Robby Valentine

musisi Belanda

Robby Valentine (lahir 4 Desember 1968) adalah seorang penyanyi berkebangsaan Belanda yang terkenal lewat lagunya, "Over & Over Again".

Robby Valentine
Robby Valentine (tengah) pada tahun 2008. Juga di foto ini: Liselotte "Lilo" Hegt (gitar bas) dan Cyril Whistler (gitar, vokal latar). Tidak di foto ini: André Borgman (drum) dan Johan "Jay Jay" Willems (kibor, vokal latar).
LahirRobert Kempe
4 Desember 1968 (umur 56)
Leusden, Belanda
Pekerjaan
Karier musik
Genre
Instrumen
Tahun aktif1990–sekarang
Situs webwww.robbyvalentine.nl
Musicbrainz: 4f37e9ec-982f-4322-b7d5-1e41a30d351b Songkick: 389019 Discogs: 309410 Modifica els identificadors a Wikidata

Karier

sunting

Robby Valentine lahir Robert Kempe dan dibesarkan di Leusden. Dia memulakan karier musiknya sebagai pemain kibor tetapi di album studio solo seterusnya dia memainkan sebagian besar instrumennya. Selain berbagai instrumen kibor, dia juga menguasai gitar, gitar bas, serta drum dan perkusi. Karya-karyanya sangat terinspirasi dari band-band seperti Queen, The Beatles, Toto dan juga oleh Marilyn Manson, Muse, Placebo dan Thirty Seconds to Mars, dalam karya-karya Robby yang terbaru. Dia adalah vokalis band miliknya, Valentine.

Pada tahun 1986, Kempe berada di posisi kelima bersama grup musik Symphonic Rock, Rotterdam Line, di final Grote Prijs van Nederland, tepat di belakang Loïs Lane. Tak lama kemudian, Kempe keluar dari Rotterdam Line untuk memulai band Melodic Hard Rock, 1st Avenue, bersama Peter Struijk. Peter ialah ex-penyanyi Vandenberg dan kemudian bernyanyi bersama Los Angeles, The Voices.

Pada tahun 1989, Kempe dipekerjakan oleh Zinatra untuk merekam album kedua mereka. Sejak bergabung dengan band ini, Kempe menggunakan nama Robby Valentine. Pada tahun 1990, Robby menandatangani kontrak solo dengan Polydor. Bersama produser: Erwin Musper (Bon Jovi, Scorpions, Van Halen), Humberto Gatica (Céline Dion, Metallica, Michael Jackson) dan Attie Bauw (antara lain Judas Priest dan The Gathering), Robby sedang mengerjakan album studio solo debutnya dan sebagai tambahan pada album studio tersebut, kibor yang dia mainkan sebagian besar menyumbangkan bagian drum, gitar, dan gitar bas itu sendiri. Pada tahun 1991, Robby dibantu oleh Adam Curry. Ini mengarah pada album studio debut Robby, sebuah album self-titled yang dirilis pada Valentine's Day tahun 1992. Singel "Over and Over Again" menjadi sukses di Belanda[1] (berada di posisi keenam di Dutch Top 40)[2] dan Asia. Robby memenangkan Zilveren Harp lewat album studio ini.

Band yang tampil bersama Robby terdiri dari Hans Eijkenaar (kemudian juga aktif bersama Anouk, Candy Dulfer dan Hans Dulfer), Rob Winter pada gitar (ex-Toontje Lager, kemudian Marco Borsato dan Guus Meeuwis), kibordis John Ewbank dan bassis Arthur Polini. Robby merekam album studio seterusnya, The Magic Infinity, bersama live band miliknya pada tahun 1993. Hans kemudian pergi dan digantikan oleh Juan van Emmerloot (Snowy White). Di Eropa, Robby akan tampil sebagai artis pendukung untuk pahlawannya, Brian May, selama tur Back to the Light untuk mempromosikan album studio tersebut. Singel "Mega-Man" dan "No Turning Back" justru kurang sukses di Belanda.

Pada tahun 1994, Kempe menandatangani kontrak dengan Polydor Jepang, di mana Kempe meraih kesuksesan yang jauh lebih besar daripada di Belanda. Jon dan Rob akan bermain di live band milik Marco Borsato.

Pada tahun 1995, Robby merekam album studio seterusnya sendirian di sebuah gudang yang diubah menjadi sebuah studio oleh ayahnya (The Isolation Cell). Album studio ini memuat kontribusi dari Tata Mirando. Album studio itu dirilis pada tahun 1996 dengan nama band, Valentine. Tetapi, Robby memutuskan untuk memecat seluruh anggota-anggota band miliknya, kecuali Juan van Emmerloot pada drum. Tur Jepang dengan formasi baru (Vinnie Kay, Bert Dijkema, Giovanni Pileri) akan menyusul. Karena album studio itu kurang laris di Belanda, maka tidak akan ada konser di sini.

Pada tahun 1997, Polydor Belanda kehilangan kepercayaan pada Valentine. Tetapi, mereka tetap populer di Jepang dan Robby sekarang juga menikah dengan seorang wanita asal Jepang. Album Valentine 4 hanya akan dirilis di Jepang.

Pada tahun 1998, album No Sugar Added dirilis dan Robby memperbarui kolaborasinya dengan Peter Struijk. Kolaborasi tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah album musik klasik. Robby juga memainkan sejumlah bagian kibor untuk album proyek Ayreon milik Arjen Anthony Lucassen, Into the Electric Castle.

Pada tahun 1999, Robby menandatangani kontrak baru dengan Polydor Jepang. Sebagai buah pertamanya, album Believing is Looking dirilis setahun kemudian. Peter boleh didengar sebagai penyanyi tamu di dalam album ini.

Kolaborasinya bersama Valensia menghasilkan proyek V, yang mana album mereka dirilis pada tahun 1999. Tur singkat di Jepang, di mana keduanya juga memainkan materi solo masing-masing, menyusul. Kemudian, album V2 dirilis, kali ini dirilis sebagai 'Valentine vs. Valensia'.

Selepas kontribusi musiknya pada album Helloïse, Fata Morgana, dan perilisan album V2, Robby menjadi terdiam beberapa saat. Dia didekati oleh Arjen Anthony Lucassen untuk bergabung bersama proyeknya, Star One, sebagai seorang kibordis, tetapi terima kasih atas kehormatannya. Pada tahun 2004, nampaknya Robby telah menyiapkan album The Most Beautiful Pain yang siap dirilis. Tetapi, label rekamannya terus menunggu untuk merilisnya. Pada tahun 2005, Robby diskors karena masalah tersebut. Melalui sesama musisi Lanvall dari band Metal berkebangsaan Austria, Edenbridge, Robby berhubungan dengan perusahaan rekaman asal Italia, Frontiers Music, yang juga mengelola Toto. Perusahaan rekaman ini merilis album The Most Beautiful Pain di Eropa pada tahun 2006.

Album studio Robby seterusnya, Falling Down in Misanthropolis, dirilis pada tahun 2007, kali ini hanya di Jepang. Tiada konser di Eropa. Dengan pengaruh Gothic, Industrial, dan Metal, album studio ini digambarkan sebagai album studio Robby terkeras sampai sekarang. Album studio ini berisi 14 lagu, termasuk versi kover Robby dari lagu "Flick Of The Wrist" dari Queen.

Sembilan bulan kemudian, diumumkan di situs web resmi bahwa Valentine akan kembali konser di panggung dengan formasi baru untuk pertama kalinya dalam dua belas tahun. Anggota-anggota band tersebut antara lain dikenal dari After Forever dan Ayreon. Sebab diadakannya konser adalah album ganda, Androgenious. Beberapa lagu tersebut sejak berkarya selama 17 tahun yang lalu direkam ulang khusus untuk album ini, termasuk lagu andalan Robby, "Over And Over Again", dalam versi heavy and dark. Album ini akan dirilis oleh Universal Music Group di Jepang pada tahun 2008. Versi internasional dari album ini didistribusikan sendiri melalui situs web resmi Valentine. Lagu "Save Myself" dengan vokal tamu, Marlies Schuitemaker, juga akan dirilis sebagai singel.

Presentasi CD resmi album Androgenious pada tahun 2009, dengan tamu istimewa seperti Rob Winter dan Jeff Scott Soto (dari Yngwie Malmsteen), akan digunakan untuk merekam album langsung dalam bentuk CD dan DVD. Belum diketahui apakah dan kapan hal ini akan muncul.

Pada tahun 2011, situs tersebut mengumumkan sebuah album studio yang bertajuk Bizarro World, telah selesai dibuat. Album studio ini dirilis secara independen pada tahun 2014, termasuk dua singel dari album studio ini: "You're Tearing Me Down" dan "Black Rain". Album Bizarro World menghasilkan konser tidak hanya di Belanda, tetapi juga di Jerman dan Inggris. Album studio ini akan diambil alih oleh King Records di Jepang dan Universal UK pada awal tahun 2016. Hal ini menghasilkan dua kontrak rekaman baru untuk Robby dalam waktu singkat. King Records merilis album Bizarro World bersamaan dengan The Queen Album dan menambahkan beberapa lagu bonus. Universal UK akan menangani distribusi album Bizarro World di Inggris dan distribusi digital di seluruh dunia.

Infeksi mata kronis pada mata Kempe dinilai tidak mendesak karena berkurangnya perawatan medis selama masa corona. Kurangnya pengobatan yang tepat waktu terhadap infeksi ini mengakibatkan Kempe menjadi hampir buta. Kempe tau bagaimana mengubah berbagai emosi yang muncul darinya menjadi musik baru, sehingga menghasilkan album Embrace The Unknown, yang akan dirilis secara independen pada tahun 2023. King Records akan merilisnya sebagai album ganda (dengan versi piano di sisi-B) di Jepang dan Korea Selatan pada bulan Maret 2024. Lagu dengan tajuk yang sama berkisah tentang perjuangan Kempe dengan kebutaannya merupakan singel pertama dari album tersebut. Video klip singel itu akan ditayangkan perdana di YouTube pada tahun 2024. Singel fisik dengan "The Sound of Silence" (Simon and Garfunkel Cover) sebagai lagu kedua akan dirilis dalam edisi terbatas. Edwin van Hoof dari headbangerslifestyle.com mendengar lagu "Embrace The Unknown" mirip dengan struktur musik Styx.

Kontribusi lainnya

sunting

Kempe ternyata orang yang sibuk. Dia sekali lagi mengerjakan proyek klasik bersama Peter Struijk. Dia juga mengerjakan proyek bersama dengan Joost van den Broek pada kibor, André Borgman pada drum (keduanya sebelumnya dari After Forever) dan Keiko Kumagai pada kibor (Ars Nova, Ayreon), yang seharusnya menjadi seimbang dengan kerasnya gitar milik Joe Satriani.

Pada tahun 2007, diumumkan bahwa Kempe juga melakukan kontribusi bersama ex-Idol, Marlies Schuitemaker. Kempe juga bergabung bersama sebuah band di sekitar Marlies, bernama Aniday, sebagai seorang gitaris/kibordis. Album studio debut dengan tajuk yang sama ini dirilis pada tahun 2014, sebagian besar disusun dan diproduseri oleh Kempe. Beberapa lagu di dalam album studio ini sebelumnya ditujukan untuk proyek Kempe yang sudah dibubarkan, Kyssmet, bersama penyanyi, Alyss Andico. Sebagai pendahuluan, sebuah album mini yang bertajuk Delectrified sebelumnya dirilis atas nama Marlies, di mana penyanyi tersebut, hanya ditemani oleh Kempe pada piano dan gitar akustik, membawakan beberapa lagu-lagu. Album studio debut Aniday akan dirilis ulang pada tahun 2023 sebagai Maria Catharina, dengan tajuk baru, Born To Die.

Pada tahun 2011, Kempe didekati oleh Hannie Roggeveen, ketua resmi Queen Fan Club cabang Belanda, untuk menjadi bintang tamu di hari fan club tahunan. Kempe menerima tawaran itu dan pergi ke studio pribadinya untuk membedah lagu-lagu favoritnya dan merekamnya sendiri. Dia akan memberikan penampilan solo di hari fan club. Selepas penampilan ini, Kempe juga akan bermain di Queen Convention di Inggris. Pertunjukan ini jelas menyisakan ruang untuk lebih banyak lagi, mengingat perilisan dua album Queen Tribute (kemudian dirilis dalam bentuk yang sedikit dimodifikasi sebagai CD ganda) dan penampilan dengan band penuh bersama musisi, Kristoffer Gildenlöw (ex-Pain of Salvation) pada gitar bas, selama International Queen Convention pada tahun 2014.

Sejak itu, Kempe telah merilis beberapa album mini Queen lagi dan rutin tampil di dalam dan luar Belanda bersama Valentine's Tribute to Queen.

Pada tahun 2018, Kempe merekam bagian piano dan synthesizer untuk proyek Rock, Breaking the Chains, yang dimulai oleh Gildenlöw untuk mengumpulkan uang untuk amal.

Referensi

sunting
  1. ^ "Robby Valentine". NPO 3FM. 
  2. ^ "Robby Valentine | Top 40-artiesten" (dalam bahasa Belanda). Dutch Top 40. Diakses tanggal 18 Maret 2024. 

Pranala luar

sunting