STAR21 (kereta api)

(Dialihkan dari Shinkansen seri 952-953)

Shinkansen 952-953 (952・953形) atau STAR21 adalah kereta purwarupa berkecepatan tinggi (eksperimental) berjenis Shinkansen yang dikembangkan pada tahun 1992 untuk pengujian teknologi yang menargetkan kecepatan operasi 350 km/h (217 mph) yang saat itu dioperasikan oleh JR East.

Seri 952-953 "STAR21"
Shinkansen 953-1 di depo Shinkansen Sendai pada 25 Juli 2009
Beroperasi1992–1998
ProdusenHitachi, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo
Konstruksi1992
Tanggal dirucat1998
Jml. sudah diproduksi9 vehicles
Jml. beroperasiTidak ada
Jml. dilestarikan3 kereta
Jml. dirucat6 kereta
Formasi9 kereta per rangkaian
Nomor armadaS5
OperatorJR East
Jalur dilayaniTohoku Shinkansen, Joetsu Shinkansen
Data teknis
Konstruksi bodiPaduan alumunium
Lebar3.100 mm (10 ft 2 in)
Kelajuan maksimum350 km/h (217 mph) (nominal)
Sistem traksiFrekuensi variabel (Gate turn-off thyristor(GTO))
Elektrifikasi25 kV AC, 50 Hz Listrik aliran atas
Penangkap arusPantograf
Lebar sepur1.435 mm (4 ft 8+12 in) sepur standar

Ikhtisar

sunting

Umumnya, kereta api yang diproduksi untuk kepentingan eksperimental hanya dibuat sebanyak satu set rangkaian. Namun Shinkansen 952-953 dalam satu set rangkainnya memiliki seri penomoran yang berbeda, dimana terdiri dari empat kereta yang diberi penomoran seri 952 dan lima kereta seri 953. Sehingga satu rangkaian memiliki dua jenis Shinkansen yang berbeda dan kemudian keduanya dijuluki STAR21, yang merupakan singkatan dari "Super Train for Advanced Railway toward the 21st century".[1] Shinkansen 952-953 atau STAR21 memiliki target pengujian kecepatan hingga 350 km/h atau lebih.[2]

Saat perancangan bodi Shinkansen seri 952 dan 953, tiga metode konstruksi yang berbeda digunakan untuk badan kendaraan. Kereta nomor 1 hingga 3 menggunakan ekstrusi aluminium berongga yang disambung dengan cara pengelasan, kereta nomor 4 hingga 5 menggunakan panel madu aluminium yang disambungkan dengan cara penyolderan, sementara kereta 6 sampai dengan 9 menggunakan konstruksi badan seperti pesawat dengan bahan Duralumin.[3]

Tampak luar

sunting

Tampilan luar kereta ini memiliki warna hijau muda untuk Shinkansen 952 (termasuk separuh gerbong 953-1), abu-abu "salju" untuk Shinkansen 953-1 hingga 953-3, dan warna krem untuk 953-3 hingga 953-5, dengan garis di jendela berwarna biru muda yang membentang sepanjang rangkaian kereta.

Formasi

sunting
Kereta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penyebutan Tc M M' Ts T M M' M M'c
Penomoran 952-1 952-2 952-3 952-4 953-1 953-2 953-3 953-4 953-5
Kapasitas kursi 56 63 72 34 56 48 46
Berat (t) 30.0 29.9 33.2 25.5 19.4 20.7 21.4 20.4 27.0
Panjang (mm) 26,250 25,000 22,250 18,500 25,500

Kereta nomor 1 hingga 3 dibangun oleh Nippon Sharyo, kereta 4 hingga 5 dibangun oleh Hitachi, dan kereta 6 hingga 8 dibangun oleh Kawasaki Heavy Industries. Kereta nomor 3 dan 7 dilengkapi dengan pantograf.[4][5]

Sejarah

sunting

Pada Maret 1992, kereta ini dikeluarkan dan dipamerkan kepada pers pada tanggal 2 April.[6]

Pada tanggal 30 Oktober 1992, kereta ini mencatat rekor kecepatan Jepang dengan kecepatan 353,0 km/jam di jalur Jōetsu Shinkansen antara Urasa dan Niigata, melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan oleh Shinkansen eksperimental "WIN350" milik JR West pada Agustus tahun yang sama. Pada tanggal 1 November 1992, rekor ini ditingkatkan menjadi 358,0 km/jam antara Tsubame-Sanjō dan Niigata.[7]

Pada tahun 1993, kereta ini dimodifikasi dengan penambahan motor penggerak pada semua gandar sehingga meningkatkan daya totalnya menjadi 4.620 kW (6.200 hp).[8]

Pada tanggal 13 Desember 1993 kereta ini mencapai kecepatan 400 km/jam, lalu pada tanggal 21 Desember mencatat rekor kecepatan Jepang dengan kecepatan 425,0 km/jam di jalur Shinkansen Jōetsu antara Tsubame-Sanjō dan Niigata. Rekor ini bertahan hingga kemudian disingkirkan oleh Shinkansen eksperimental "300X" milik JR Central pada bulan Juli 1996.

Rangkaian STAR21 secara resmi ditarik dari berbagai operasi pengujian pada tanggal 17 Februari 1998.[9]

Preservasi

sunting
  • Kereta paling ujung (952-1) tersimpan di fasilitas uji terowongan angin di Maibara, Shiga. Pertama kali dipamerkan kepada publik pada tanggal 10 Oktober 1998.
  • Kereta paling ujung (953-1) dan kereta nomor 953-5 tersimpan di depo Shinkansen Sendai.[10]
  • Bogie DT9035B dari kereta ini disumbangkan oleh Sumitomo Metal Industries ke Nara National College of Technology di Nara pada bulan Juni 1998.[11]
  • Shinkansen 952-1 yang dilestarikan di Maibara, Juli 2006
  • Shinkansen 953-1 yang dilestarikan di depo Sendai Shinkansen, Agustus 2002
  • Bogie DT9035B dari Sumitomo tersimpan di Nara National College of Technology, Juni 2012

Referensi

sunting
  1. ^ 日本と世界の鉄道カタログ [Japan and World Railway Catalogue]. Japan: Seibido Publishing. July 1992. hlm. 36–39. ISBN 4-415-03262-1. 
  2. ^ プロトタイプの世界 - Prototype World. Japan: Kōtsū Shimbunsha. December 2005. hlm. 52–55. OCLC 170056962. 
  3. ^ Semmens, Peter (1997). High Speed in Japan: Shinkansen - The World's Busiest High-speed Railway. Sheffield, UK: Platform 5 Publishing. ISBN 1-872524-88-5. 
  4. ^ 新幹線電車データブック2011 [Shinkansen Databook 2011]. Japan: JRR. March 2011. hlm. 95. ISBN 978-4-330-19811-8. 
  5. ^ JR全車輛ハンドブック'93 [JR Rolling Stock Handbook 1993]. Japan: Neko Publishing. 1993. 
  6. ^ Semmens, Peter (1997). High Speed in Japan: Shinkansen - The World's Busiest High-speed Railway. Sheffield, UK: Platform 5 Publishing. ISBN 1-872524-88-5. 
  7. ^ Yamanouchi, Shūichirō (2002). 東北・上越新幹線 [Tōhoku & Jōetsu Shinkansen]. Tokyo, Japan: JTB Can Books. ISBN 4-533-04513-8. 
  8. ^ Semmens, Peter (1997). High Speed in Japan: Shinkansen - The World's Busiest High-speed Railway. Sheffield, UK: Platform 5 Publishing. ISBN 1-872524-88-5. 
  9. ^ プロトタイプの世界 - Prototype World. Japan: Kōtsū Shimbunsha. December 2005. hlm. 52–55. OCLC 170056962. 
  10. ^ 鉄道のテクノロジーVol1:新幹線 [Railway Technology Vol.1: Shinkansen]. Japan: Sanei Mook. April 2009. hlm. 122. ISBN 978-4-7796-0534-5. 
  11. ^ Kobatake, Koji (1998). 日本最速新幹線の台車 [Japan's fastest shinkansen bogie]. 1998 Topics (dalam bahasa Jepang). Nara, Japan: Nara National College of Technology. Diakses tanggal 2 June 2012. 

Pranala luar

sunting