Sitridiomikosis (bahasa Inggris: Chytridiomycosis) adalah penyakit menular pada amfibi yang diakibatkan oleh infeksi fungus Batrachochytrium dendrobatidis. Sitridiomikosis telah mengakibatkan kematian banyak sekali amfibi dan bahkan kepunahan di Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan,[1] Australia Timur, Afrika Timur (Tanzania)[2] serta Dominika dan Montserrat di Karibia. Fungus ini dapat mengakibatkan kematian sporadis pada beberapa populasi amfibi dan 100% kematian pada populasi lain. Saat ini belum ada tindakan efektif yang dapat mengendalikan penyakit ini pada populasi di alam.

Katak yang terinfeksi.

Berbagai gejala dapat terlihat pada individu yang tertular. Gejala infeksi yang muncul paling pertama adalah anoreksia, paling cepat 8 hari setelah terpapar.[3] Individu yang terinfeksi juga sering kali tampak lesu, bergerak dengan lambat, dan menolak bergerak saat distimulasi. Kulit katak yang tertular sering kali mengelupas.[4] Gejala sitridiomikosis yang paling sering muncul adalah penebalan kulit yang langsung mengakibatkan kematian karena individu-individu yang mengalami gejala tersebut tidak dapat menyerap nutrien yang dibutuhkan, mengeluarkan racun, atau bahkan bernapas.[4] Gejala-gejala lain yang umum adalah warna kulit yang memerah.[3]

Secara keseluruhan, penyakit ini dianggap sebagai faktor yang menyebabkan penurunan populasi amfibi berskala global yang telah berdampak terhadap 30% spesies amfibi dunia.[5]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Olson, Deanna H.; Aanensen, David M.; Ronnenberg, Kathryn L.; Powell, Christopher I.; Walker, Susan F.; Bielby, Jon; Garner, Trenton W. J.; Weaver, George; Fisher, Matthew C.; Stajich, Jason E. (2013). Stajich, Jason E, ed. "Mapping the Global Emergence of Batrachochytrium dendrobatidis, the Amphibian Chytrid Fungus". PLoS ONE. 8 (2): e56802. doi:10.1371/journal.pone.0056802. PMC 3584086 . PMID 23463502.   
  2. ^ Channing, A., Howell, K., Loader, S., Menegon, M. & Poynton, J. (2009). "Nectophrynoides asperginis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 8 January 2012. 
  3. ^ a b Nichols D. K.; Lamirande E. W.; Pessier A. P.; Longcore J. E. (2001). "Experimental transmission of cutaneous chytridiomycosis in dendrobatid frogs". Journal of Wildlife Diseases. 37: 1–11. doi:10.7589/0090-3558-37.1.1. 
  4. ^ a b Whittaker, Kellie, and Vance Vredenburg. "An Overview of Chytridiomycosis." AMPHIBIAWEB. University of California, 17 Mei 2011. Web. 23 Okt 2013. <http://www.amphibiaweb.org/chytrid/chytridiomycosis.html.
  5. ^ Stuart S. N.; Chanson J. S.; et al. (2004). "Status and trends of amphibian declines and extinctions worldwide". Science. 306 (5702): 1783–1786. doi:10.1126/science.1103538. PMID 15486254.