Rawa Sicao

Suaka Margasatwa di Tainan, Taiwan


Rawa Sicao (Hanzi: 四草; Hanyu Pinyin: Sìcǎo; Tongyong Pinyin: Sìhcǎo; Wade–Giles: Ssu4-ts'ao3) merupakan suaka margasatwa yang terletak di Distrik Annan, Kota Tainan.[1] Sicao berada diantara pertemuan Sungai Zengwen, Sungai Luermen, Sungai Yanshui dan Drainase Sungai Yanshui (Jalur Drainase Jianan Dazhen), di sisi barat daya. Area ini memiliki luas total sekitar 515 hektar, termasuk tambang garam, saluran air, kanal, parit, dll. Dibuka tanggal 30 November 1983, Sicao memiliki lebih dari 200 spesies burung dalam 49 famili dan sebagian besar diantaranya burung migrasi.[2]

Rawa Sicao
Hanzi: 四草; Pinyin: Sìcǎo
Suaka Margasatwa Sicao Kota Tainan
LetakDistrik Annan, Tainan, Taiwan
Jenis perairanRawa
Area permukaan515 km2 (199 sq mi)
Peta
Peta

Ekologi

sunting

Daerah Sicao menjadi rumah atau tempat persinggahan bagi 200 spesies burung dalam 49 famili. Sekitar 75% burung, singgah dari bulan September hingga November setiap tahun. Sejumlah besar burung air bermigrasi ke selatan. Mereka tinggal sementara, mencari makan dan menambah kekuatan fisik, serta beberapa burung yang bermigrasi menghabiskan musim dingin di sini. Akhir Maret hingga pertengahan Mei tahun berikutnya adalah periode migrasi burung musim semi. Di antara mereka, Sandpiper menjadi burung paling banyak. Ada juga burung Camar, Bangau, dan Anana. Ada lebih dari 100 pasang burung cerpelai dan 300 sendok burung berwajah hitam di Sicao. Puncak musim kawin adalah sekitar Mei dan Juni. Hal ini menjadikan daerah Sicao sebagai kawasan populasi burung terbesar di Taiwan.[1][3]

Sekitar 200 spesies tanaman vaskular tercatat tumbuh dirawa ini. Kawasan ini merupakan bekas tambang garam sehingga tanahnya mengandung terlalu banyak garam menyebabkan kebanyakan tumbuhan tahan garam. Diantara tanamannya ialah sagebrush laut bakau, prem zaitun, semi-mangrove Taiwan Pittosporum dan lain-lain. Tanaman dominan utama berupa rerumputan dan kacang-kacangan.[2]

Krisis

sunting

Selain perburuan oleh segelintir orang, kesulitan untuk memperoleh makanan menjadi faktor utama krisis burung. Sejak tahun 1985, proyek-proyek pengembangan Kawasan Industri Sains dan Teknologi Tainan, mengakibatkan pengurangan luas lahan basah sebagai habitat burung. Hal ini, menjadi masalah utama yang harus segera diatasi pemerintah.[1]

Terancam bahaya

sunting

Langka

sunting

Hewan lain

sunting

Wisata

sunting

Terletak di Lahan Basah Sicao, Kuil Sicao Dazhong, menjadi daya tarik bagi wisatawan. Selain itu ada terowongan bakau hijau yang melengkung berusia 50 tahun yang dikenal sebagai “Hutan Amazon Mini”, wisatawan dapat menaiki rakit atau perahu untuk menikmati kesejukan hutan bakau. Ketika musim imigrasi, pengunjung akan mendengar riuh suara burung. Kemudian, dikedua sisi rawa terdapat kepiting fiddler.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "臺南市四草野生動物保護區". Nature Conservation. 19 Oktober 2021. Diakses tanggal 12 Mei 2022. 
  2. ^ a b c "四草重要濕地(國際級)". Taiwan's Ramsar Citizen. 31 Agustus 2017. Diakses tanggal 12 Mei 2022. 
  3. ^ "Suaka Margasatwa Sicao". Southwest Coast. 15 Februari 2008. Archived from the original on 2008-02-15. Diakses tanggal 12 Mei 2022.