Stasiun Pasar Minggu Baru

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Pasar Minggu Baru (PSMB) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di perbatasan antara Pejaten Timur, Pasar Minggu, dan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Stasiun yang terletak pada ketingian +37 m ini hanya melayani KRL Commuter Line. Stasiun ini diapit oleh Jalan Rawajati Barat dan Jalan Rawajati Timur.

Stasiun Pasar Minggu Baru
KAI Commuter
B13

Stasiun Pasar Minggu Baru
Lokasi
Koordinat6°15′46″S 106°51′16″E / 6.26278°S 106.85444°E / -6.26278; 106.85444
Ketinggian+37 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 16+100 lintas Jakarta-Manggarai-Bogor[1]
Jumlah peron2
Jumlah jalur2
LayananCommuter Line Bogor
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka2 Desember 1996
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Duren Kalibata Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Pasar Minggu
menuju Bogor
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Pasar Minggu
menuju Nambo
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejak 8 September 2021, stasiun ini dan Stasiun Universitas Pancasila sudah memiliki underpass, yang akan memudahkan akses penyeberangan penumpang, serta dilengkapi lift yang terletak di tengah-tengah kedua sisi peron.[3]

Sejarah

sunting

Stasiun Pasar Minggu Baru dirintis pada 1992, tepatnya segera setelah rampungnya jalur ganda segmen Manggarai–Depok. Namun hingga 1996, bangunan stasiun ini sempat mangkrak dan belum bisa digunakan secara penuh. Hingga Juni 1996 saja, menurut surat pembaca dari seorang mahasiswi yang biasa menggunakan KRL Jabotabek, terjadi 5 insiden kecelakaan yang melibatkan penumpang yang bergelantungan di pintu kereta, sehingga 2 tewas dan 3 luka-luka. Ia menyarankan agar Perumka betul-betul serius melarang penumpang bergelantungan di pintu kereta. Soemino Eko Saputro, yang saat itu menjabat sebagai Dirut Perumka, menjawab bahwa operasional stasiun tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengelola proyek jalur ganda KA Jabotabek, bukan Perumka.[4] Alasan yang menyebabkan Stasiun Pasar Minggu Baru belum bisa melayani penumpang karena pada waktu itu, belum ada moda transportasi lain yang terkoneksi dengan stasiun ini. Akibatnya, yang bisa menjadi penumpang rutin hanyalah warga sekitar stasiun.[5]

Stasiun Pasar Minggu Baru akhirnya dibuka penuh 2 Desember 1996, melalui proses acara tumpengan kecil-kecilan yang dilakukan oleh Kepala Daop I Jakarta.[6]

Tata letak

sunting

Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api.

 

  B13  

G Bangunan utama stasiun
P
Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Duren Kalibata)      Commuter Line Bogor menuju Jakarta Kota
Jalur 2      Commuter Line Bogor menuju Depok/Bogor/Nambo (Pasar Minggu)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
G Bangunan utama stasiun


Layanan kereta api

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
  Commuter Line Bogor Bogor
Depok
Nambo (sebagian jadwal)
Jakarta Kota

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Desfika, Theresa. "KAI Hadirkan Underpass di Stasiun Universitas Pancasila dan Pasar Minggu Baru". Investor Daily. Jakarta: BeritaSatu Media Holdings. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  4. ^ "Stasiun Pasar Minggu Baru Minta Korban". Berita Yudha. 9 Juli 1996. 
  5. ^ "Belum Terkait dengan Moda Transportasi lain". Berita Yudha. 9 Juli 1996. 
  6. ^ "Naik Atap KA Digunduli". Berita Yudha. 3 Desember 1996. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Duren Kalibata Jakarta–Bogor Pasar Minggu
menuju Bogor