Sastra Melayu-Tionghoa

Sastra Tionghoa-Indonesia adalah adalah salah satu bentuk sastra Indonesia awal yang dikembangkan oleh etnis Tionghoa di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Sastra Tionghoa-Indonesia umumnya dikembangkan menurut bahasa daerah Indonesia setempat, misalnya bahasa Melayu dan bahasa Jawa, sehingga menghasilkan jenis karya sastra yang dinamakan Sastra Melayu-Tionghoa maupun sastra Jawa-Tionghoa.

Sejarah

sunting

Menurut G. Schlegel (1891) munculnya sastra Tionghoa-Indonesia dimulai dengan upaya-upaya menerjemahkan karya sastra Tiongkok yang terkenal seperti Samkok, Sam He Lam Tong, Perjalanan ke Barat, Kisah Xue Ren Gui dan sebagainya.[1] Selain itu ada pula penerbitan buku-buku tentang moral, pengobatan, ramalan dan sebagainya. Buku-buku ini umumnya dicetak dengan abjad latin agar mudah dimengerti.[1]

Referensi

sunting