Sejarawan publik adalah ahli dan penulis yang berkompeten dan profesional dalam bidang sejarah, yang fokus pada pengaplikasian ilmu sejarah di luar lingkungan akademis. Mereka berperan aktif dalam membuat sejarah yang lebih mudah diakses, relevan, dan bermakna bagi masyarakat umum. Sejarawan publik ada yang memperoleh pendidikan sejarah di universitas dan ada yang tidak berlatar pendidikan formal akademik Ilmu Sejarah, tetapi melakukan sama-sama menggunakan metede penelitian sejarah.[1]

Buku Sejarah Publik

Bidang kerja sejarawan publik

sunting

Bidang kerja sejarawan publik disebut sejarah publik. Disiplin ilmu ini ditandai dengan mencuatnya ke permukaan beragam diskusi bertema sejarah, peminat sejarah dari kalangan umum dan dari luar disiplin ilmu sejarah. Selain itu, publikasi ilmiah dan tulisan bertema sejarah dibalut ke dalam kerangka tulisan populer. Kemunculan sejarah publik juga ditandai dengan terbentuknya beragam komunitas pegiat sejarah di berbagai kota atau daerah di Indonesia.[2]

Akar dari sejarah publik adalah pelestarian objek sejarah, situs atau gedung bersejarah (termasuk rumah tokoh pahlawan), taman yang berhubungan erat dengan sejarah, bekas lokasi pertempuran, film, dan program televisi, arsip dan dokumen sejarah, serta sejarah lisan dan kurator di museum yang berkaitan erat dengan sejarah. Sejarawan dapat menjadi agen perubahan dan memiliki peran yang signifikan dalam pengetahuan sejarah di masyarakat. Sejarah publik adalah sesuatu yang aktif, reaktif dan sangat relevan bagi masyarakat luas yang memungkinkan mereka terhubung dengan masa lalu, masa kini, dan masa depan, karena peninggalan bersejarah adalah cermin perkembangan satu bangsa dari waktu ke waktu.[1]

Sejarawan publik terlibat dalam mengomunikasikan praktik dan produksi sejarah kepada khalayak (publik). Sejarawan publik mempresentasikan sejarah publik kembali kepada publik. Sejarawan publik terlibat dalam penciptaan sejarah oleh publik, menyajikan masa lalu di masa sekarang untuk masa depan, dan bagaimana hal tersebut digunakan untuk masyarakat kontemporer.[3]

Kehadiran berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter (X), YouTube, Tiktok memudahkan orang untuk mengunggah dan menulis apapun, termasuk yang berkaitan dengan sejarah. Perkembangan teknologi terkini makin memudahkan orang mengakses informasi yang bersifat sejarah. Sejarah menjadi milik publik terlepas dari autentisitas yang disampaikan yang dapat menjadi bahan perdebatan. Sejarah publik merujuk pada pekerjaan sejarawan dengan metodologi sejarah di luar dunia akademik. Demikian menurut Robert Kelley, sejarawan Amerika yang pertama kali memperkenalkan program sejarah publik. Yang dimaksud dengan di luar dunia akademik ialah sejarah dapat ditemukan di museum, rumah bersejarah, wisata sejarah, atau di kanal media baru seperti Facebook, You Tube, Twitter, Instagram, TikTok, podcast, dan sebagainya. Sejarah publik juga bisa didapati pada kegiatan-kegiatan kesejarahan yang diselenggarakan komunitas atau pementasan teater bertema sejarah.[4]

Sejarawan publik berfokus pada penyebaran pengetahuan sejarah kepada masyarakat luas yang melamapaui batas-batas akademis. Dalam masyarakat mereka berperan sebagai berikut.

  1. Penulis populer: menulis buku/artikel sejarah untuk pembaca umum
  2. Pengajar: mengajar sejarah di komunitas, forum publik
  3. Komunikator: menyampaikan sejarah melalui media sosial, podcast, dokumenter
  4. Konsultan: memberikan saran/masukan sejarah untuk proyek budaya atau dokumenter
  5. Peneliti: mengkaji sejarah lokal[5]

Karakter sejarawan publik

sunting

Sejarawan publik membuat karya sejarah tidak dikhususkan untuk kalangan akademisi, melainkan lebih mengutamakan segmen publik secara umum. Oleh karena itu, sejarawan publik mempunyai sejumlah karakter dan ciri sebagai berikut.

  1. Komunikatif dan mudah dipahami
  2. Menggunakan bahasa yang sederhana
  3. Mengintegrasikan sejarah dengan kehidupan aktual
  4. Menggunakan media digital untuk menyampaikan pesan sejarah[6]

Tonggak Ilmu Sejarah Publik di Indonesia

sunting

Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menjadi tuan rumah seminar dan workshop internasional sejarah publik. Kegiatan ini merupakan promosi dan keterlibatan pertama sejarah publik di Indonesia sebagai bagian dari internasionalisasi sejarah publik. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Internasional Federation for Public History (IFPH). Kegiatan internasional bertajuk "Working with the Past in the Present" dilaksanakan pada 26–29 November 2019, di Auditorium Gedung 1 FIB Universitas Indonesia.[1]

Peserta workshop internasional sejarah publik berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga. Mereka dari Universitas Colorado, Carleton Centre or Public History Canada, juga University of New South Wales Australia, Italia, Universitas Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Gadjah Mada, UIN Ar-Raniry, Universitas Sriwijaya. Juga Museum Bank Indonesia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Hasanuddin, ITB, Universitas Sebelas Maret, Universitas Indraprasta, Universitas Padjadjaran, Universitas Andalas, Universitas Airlangga, dan Universitas Sunan Kalijaga.[1]

Tokoh sejarawan publik

sunting

Tokoh utama pelopor sejarah publik di Indonesia adalah Kresno Brahmantyo. Ia dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang merupakan perwakilan dari Federasi Internasional Sejarawan Publik (IFPH-FIHP) untuk Indonesia. Sejarawan akademis seperti Ong Hok Ham juga tergolong sebagai sejarawan publik karena dosen Universitas Indonesia banyak menulis tentang sejarah publik dan menyampaikan kebobrokan sejarah, berlawanan dengan tren sejarawan akademis pada masanya.[7]

Pada 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memfasilitasi lahirnya para sejarawan publik yang profesional dari berbagai daerah di Indonesia. Caranya dengan melaksanakan Bimbingan Teknis Penulis Sejarah yang pesertanya dikhususkan pada peminat penulisan sejarah yang tidak berlatar belakang pendidikan sejarah.[8] Sebanyak 60 orang lolos proses verifikasi administrasi dan substansi untuk kemudian mengikuti pelatihan berbasis kompetensi penulis sejarah dengan para pengajar yang didominasi dari Departemen Sejarah FIB UI.

Setelah hampir sebulan mengikuti proses bimtek pada 6–30 Juli 2020, peserta yang lulus dan karyanya terpilih sebagai terbaik antara lain berikut ini.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Yandwiputra, Ade Ridwan (27 November 2019). "UI Tuan Rumah Seminar Internasional Sejarah Publik". Tempo.co. Diakses tanggal 2 Januari 2025. 
  2. ^ Rasmana, Barnas (8 Agustus 2020). "Sejarah Publik dan Urgensi Peradaban Industrialis". Humas UM Metro. Diakses tanggal 2 Januari 2025. 
  3. ^ Amboro, Kian (Juli 2020). "Sejarah Publik dan Pendidikan Sejarah bagi Masyarakat". HISTORIS: Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah. 5 (1): 29–40. doi:10.31764/historis.v5i1.2420. ISSN 2549-7332. 
  4. ^ Adiyanto (21 November 2023). "FIB UI Gelar Konferensi Internasional dan Workshop Mengenai Sejarah Publik". Media Indonesia. Diakses tanggal 2 Januari 2025. 
  5. ^ Brahmantyo, Kresno (2020). Sejarah Publik. Jakarta: Modul Bimbingan Teknis Penulis Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  6. ^ Prasetyo, Nevrianto Hardi (24 Januari 2024). "IKN Jangan Lepas dari Kaltim, Deputi LHSDA OIKN Myrna Safitri Bedah Buku Historipedia Kaltim". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 2 Januari 2025. 
  7. ^ Reinhart, Christopher (17 September 2024). "Zaman yang Menggugah Sejarawan". Tirto. Diakses tanggal 2 Januari 2025. 
  8. ^ "Jadi Penulis Sejarah Profesional dengan Tetap #Dirumahsaja". Kemdikbud. 22 Mei 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2025. 
  9. ^ Petunjuk Teknis Bimtek Penulis Sejarah Daring. Jakarta: Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020.