Strategi Untaian Pulau

Konsep politik luar negeri Amerika Serikat

Strategi Untaian Pulau adalah strategi yang pertama kali digunakan oleh komentator pengamat luar negeri Amerika Serikat, John Foster Dulles, ketika Perang Korea berlangsung pada tahun 1951. Menurut strategi ini, Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok perlu dikepung di laut.[1] Konsep ini tidak pernah menjadi patokan kebijakan AS, tetapi para analis Tiongkok benar-benar mempertimbangkannya sampai sekarang. Konsep ini meningkatkan kekhawatiran Tiongkok bahwa suatu saat mereka akan dikepung Amerika Serikat dan menekankan daya tarik Taiwan secara geografis dan strategis. Konsep ini ikut menentukan opsi dan strategi laut serta kebijakan ekonomi Tiongkok.[2]

Untaian pulau pertama dan kedua

Menurut Tiongkok, strategi untaian pulau terbagi menjadi tiga, untaian pulau pertama, untaian pulau kedua, dan untaian pulau ketiga.

Untaian pulau pertama

sunting

Untaian pulau pertama berawal di Kepulauan Kuril hingga Kalimantan dan Filipina utara. Ini adalah untaian pertama untuk mengepung negara-negara sosialis yang berhaluan dengan Uni Soviet. Setelah Uni Soviet runtuh, Tiongkok menjadi sasaran utama. Daerah penting dalam untaian ini adalah Taiwan.

Karena untaian ini terdiri atas rangkaian pulau, untaian ini juga disebut "kapal induk anti-tenggelam". Istilah tersebut secara spesifik mengacu pada Taiwan.

Untaian pulau kedua

sunting

Untaian pulau kedua memiliki dua versi. Versi yang paling umum mengacu pada Kepulauan Ogasawara dan Kepulauan Iwo di Jepang beserta Kepulauan Mariana milik Amerika Serikat.

Karena untaian ini terletak di tengah Samudra Pasifik, untaian ini berperan sebagai garis pertahanan strategis kedua bagi Amerika Serikat..

Untaian pulau ketiga

sunting

Untaian pulau ketiga berawal di Kepulauan Aleut dan berakhir di Oseania. Daerah penting dalam untaian ini adalah Kepulauan Hawaii milik Amerika Serikat.

Target dan peristiwa

sunting

Target utama doktrin ini adalah Uni Soviet. Namun, Republik Rakyat Tiongkok dan Vietnam juga dimasukkan sebagai target tambahan. Usai bubarnya Uni Soviet tahun 1991, Tiongkok menjadi target utama doktrin ini.

Referensi

sunting
  1. ^ Hiroyuki Umetsu, "Communist China’s entry into the Korean hostilities and a US proposal for a collective security arrangement in the Pacific offshore island chain." Journal of Northeast Asian Studies (1996) 15#2 pp: 98–118.
  2. ^ Toshi Yoshihara, "China's Vision of Its Seascape: The First Island Chain and Chinese Seapower." Asian Politics & Policy (2012) 4#3 pp. 293–314. DOI: 10.1111/j.1943-0787.2012.01349.x