Ci Tanduy

sungai di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat
(Dialihkan dari Sungai Citanduy)

Ci Tanduy (aksara Sunda: ᮎᮤᮒᮔ᮪ᮓᮥᮚ᮪) atau biasa disebut sebagai Citanduy, adalah sebuah sungai yang mengalir di Pulau Jawa, Indonesia. Sepertiga panjang sungai ini adalah batas alami antara Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.[1][2][3] Sungai ini membelah delapan kabupaten kota, yakni Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Cilacap.[4]

Ci Tanduy
Citanduy
ᮎᮤᮒᮔ᮪ᮓᮥᮚ᮪
Ci Tanduy di Jawa
Ci Tanduy
PetaKoordinat: 7°40′23.09″S 108°48′5.15″E / 7.6730806°S 108.8014306°E / -7.6730806; 108.8014306
Lokasi
NegaraIndonesia
ProvinsiJawa Barat
Jawa Tengah
KabupatenKabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Pangandaran
KotaBanjar
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Cakrabuana
 - lokasiDesa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
 - elevasi1.200 m (3.900 ft)
Muara sungaiSegara Anakan
 - lokasiSamudra Hindia, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat
 - elevasi0 m (0 ft)
Panjang180 km (110 mi)[1]
Lebar 
 - rata-rata45 m (148 ft)
Kedalaman 
 - rata-rata15 m (49 ft)
Luas DASDAS: 3.649 km2 (1.409 sq mi)[1]
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1625102
Ci Tanduy di Indonesia
Ci Tanduy
Ci Tanduy
Lokasi Ci Tanduy di Indonesia.

Hulu sungai ini terletak di antara Gunung Sawal dan kompleks Gunung Galunggung, Gunung Telaga Bodas, Gunung Cakrabuana[5] dan Gunung Sadakeling.[6][7] Sementara muara sungai ini terletak di Perairan Segara Anakan KabupatenCilacap dan membentuk sebuah delta yang disebut sebagai "Muara Citanduy."[8]

Hingga tahun 2010, volume sedimen yang terbawa oleh sungai ini diperkirakan mencapai 8,67 juta meter kubik per tahun, tetapi 0,74 juta meter kubik per tahun di antaranya diperkirakan mengendap di Segara Anakan, tidak ikut terbawa ke Samudera Hindia,[1] sehingga menyebabkan luas Segara Anakan terus mengecil.

Geografi

sunting

Sungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim muson tropis. Suhu rata-rata setahun sekitar 22 °C. Bulan terpanas adalah Maret, dengan suhu rata-rata 23 °C, and terdingin Februari, sekitar 20 °C.[9] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3547 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 533 mm, dan yang terendah September, rata-rata 56 mm.[10]

Ci Tanduy
Tabel iklim (penjelasan)
JFMAMJJASOND
 
 
432
 
23
22
 
 
372
 
22
18
 
 
345
 
24
22
 
 
369
 
22
22
 
 
279
 
24
22
 
 
255
 
23
21
 
 
299
 
23
20
 
 
60
 
24
20
 
 
56
 
24
20
 
 
118
 
24
21
 
 
429
 
25
20
 
 
533
 
24
19
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: [9]

Peninggalan sejarah

sunting

Di aliran Ci Tanduy, tepatnya di sekitar area pembangunan Bendungan Leuwikeris di Benteng, Ciamis, ditemukan sebuah batu yang mirip jejak kaki manusia. Diduga batu tersebut berhubungan dengan peninggalan kerajaan Bojong Galuh hingga kerajaan Galuh pada zaman kuno yang berdiri di sepanjang sungai itu.[11]

Selain itu ada juga Situs Karangkamulyan yaitu situs arkeologi yang terletak di Desa Karangkamulyan, Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat. Situs ini merupakan peninggalan dari zaman Kerajaan Galuh. Lokasinya berada di jalan poros Ciamis-Banjar dengan luas 25,5 hektar. Situs ini bercorak Hindu-Sunda. Situs Karangkamulyan menerapkan pola kelipatan tiga dalam susunan bangunannya.

Sebuah tank baja peninggalan tentara Belanda juga pernah ditemukan tertimbun pasir selama 70 tahun di Ci Tanduy, tepatnya di Purwaharja, Banjar. Tank tersebut dapat terlihat saat air sungai surut tajam. Diduga kendaraan tempur itu terjebak dalam pertempuran ketika menuju Yogyakarta pada waktu perang kemerdekaan 1945-1949. Pada tahun 2012, ada upaya untuk mengangkat tank tersebut dari dalam pasir dan timbunan batu, tetapi gagal dilakukan, karena turun hujan lebat, sehingga air Ci Tanduy kembali naik.[12]

Penanganan banjir musiman

sunting

Debit air Ci Tanduy yang meningkat selama musim hujan sering menyebabkan banjir yang tidak jarang mengakibatkan kerusakan tanggul, jembatan dan tanah pertanian, serta korban jiwa.[13][14] Pada tanggal 10 Oktober 2016, Jembatan Ketapangjaya yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah, amblas akibat tergerus anak Ci Tanduy di Purwaharja, Banjar.[15] Guna mencegah banjir, pemerintah pun terus mengupayakan perbaikan tanggul di sepanjang Ci Tanduy secara bertahap, antara lain di Sukanagara, Padaherang, Pangandaran.[16][17]

Daerah aliran sungai

sunting

Daerah aliran sungai ini meliputi sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah, yakni Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Cilacap.[18] Hingga tahun 2011, terdapat 2.749.180 orang yang tinggal di daerah aliran sungai ini. Selain itu, juga terdapat lahan pertanian seluas 88.925 hektar yang dapat diairi oleh sungai ini.[1] Sungai ini menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat, karena tingginya laju sedimentasi di bagian hilirnya.[19]

Secara geografis, daerah aliran sungai ini terletak di antara 108°04' dan 109°30' BT, 7°03' dan 7°52' LS, membentang dari Pegunungan Cakrabuana, tempat sungai ini berhulu, di sisi utara (1721 m dpl), hingga ke Segara Anakan di sisi selatan, berbatasan dengan pulau Nusa Kambangan dan Samudra Hindia.[18] Gunung Galunggung (2168 m), Gunung Telaga Bodas (2201 m) dan Gunung Sadakeling (1676 m) menjadi batas barat dari daerah aliran sungai ini, sementara Gunung Simpang Tiga menjadi batas timur, dan di tengah, di bagian hulu, menjulang Gunung Sawal (1784 m).[18]

Daerah hilir sungai ini merupakan wilayah ekosistem mangrove yang unik, yaitu di Segara Anakan dan Nusa Kambangan.[20] Namun, tingkat sedimentasi yang tinggi mengancam keberadaan ekosistem tersebut. Pada tahun 1970, luas Segara Anakan mencapai sekitar 4.580 hektar, tetapi pada tahun 2002, telah berkurang menjadi 850 hektar.[19] Pada tahun 2005, Segara Anakan kembali berkurang menjadi seluas 700 hektar, dan pada tahun 2012, Segara Anakan hanya tersisa 600 hejtae.[21] Pada tahun 2012, untuk mengurangi laju sedimentasi Segara Anakan, sempat diwacanakan pembangunan sebuah sudetan untuk mengalirkan sebagian air Ci Tanduy ke dekat Pantai Pangandaran,[21] tetapi hingga saat ini wacana tersebut belum dapat direalisasikan.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e "Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy" (PDF). Kementerian Pekerjaan Umum. 20 November 2013. Diakses tanggal 12 Desember 2022. 
  2. ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
  3. ^ Ci Tanduy at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  4. ^ Pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Barat Tahun 2012 - DAS Citanduy[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Hulu Citanduy terletak di Gunung Cakrabuana http://zoel-kifli.blogspot.co.id/2011/05/i-pendahuluan-1.html
  6. ^ http://ppejawa.com/ekoregion/das-citanduy/[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ https://kabarpriangan.co.id/air-citanduy-surut/[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Muara Citanduy: Indonesia - National Geospatial-Intelligence Agency, Bethesda, MD, USA.
  9. ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-03. Diakses tanggal 2017-07-28. 
  10. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 2017-07-28. 
  11. ^ Sungai Citanduy di Area Bendungan Leuwikeris Ciamis Simpan Segudang Sejarah. Harapan Rakyat. 02 Maret 2017.
  12. ^ Tank Peninggalan Belanda di Sungai Citanduy Kembali Terlihat Diarsipkan 2017-07-30 di Wayback Machine.. Oleh: Nurhandoko. Pikiran Rakyat. 23 Agustus 2015.
  13. ^ Tanggul Sungai Citanduy di Pangandaran Longsor. Syamsul Maarif. Sindonews. 31 Januari 2017.
  14. ^ Asyik Main di Dermaga Sungai Citandui, Dua Bocah Hanyut. Okezone News. 11 Maret 2016.
  15. ^ Jembatan Amblas Tergerus Sungai Citanduy. Tirto. 10 Oktober 2016.
  16. ^ Ambrol Sungai Citanduy Ditangani Bertahap[pranala nonaktif permanen]. Oleh: Gugum Rachmat Gumilar. Pikiran Rakyat. 2 Februari 2017
  17. ^ Pembangunan Tanggul Sungai Citanduy Masuk Kategori Penanganan Bencana. Syamsul Maarif. Sindonews. 5 Juni 2017.
  18. ^ a b c (Indonesia) Prasetyo, Lilik Budi (2004) Deforestasi dan degradasi lahan DAS Citanduy. Pusat Studi Pembangunan - Institut Pertanian Bogor/Partnership For Governance Reform in Indonesia UNDP.
  19. ^ a b (Indonesia) DAS Citanduy. Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy 2009.
  20. ^ White, Alan T; Martosubroto, Purwito; Sadorra, Marie Sol M, ed. (1989). The Coastal Environmental Profile of Segara Anakan-Cilacap, South Java, Indonesia. WorldFish. ISBN 9789711022549. 
  21. ^ a b "Citanduy akan Disodet untuk Pulihkan Segara Anakan". March 3, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-30. Diakses tanggal 2017-07-28.