi mai, yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa inggris sebagai "Happy New Year".

Lihat juga

sunting
  • Daftar festival Budha
  • Tahun Baru Asia Selatan dan Asia Tenggara

Referensi

sunting
  1. ^ Sysamouth, Vinya. "History of the Lao New Year". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2013. Diakses tanggal 13 April 2013. 
  2. ^ Meny, Josh (1 April 2018). "Hundreds gather for Lao New Year celebration in Coteau". KATC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-15. Diakses tanggal 10 April 2018. 
  3. ^ a b c d Bounhouane Douangpangna, Maha (2014). "Lao New Year History" (PDF). Lao Advancement Organization of America. Diakses tanggal 10 April 2018. 
  4. ^ "Luang Prabang Arranges Special Lao New Year Activities". JCLao. 7 April 2018. Diakses tanggal 10 April 2018. 

Pranala luar

sunting