Sefotaksim

senyawa kimia

Sefotaksim adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri. Secara khusus obat ini digunakan untuk mengobati infeksi sendi, penyakit radang panggul, meningitis, pneumonia, infeksi saluran kemih, sepsis, gonore, dan selulitis. Obat ini dapat diberikan secara intravena maupun secara intramuskular.[1]

Sefotaksim
Nama sistematis (IUPAC)
(6R,7R,Z)-3-(Acetoxymethyl)-7-(2-(2-aminothiazol-4-yl)-2-(methoxyimino)acetamido)-8-oxo-5-thia-1-azabicyclo[4.2.0]oct-2-ene-2-carboxylic acid
Data klinis
Nama dagang Claforan, others
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a682765
Kat. kehamilan B1(AU) B(US)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU)
Rute Intravenous and intramuscular
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas n/a
Metabolisme liver
Waktu paruh 0.8–1.4 hours
Ekskresi 50–85% kidney
Pengenal
Nomor CAS 63527-52-6 YaY
Kode ATC J01DD01
PubChem CID 5479527
DrugBank DB00493
ChemSpider 4586392 YaY
UNII N2GI8B1GK7 YaY
KEGG D07647 YaY
ChEMBL CHEMBL102 YaY
Sinonim cefotaxime sodium
Data kimia
Rumus C16H17N5O7S2 
Massa mol. 455.47 g/mol
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C16H17N5O7S2/c1-6(22)28-3-7-4-29-14-10(13(24)21(14)11(7)15(25)26)19-12(23)9(20-27-2)8-5-30-16(17)18-8/h5,10,14H,3-4H2,1-2H3,(H2,17,18)(H,19,23)(H,25,26)/b20-9+/t10-,14-/m1/s1 YaY
    Key:GPRBEKHLDVQUJE-VINNURBNSA-N YaY

Efek samping yang umum termasuk mual, reaksi alergi, dan peradangan pada tempat injeksi. Efek samping lain yang mungkin termasuk peradangan pada lokasi suntikan dan diare akibat Clostridium difficile. Obat ini tidak dianjurkan pada orang yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap penisilin.[1] Obat ini relatif aman untuk digunakan selama kehamilan dan menyusui.[1][2] Obat ini termasuk ke dalam keluarga sefalosporin generasi ketiga yang bekerja dengan cara mengganggu membran sel bakteri.[1]

Sefotaksim ditemukan pada tahun 1976 dan mulai digunakan secara komersial pada tahun 1980.[3][4] Obat ini termasuk ke dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[5] Obat ini tersedia sebagai obat generik.[1]

Penggunaan medis

sunting

Obat ini merupakan obat antibiotik spektrum luas yang melawan banyak bakteri gram-positif dan gram-negatif.

Oleh karena spektrumnya yang luas, sefotaksim digunakan untuk berbagai infeksi, termasuk:

Meskipun sefotaksim telah menunjukkan keberhasilan dalam infeksi tersebut di atas, hal ini tidak berarti obat ini dapat digunakan sebagai antibiotik lini pertama. Pada meningitis, sefotaksim dapat melintasi sawar darah–otak lebih baik dari sefuroksim.

 
Botol sefotaksim

Efek samping dan Kontraindikasi

sunting

Sefotaksim dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap sefotaksim atau golongan sefalosporin lainnya. Penggunaan sefotaksim harus digunakan secara hati-hati dan risiko yang ditimbulkan harus lebih sedikit bila dibandingkan dengan potensi kerugian akibat penggunaannya pada pasien dengan alergi penisilin.

Efek samping yang paling umum dialami adalah:

  • Rasa sakit dan peradangan pada tempat injeksi/infus (4.3%)
  • Ruam, gatal, atau demam (2.4%)
  • Radang usus, diare, mual, muntah (1.4%)[6]

Pemberian

sunting

Sefotaksim diberikan melalui injeksi intramuskular atau intravena. Oleh karena sefotaksim dimetabolisme sebagai metabolit aktif dan tidak aktif melalui hati dan sebagian besar diekskresikan melalui urin, dosis penyesuaian mungkin perlu dipertimbangkan pada orang dengan gangguan ginjal atau hati.[6][7][8]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e "Cefotaxime Sodium". The American Society of Health-System Pharmacists. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  2. ^ Hamilton, Richart (2015). Tarascon Pocket Pharmacopoeia 2015 Deluxe Lab-Coat Edition. Jones & Bartlett Learning. hlm. 87. ISBN 9781284057560. 
  3. ^ Walker, S. R. (2012). Trends and Changes in Drug Research and Development (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. hlm. 109. ISBN 9789400926592. 
  4. ^ Fischer, Janos; Ganellin, C. Robin (2006). Analogue-based Drug Discovery (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 494. ISBN 9783527607495. 
  5. ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  6. ^ a b c U.S. Food and Drug Administration.
  7. ^ "Serum concentrations of cefotaxime and its metabolite desacetyl-cefotaxime in infants and children during continuous infusion". Infection. 36 (5): 415–20. October 2008. doi:10.1007/s15010-008-7274-1. PMID 18791659. 
  8. ^ Coombes JD (1982). "Metabolism of cefotaxime in animals and humans". Reviews of Infectious Diseases. 4 (Suppl 2): S325–32. doi:10.1093/clinids/4.Supplement_2.S325. JSTOR 4452886. PMID 6294781.