Surasang (수라상;水刺床) adalah masakan khusus yang disajikan di atas meja makan untuk raja pada zaman Dinasti Joseon (1392-1910) di Korea.[1] Masakan yang disajikan dinamakan sura, sementara mejanya disebut sang dalam bahasa Korea.[1] Kata Sura dipinjam dari bahasa Mongol saat Korea pada masa Dinasti Goryeo diduduki oleh (Dinasti Yuan).[1] Tradisi ini diwariskan ke Dinasti Joseon.

Surasang

Surasang disajikan untuk raja 2 kali sehari, pada pukul 10 pagi dan 5 sore.[1] Makanan yang disajikan sebagai sarapan (chojoban) adalah semangkuk bubur (juk), kemudian makanan ringan akan dhidangkan pukul 2 siang.[1]

Surasang disediakan di atas 3 meja, wonban (meja utama), gyeotban dan chaeksangban (meja pelengkap).[2] Wonban diletakkan di depan raja dan berisi masakan berupa bap, tang (sup), jjigae (sup rebusan), jjim (rebusan), seon (sayur dan tahu kukus) dan 12 jenis masakan lain termasuk kimchi dan sayur-sayuran.[2] Di dua meja lain terdapat masakan hoe (ikan atau daging sapi mentah), sinseollo (sup sayuran dan bakso daging), gu-i (hidangan panggang), jeongol (sup rebusan sayuran dan daging) dan sebagainya.[2]

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e Korean Food Culture Series - Part 4 Royal Cuisine Diarsipkan 2011-06-14 di Wayback Machine., visitkorea. Diakses pada 18 Mei 2010.
  2. ^ a b c Hansik[pranala nonaktif permanen], korea.net. Diakses pada 18 Mei 2010.