Percakapan seksual

istilah yang dipakai untuk aktivitas mengirim atau mengunggah foto telanjang maupun setengah bugil atau mengirim pesan teks yang membangkitkan birahi.
(Dialihkan dari Sexting)

Percakapan seksual (bahasa Inggris: sexting) adalah istilah yang dipakai untuk aktivitas mengirim atau mengunggah foto telanjang maupun setengah bugil atau mengirim pesan teks yang membangkitkan birahi.[1] Pada penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Pediatrics disebutkan remaja yang melakukan percakapan seksual cenderung lebih aktif secara seksual, dan beberapa lebih mungkin terlibat dalam seks berisiko.[2] Sexting diambil dari kata sex dan texting yang secara harafiah berarti "mengirimkan pesan yang membangkitkan birahi".

Percakapan seksual yang disimulasikan menggunakan lukisan seniman Renaisans awal Sandro Botticelli The Birth of Venus

Seiring dengan tren penggunaan perangkat bergerak yang semakin meningkat sejak tahun 2000-an, seperti ponsel, komputer, dan tablet, banyak orang mulai memanfaatkan perangkat tersebut untuk memulai dan menjalin relasi sosial. Hal ini terutama dilakukan oleh remaja dan dewasa muda yang notabene memiliki ketergantungan lebih tinggi untuk berintereaksi melalui aplikasi pesan singkat dan media sosial. Dari sini, mereka kemudian menggunakan teknologi untuk menjalani relasi seksual.[3]

Di Indonesia, begitu banyak remaja yang melakukan foto bugil untuk dipamerkan kepada kekasihnya yang diakibatkan oleh narsisme yang berlebihan. Sehingga fenomena foto bugil remaja di Indonesia begitu tersebar luas. Mereka kemudian mengirim fotonya ke teman atau mengunggahnya ke jejaring sosial. Bahkan tidak jarang percakapan seksual menjadi sebuah kebiasaan.

Namun bagi pasangan suami istri, saling berkirim pesan singkat yang bersifat membangkitkan gairah bermanfaat untuk meningkatkan keharmonisan hubungan di antara keduanya. Bahkan, bisa menjadi sarana untuk mengajak pasangan bercinta, tanpa perlu merasa malu.[4]

Ada baiknya jika "pesan seksi" yang tertinggal di telepon genggam dan komputer dihapus jika tidak lagi dimanfaatkan untuk mencegah jatuhnya informasi ke tangan yang salah.[5]

Referensi

sunting

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting