Kepulauan Sunda Besar
Kepulauan Sunda Besar adalah merupakan salah satu dari dua kompleks gugusan pulau utama yang membentuk Kepulauan Sunda, lainnya adalah Kepulauan Sunda Kecil atau Kepulauan Nusa Tenggara.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Asia Tenggara |
Koordinat | 0°00′N 110°00′E / 0.000°N 110.000°E |
Kepulauan | Kepulauan Sunda |
Jumlah pulau | 4 |
Pulau besar | Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan |
Luas | 75.000.000 ha |
Titik tertinggi | Gunung Kinabalu (4.095 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Brunei Indonesia Malaysia Singapura |
Kependudukan | |
Kelompok etnik | Sunda, Jawa, Bali, Lampung, Minangkabau, Melayu, Batak, Dayak, Banjar, Aceh, dan Austronesia lain |
Terminologi
suntingEtimologi
suntingAsal-usul penggunaan kata "Sunda" sebagai terminologi geografis bermula dari nama sebuah kota perdagangan pesisir yang disebut sebagai Sundapura[a] (lokasinya berkemungkinan di wilayah Sunda Kelapa) yang mana dibangun pada era kerajaan Tarumanagara pada abad ke-4 M (tahun 300an).[1]
Selama masa penjelajahan dunia oleh bangsa Eropa, Kepulauan Sunda adalah salah satu tempat eksplorasi dan pengamatan utama (alias penjajahan), yang mana menyebabkan kata Sunda itu sendiri diserap sebagai kosakata baru dalam bahasa-bahasa di Eropa (khususnya bahasa-bahasa dalam rumpun bahasa Jermanik seperti bahasa Perancis, bahasa Belanda, dsb.) yang dimulai sekitar abad ke-14 hingga abad ke-17. Dalam beberapa bahasa Jermanik, istilah *Sundą mengandung arti sebagai "wilayah yang dikelilingi laut", "lautan", atau bahkan "selat", yang mana secara harfiah mengacu kepada Selat Sunda (daerah dimana istilah Sunda berasal). Dalam bahasa Perancis, Kepulauan Sunda dikenali sebagai Isles de la Sonde, yang mana secara kasar dapat diterjemahkan sebagai "kepulauan [tempat] eksplorasi".
Lihat pula
sunting- Nusantara
- Daftar pulau di Indonesia
- Kepulauan Sunda Kecil atau dikenal dengan Kepulauan Nusa Tenggara
Referensi
sunting- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaJE
Catatan kaki
sunting- ^ dalam beberapa sumber, sering tersalah eja menjadi Sundapula ataupun Sundapore