SK Telecom

perusahaan asal Korea Selatan
(Dialihkan dari Sk telecom)

SK Telecom Co., Ltd. (HangulSK텔레콤 atau 에스케이텔레콤) adalah sebuah operator telekomunikasi nirkabel yang merupakan bagian dari SK Group, salah satu chaebol terbesar di Korea Selatan.

SK Telecom Co., Ltd.
에스케이텔레콤주식회사
Perusahaan publik
Kode emitenKRX: 017670
NYSE: SKM
IndustriTelekomunikasi
DidirikanApril 20, 1984; 40 tahun lalu (April 20, 1984) (dengan nama Korea Mobile Telecommunications)
1997 (dengan nama SK Telecom)
Kantor pusatDistrik Jung, Seoul, Korea Selatan
Tokoh kunci
Jung Ho Park (CEO)
ProdukTelekomunikasi nirkabel
Internet seluler
Internet
Platform seluler
Internet of Things
PendapatanKenaikan 17,743 milyar (2019, termasuk di anak usaha)[1]
Karyawan
40.543
IndukSK Group (Sejak tahun 1994)
Anak usahalihat daftar
Situs webwww.sktelecom.com
Facebook: sktworld X: SKtelecom Modifica els identificadors a Wikidata

SK Telecom adalah operator nirkabel terbesar di Korea Selatan, karena berhasil menguasai 50,5% pangsa pasar hingga tahun 2008.[2] Sejak dibentuk pada tahun 1984, perusahaan ini telah berevolusi dari sistem seluler analog generasi pertama, ke CDMA generasi kedua, dan kemudian ke sistem seluler IMT-2000 tersinkronisasi generasi ketiga pertama di dunia. SK Telecom juga menjadi operator pertama di dunia yang mengkomersialisasikan HSDPA, yakni pada bulan Mei 2006. SK kemudian berekpansi ke pasar jaringan tetap dengan mengakuisisi operator jaringan tetap kelas dua, Hanaro Telecom pada bulan Februari 2008.

Merek daring milik perusahaan ini antara lain Nate, sebuah portal web; June, sebuah layanan multimedia seluler; Moneta, sebuah aplikasi e-banking; Nate Drive, sebuah layanan telematika; dan Digital Home, sebuah antarmuka daring untuk mengendalikan perabot rumah dari jarak jauh.[3]

Pada tahun 2004, SK Telecom meluncurkan Hanbyul, satelit DMB pertama di dunia. Siaran TV DMB pun ditangani oleh unit bisnis media digital dari SK Telecom, yakni TU Media.

Pada bulan November 2015, SK Telecom mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi CJ HelloVision, operator kabel dan Internet terbesar di Korea Selatan, dan kemudian digabungkan dengan unit bisnis kabelnya, yakni SK Broadband.[4] Akuisisi tersebut pun menjadikan SK Broadband sebagai penyiar kabel terbesar kedua di Korea Selatan, tepat di bawah KT,[5] sehingga mendapat penolakan dari kompetitornya, yang menganggap akuisisi tersebut akan membantu SK mendominasi secara tidak adil.[6][7]

Sejarah

sunting

SK Telecom didirikan pada bulan Maret 1984 dengan nama Korea Mobile Telecommunications Services Corp. (KMTSC; Hangul한국 이동 통신 서비스), dan kemudian diubah namanya menjad Korea Mobile Telecommunications Corp. (KMTC; Hangul한국 이동 통신) pada bulan Mei 1988. KMTC menjadi anak usaha dari perusahaan telekomunikasi milik negara, Korea Telecom (kini dikenal sebagai KT Corp.), hingga KT menjualnya pada tahun 1993.[8] Pada bulan Juni 1994, SK Group (sebelumnya bernama Sunkyong Group) menjadi pemegang saham terbesar Korea Mobile Telecommunications Corporation. KMTC pun resmi bergabung ke SK Group pada bulan Januari 1997 dan diubah namanya menjadi SK Telecom pada bulan Maret 1997. Pada bulan Oktober 2000, SK Telecom menjadi operator terbesar kedua di dunia, setelah NTT DoCoMo, yang meluncurkan layanan 3G komersial dengan mengunakan teknologi W-CDMA. Pada bulan Januari 2002, SK Telecom meluncurkan jaringan CDMA2000 1xEV-DO pertama di dunia, yang menawarkan kecepatan transmisi data yang lebih cepat daripada jaringan 2G.

Pada bulan Mei 2005, SK Telecom menjual 60% saham SK Teletech ke Pantech.[9] Pada tahun 2006, merek perangkat seluler "SKY" resmi dimiliki sepenuhnya oleh Pantech.

1984–1993: Awal mula

sunting

Didirikan pada tanggal 29 Maret 1984 dengan nama Korea Mobile Telecommunications Services Corp., operator milik negara tersebut pun memperkenalkan pager dan telepon mobil di Korea. KMTS kemudian mengubah namanya menjadi Korea Mobile Telecommunications Corp. (KMTC) pada bulan Mei 1988. Pada bulan Juli 1988, jaringan seluler AMPS resmi diluncurkan di kawasan metropolitan Seoul. Pada tahun 1991, jaringan seluler AMPS telah dapat dinikmati di seantero Korea Selatan.

Pada bulan April 1993, pemerintah Korea Selatan, melalui KMTC, mengadopsi CDMA sebagai sistem telepon seluler nasional.[10]

1994–1996: Privatisasi dan standar CDMA

sunting

Melalui privatisasi, SK Group resmi menjadi pemegang saham terbesar Korea Mobile Telecommunications Corp. pada bulan Juni 1994. Pada bulan Oktober 1994, sistem CDMA pertama di Korea resmi diperkenalkan ke masyarakat umum.

Pada bulan Januari 1995, KMTC berhasil mencapai satu juta pelanggan. Pada bulan Juni 1996, Korea Mobile Telecommuncations menjadi perusahaan asal Korea ketiga yang melantai di NYSE (ADR). Pada tahun yang sama, jaringan CDMA komersial pertama (IS-95A) resmi diluncurkan. Dioperasikan di Seoul pada bulan Oktober 1996, jaringan tersebut dianggap sebagai salah satu jaringan CDMA komersial pertama di dunia.

1997–2000: Ekspansi internasional

sunting

SK Group menyelesaikan akuisisi KMTC pada bulan Januari 1997, dan berhasil menjadi operator keenam di dunia yang mencapai sepuluh juta pelanggan. Pada saat itu, KMTC juga mulai membangun sabuk CDMA Asia Timur Laut yang meliputi Tiongkok, Jepang, Vietnam, dan negara di daratan utama Benua Asia yang lain. Pada bulan Maret 1997, KMTC mengubah namanya menjadi SK Telecom, dan pada bulan Oktober 1997, NetsGo, sebuah layanan daring, juga diluncurkan.

Pada bulan Juni 1998, SK Telink, divisi layanan telepon internasional dari SK Telecom, mulai menawarkan layanan telepon internasional komersial. Pada bulan Desember 1998, SK Teletech meluncurkan perangkat seluler pertamanya. Pada bulan April 1999, SK Telecom masuk ke Mongolia dengan menjadi salah satu pendiri Skytel LLC, dan memegang hampir 30% saham perusahaan tersebut. TTL, sebuah produk nirkabel yang ditujukan untuk remaja, dan nTOP, sebuah layanan internet seluler resmi diluncurkan pada bulan Juli dan Oktober 1999. Pada bulan Desember 1999, SK Telecom berhasil mencapai sepuluh juta pelanggan. Sebulan kemudian, SK Telecom meluncurkan layanan CDMA2000 komersial pertama di dunia. Pada akhir tahun 2000, SK Telecom memenangkan kontrak fasilitas IMT-2000 asinkron (WCDMA).[11]

2001–2007: Internet seluler dan akrual pasar

sunting

Pada awal abad ke-21, SK Telecom berekspansi ke layanan e-commerce dan satelit DMB. Pada bulan Januari 2002, SK Telecom resmi mengakuisisi Shinsegi Telecomm Inc.[12] Pada bulan yang sama, perusahaan ini mengoperasikan fasilitas IMT-2000 sinkron komersial pertama di dunia. Pada bulan Maret 2002, perusahaan ini menjalin kesepakatan roaming internasional dengan negara yang menggunakan jaringan CDMA dan GSM. Pada bulan April 2002, sebuah perjanjian dijalin dengan Pele-Phone asal Israel untuk menjual perangkat lunak proprietary yang akan beroperasi di jaringan CDMA milik Pele-Phone, dan ke depannya di jaringan 1x-CDMA.[13] Pada bulan Juli 2002, sebuah nota kesepahaman dijalin dengan China Unicom untuk mendirikan sebuah perusahaan patungan. Pada bulan November 2002, dua aplikasi seluler, yakni ‘June’ dan ‘Moneta’ resmi diluncurkan. Pada bulan Juli 2003, S-Fone, sebuah jaringan CDMA komersial resmi dioperasikan di Vietnam. Pada bulan Agustus 2003, June menjadi layanan 3G pertama di dunia yang memiliki satu juta pelanggan. Pada bulan Februari 2004, SK memenangkan kontrak untuk perusahaan patungannya dengan China Unicom yang diberi nama UNISK.

Pada bulan Maret 2004, Hanbyul, satelit DMB pertama di dunia, resmi diluncurkan.

MelOn, sebuah toko musik daring diluncurkan pada bulan November 2004. Sementara ‘1mm’ dan ‘Loview,’ sebuah layanan bingkai foto digital diluncurkan pada bulan April dan November 2005. Hingga bulan Desember 2005, MelOn memiliki empat juta pelanggan. Sepanjang tahun 2005, SK Telecom mencatatkan pendapatan sebesar KRW 10 triliun ($9,28 milyar). Pada bulan Mei 2005, perangkat seluler HSDPA komersial pertama di dunia resmi diluncurkan. Pada bulan yang sama, SK Telecom juga masuk ke pasar komunikasi nirkabel Amerika Serikat dengan Helio. Pada bulan Juni 2005, SK Telecom menjalin kemitraan strategis dengan China Unicom untuk membeli obligasi konversi senilai $1 milyar di anak usahanya, yakni China Unicom Hong Kong. Pada bulan yang sama, SK mulai mengoperasikan jaringan internet WiBro. Pada bulan April 2007, sebuah proyek untuk membuat TD-SCDMA, versi 3G di Tiongkok, resmi ditandatangani dengan pemerintah Tiongkok. Pada saat yang sama, S-Fone telah memiliki dua juta pelanggan di Vietnam.

2008–sekarang: Jaringan tetap dan teknologi baru

sunting

Pada bulan November 2008, SK menandatangani perjanjian untuk membeli mayoritas saham operator telepon jaringan tetap, Hanaro Telecom dengan harga 1,09 triliun won ($1,15 milyar) dari sebuah konsorsium yang dipimpin oleh AIG dan Newbridge Capital. Gabungan antara SK Telecom dan Hanaro Telecom pun akan menjadi perusahaan telekomunikasi dengan aset dan pendapatan terbesar kedua di Korea Selatan, tepat di bawah KT Corp.[14]

Pada tahun 2013, SK Telecom menjadi operator pertama di dunia yang menawarkan jaringan LTE-Advanced komersial, dengan merek bandLTE. Hal tersebut bersamaan dengan peluncuran Samsung Galaxy S4 model LTE-A, yang menawarkan CPU yang lebih besar (Snapdragon 800 vs. Snapdragon 600 di model reguler) dan juga kapabilitas LTE-Advanced. SK Telecom pun mendukung ponsel tersebut pada saat peluncurannya.[15]

Pada tanggal 6 Juli 2013, diberitakan bahwa Apple sedang berdiskusi dengan SK Telecom untuk meluncurkan model iPhone 5s dengan jaringan LTE Advanced milik SK.[16]

Pada tanggal 17 Desember 2018, SK Telecom memperkenalkan produk roaming 'baro' yang menawarkan panggilan suara international roaming tanpa batas.[17] Hingga bulan Juni 2019, 'baro' telah melayani 2,2 juta klien dan melayani 38 juta panggilan (dengan total panggilan suara selama 800.000 jam). SK Telecom juga memenangkan penghargaan 'Best Mobile Technology Breakthrough in Asia' pada Asia Mobile Awards tahun 2019 yang merupakan bagian dari MWC19 Shanghai.[18]

Pada bulan Juni 2019, SK Telecom mengumumkan peluncuran layanan roaming 5G pertama di dunia melalui kemitraan dengan Swisscom.[18]

Pada bulan Oktober 2020, SK Telecom membentuk kemitraan dengan Uber Technologies, dan berencana memisahkan bisnis mobilitasnya ke anak usaha yang diberi nama T Map Mobility.[19][20]

Layanan

sunting

Hingga bulan Agustus 2020, SK Telecom mengoperasikan jaringan 2G IS-95/CDMA 2000, 3G WCDMA/HSPA+, 4G Mobile WiMAX, LTE, dan 5G.

Frekuensi yang digunakan oleh jaringan SK Telecom di Korea
Frekuensi Pita frekuensi Lebar frekuensi (MHz) Generasi Antarmuka radio Catatan
800 MHz (824-829, 869-874) 2x5 2G CDMA
850 MHz (829-839, 874-884) 5 2x10 3,9G LTE (frekuensi utama)
1800 MHz (1715-1725, 1730-1735, 1810-1830) 3 35 3,9G LTE
2100 MHz (1930-1940, 2120-2130) 1 2x10 3,9G LTE
2100 MHz (1940-1960, 2130-2150) 1 2x20 3,5G UMTS/HSPA
2300 MHz (2300-2327) 27 3,9G Mobile WiMAX
3500 MHz (3600-3700) n78 100 5G NR
28 GHz (28.1-28.9) n258 800 5G NR

Jaringan 2G mendukung CDMA (IS-95A/B), CDMA2000, dan EV-DO. Perangkat seluler EV-DO ditandai dengan nama layanan "June." Jaringan 3G mendukung WCDMA, HSPA, dan HSPA+. SK Telecom memiliki jangkauan HSPA+ terbaik di Korea Selatan, karena tersedia di lebih dari 50 kota, sementara HSPA+ yang ditawarkan oleh KT hanya tersedia di kawasan metropolitan tertentu. Jaringan 3,9G LTE, yang menggunakan pita 5 dan pita 3, mendukung teknologi multi-operator, di mana SK Telecom mengklaim bahwa mereka adalah operator pertama yang menawarkan teknologi tersebut.

Mulai bulan Mei 2005 hingga September 2012, SK Telecom menyediakan S-DMB melalui anak usahanya, TU Media (kemudian menjadi SK Telink). Layanan S-DMB akhirnya dihentikan pada bulan September 2012 setelah mengalami kerugian besar di tahun 2011.[21]

Referensi

sunting
  1. ^ "SKM Income Statement". Yahoo! Finance. 
  2. ^ Lee Sun-young (May 5, 2008). "Mobile operators pressured to cut call, message rates". Korea Herald. naver.com. Diakses tanggal May 8, 2008. 
  3. ^ "Brand History". SK Telecom Co., LTD. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-09. 
  4. ^ Lee Min-hyung (November 2, 2015). "SKT inks deal to buy CJ HelloVision". Korea Times. 
  5. ^ JEON YOUNG-SEON, KIM JI-YOON (November 2, 2015). "SK Telecom will buy cable firm". Joongang Media Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-17. 
  6. ^ "SK Telecom Sets out New Vision with Takeover Amid Criticism". Seoul: Kobiz Media Co., Ltd. Korea Bizwire. December 2, 2015. 
  7. ^ 윤경, 현 (2015-12-01). "SKT, CJ헬로비전 인수합병 신청…내년 2월 전 판가름(종합)". Yonhap News (dalam bahasa Korea). 
  8. ^ Whasun Jho (2014). Building Telecom Markets: Evolution of Governance in the Korean Mobile Telecommunication Market. hlm. 140. ISBN 978-1461478881. 
  9. ^ "Pantech & Curitel Buys Control Of SK Teletech". Phone Factor, LLC. May 4, 2005. 
  10. ^ "CDMA History". CDG. 
  11. ^ Cho Hyung-rae (December 15, 2000). "SK Telecom, Korea Telecom Win IMT-2000 Licenses". The Chosun Ilbo. Chosun.com. 
  12. ^ "Korea approves takeover of Shinsegi". Reuters. April 26, 2000. 
  13. ^ Nadau, Efi (April 30, 2004). "Pele-Phone signs $7m value added service deal with SK Telecom". Globes. 
  14. ^ Jin Hyun-joo (February 21, 2008). "SKT's Hanaro buy gives birth to mobile giant". The Korea Herald. 
  15. ^ Lawler, Richard (June 25, 2013). "SK Telecom launches the world's first LTE-Advanced network, and the Galaxy S4 LTE-A". Engadget. 
  16. ^ Christie, Robert (July 5, 2013). "iPhone 5s Release Date Rumors: New Phone Will Have 4G LTE Advanced Capabilities". Hngn. 
  17. ^ "SKT launches world's first 5G roaming service in Switzerland". www.donga.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-23. 
  18. ^ a b "SK Telecom Launches the World's First 5G Roaming Service With Swisscom". Light Reading (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-22. 
  19. ^ "SK Telecom and Uber to form ride-hailing joint venture". ZDNet. 16 October 2020. Diakses tanggal 16 October 2020. 
  20. ^ "Uber joins forces with SK Telecom to crack tough South Korea market". Today. 16 October 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-26. Diakses tanggal 16 October 2020. 
  21. ^ "Satellite DMB soon to become history". JoongAng Ilbo Co., Ltd. (dalam bahasa Korea). Joins MSN. July 4, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2013. 

Pranala luar

sunting