Sintesis asam amino Strecker

metode pembuatan asam amino


Sintesis asam amino Strecker, juga dikenal hanya sebagai sintesis Strecker, adalah suatu metode sintesis asam amino yang menggunakan aldehida dan amonium klorida dengan keberadaan kalium sianida. Reaksi kondensasi ini menghasilkan aminonitril-α, yang selanjutnya dihidrolisis untuk menghasilkan asam amino yang diinginkan.[1][2] Metode ini secara komersial digunakan untuk memproduksi asam amino metionina rasemat dari metional.[3]

Penggunaan garam amonium akan menghasilkan asam amino tak bersusbtituen, sedangkan penggunaan amina primer dan sekunder akan menghasilkan asam amino bersubstituen. Apabila keton digunakan sebagai senyawa awal, reaksi ini akan menghasilkan asam amino bersubstitusi-α,α.[4]

Mekanisme reaksi

sunting

Pada bagian pertama dari reaksi, oksigen karbonil dari aldehida pertama-tama diprotonasi, kemudian diikuti oleh serangan nukleofilik amonia ke karbon gugus karbonil. Setelah melalui pertukaran proton, gugus air terlepas dari ion antara iminium. Ion sianida kemudian menyerang karbon gugus iminium dan menghasilkan aminonitril.

 
Mekanisme Strecker-Synthesis, bagian 1.

Pada bagian kedua sintesis ini, nitrogen dari gugus nitril senyawa aminonitril diprotonasi. Karbon dari gugus nitril yang terprotonasi ini kemudian diserang oleh sebuah molekul air. Senyawa 1,2-diaminodiol kemudian terbentuk setelah melalui proses pertukaran proton dan serangan nukleofilik air. Amonia kemudian tereliminasi setelah protonasi gugus amino. Deprotonasi gugus hidroksil kemudian menghasilkan asam amino.

 
Mekanisme Sintesis Strecker.

Salah satu contoh penerapan dari sintesis Strecker adalah sintesis berskala multikilogram senyawa turunan asam amino L-valina yang berawal dari metil isopropil keton.[5][6]

Referensi

sunting
  1. ^ Kendall, E. C.; McKenzie, B. F. Organic Syntheses, Coll. Vol. 1, p.21 (1941); Vol. 9, p.4 (1929). (Article)
  2. ^ Clarke, H. T.; Bean, H. J. Organic Syntheses, Coll. Vol. 2, p.29 (1943); Vol. 11, p.4 (1931). (Article)
  3. ^ Karlheinz Drauz, Ian Grayson, Axel Kleemann, Hans-Peter Krimmer, Wolfgang Leuchtenberger, Christoph Weckbecker (2005), Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a02_057.pub2 
  4. ^ Masumoto, S.; Usuda, H.; Suzuki, M.; Kanai, M.; Shibasaki, M. J. Am. Chem. Soc. 2003, 125(19), 5634–5635. (doi:10.1021/ja034980+)
  5. ^ A Concise Synthesis of (S)-N-Ethoxycarbonyl—methylvaline Jeffrey T. Kuethe, Donald R. Gauthier, Jr., Gregory L. Beutner, and Nobuyoshi Yasuda J. Org. Chem., 72 (19), 7469 -7472, 2007. DOI:10.1021/jo7012862
  6. ^ The initial reaction product of 3-methyl-2butanone with sodium cyanide and ammonia is resolved by application of L-tartaric acid. The amino acid is isolated as its salt with dicyclohexylamine.

Lihat pula

sunting