Rapiuddin Hamarung
Rapiuddin Hamarung, S.H. (lahir 27 Mei 1940) adalah seorang birokrat dan politikus yang menjabat sebagai penjabat Bupati Pinrang dari tahun 1980 hingga 1981 dan Gubernur Kalimantan Tengah periode Juli 1999–8 Maret 2000. Ia menjabat sebagai gubernur lebih kurang selama 1 tahun. Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Pinrang selama 1 tahun pada periode tahun 1980–1981.[1]
Rapiuddin Hamarung | |
---|---|
Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah | |
Masa jabatan 20 Juli 1999 – 8 Maret 2000 | |
Presiden | B. J. Habibie Abdurrahman Wahid |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Grup parlemen | Bintang Pelopor Demokrasi |
Daerah pemilihan | Sulawesi Selatan |
Penjabat Bupati Pinrang | |
Masa jabatan 21 Desember 1980 – 5 Agustus 1981 | |
Gubernur | Andi Oddang |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 Mei 1940 Barru, Sulawesi |
Partai politik | Partai Demokrasi Kebangsaan |
Afiliasi politik lainnya | Golkar |
Suami/istri | Andi Padauleng Rapiuddin |
Anak | 4 |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat hidup
suntingMasa kecil dan pendidikan
suntingRapiuddin lahir pada tanggal 27 Mei 1940 di Barru, Sulawesi Selatan, pada masa pendudukan Jepang.[2] Ayahnya, Hamarung Daeng Tinggi, merupakan seorang guru, dan ibunya, Manunrung Daeng Rebong, merupakan seorang pembuat kue. Ia bersekolah di sekolah dasar (SD) pada tahun 1952 dan sekolah lanjutan pertama (SLP) pada tahun 1956 di Parepare. Selama ia tinggal bersama orangtuanya di Parepare, Rapiuddin kecil dikenal sebagai seorang anak yang nakal dan sering dipukul dengan rotan oleh orangtuanya karena tidak mau belajar. Rapiuddin juga sering kali diminta oleh orangtuanya untuk mengantarkan kue.[3]
Setelah menyelesaikan pendidikan SLP, Rapiuddin berpisah dengan orangtuanya dan merantau ke Makassar untuk menempuh pendidikan Sekolah Lanjutan Atas (SLA). Setelah lulus dari SLA pada tahun 1959, ia menetap di Makassar dan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas).[3]
Selama berkuliah di Unhas, Rapiuddin dikenal sebagai seorang mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Ia aktif memimpin sejumlah organisasi mahasiswa di Unhas, seperti Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas dan Dewan Mahasiswa Unhas. Ia juga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan memimpin cabang Makassar dari organisasi tersebut. Rapiuddin lulus pada tahun 1964 dari Unhas dan memperoleh gelar sarjana hukum.[3]
Kegiatan Aktivis
suntingPada tahun 1965, menyusul terjadinya peristiwa Gerakan 30 September yang diduga dimotori oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), berbagai kelompok mahasiswa di Indonesia menuntut pembubaran PKI. Mahasiswa-mahasiswa ini membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia. Anggota-anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan dan Tenggara (KAMI Sulselra) kemudian mengangkat Rapiuddin sebagai Ketua Presidium KAMI Sulselra dan Jusuf Kalla sebagai Sekretaris Jenderal KAMI Sulselra. Alif We Onggang, seorang penulis dari Sulawesi Selatan, menggambarkan Rapiuddin sebagai "tokoh Eksponen 66 terdepan untuk menangkal serangan yang gencar dilakukan aktivis PKI di Sulsel."[4] Selaku anggota KAMI, Rapiuddin juga turut serta dalam mendirikan organisasi Golkar di Sulawesi Selatan sebagai induk organisasi yang menangkal pengaruh PKI.[5]
Setelah penanganan terhadap PKI usai, KAMI pun dibubarkan. Panglima Daerah Militer Hasanuddin—yang membawahi Sulawesi Selatan—pada saat itu, Solihin G. P., menawari Rapiuddin dan kawan-kawan dari KAMI kepercayaan untuk mengurus logistik di pemerintahan Sulawesi Selatan.[6] Rapiuddin menerima tawaran tersebut dan ia diangkat sebagai Kepala Staf Komando Logistik Daerah Sulawesi Selatan (kemudian berubah nama menjadi Kepala Badan Urusan Logistik Sulawesi Selatan).[7] Selain itu, Rapiuddin juga diberikan kursi di Badan Pemerintahan Harian Sulawesi Selatan. Rapiuddin juga sempat berkiprah dalam bidang lainnya, yakni sebagai Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu Sosial Politik Unhas[3] dan sebagai atlet polo air yang mewakili Indonesia dalam Pesta Olahraga Asia 1966.[8]
Karier birokrasi
suntingPemerintah Daerah Sulawesi Selatan
suntingUsai berkiprah di lingkungan eksekutif dan logistik, Rapiuddin diangkat sebagai pengawas pada Kantor Wilayah Departemen Agama di Sulawesi Selatan pada tahun 1968. Kariernya perlahan-lahan naik di lingkungan birokrasi, mulai dari Kepala Bagian Pengajaran pada tahun 1973, Kepala Bidang Penyelenggara dan Pengendalian pada tahun 1975, Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan pada tahun 1977, dan Asisten Sekretaris Wilayah Daerah Sulawesi Selatan pada tahun 1980.[3] Dalam kapasitasnya sebagai asisten sekretaris wilayah daerah, Rapiuddin ditunjuk oleh Gubernur Andi Oddang sebagai penjabat Bupati Pinrang dari 5 September 1980 hingga 5 Agustus 1981, menggantikan H.A. Patonangi yang sudah menjabat selama kurang lebih sebelas tahun.[9] Setelah mengakhiri masa jabatan sebagai penjabat bupati, Rapiuddin terus memegang pos asisten sekretaris wilayah daerah hingga 1984.[3]
Departemen Dalam Negeri
suntingRapiuddin dipindahkan untuk bekerja di lingkungan Departemen Dalam Negeri setelah bertugas di Sulawesi Selatan selama 18 tahun. Ia mulai mengajar di lnstitut Pemerintahan Dalam Negeri sebagai Kepala Jurusan hingga 1989. Setelahnya, ia dipindahkan ke kantor Departemen Dalam Negeri untuk menjabat sebagai Kepala Biro Organisasi.[3]
Rapiuddin diangkat dan dilantik sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Dalam Negeri (Kabalitbang Depdagri) pada tanggal 22 Juli 1994, menggantikan Sumitro Maskun.[10] Salah satu konsep yang dikembangkan di Balitbang Depdagri adalah konsep otonomi daerah pada tingkat kabupaten yang menurutnya merupakan upaya dalam meninjau peran serta masyarakat. Ia juga merekrut sejumlah tenaga kerja lulusan universitas luar negeri untuk bekerja di Balitbang Depdagri.[3]
Rapiuddin kemudian diangkat sebagai Direktur Jenderal Pembangunan Daerah usai menjadi orang nomor satu di Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Dalam Negeri. Di masanya, terjadi penyusutan jumlah pegawai Departemen Dalam Negeri[11] dan peninjauan sejumlah produk hukum yang dihasilkan oleh Menteri Dalam Negeri.[12]
Beberapa bulan setelah diangkat sebagai dirjen, Rapiuddin ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah, menggantikan Warsito Rasman. Tugas utamanya adalah menjaring bakal calon gubernur dan melaksanakan pemilihan gubernur Kalimantan Tengah periode selanjutnya. Meskipun awalnya Rapiuddin diperkirakan hanya menjabat selama dua bulan, Rapiuddin akhirnya menjabat selama delapan bulan.[13] Namanya juga sempat mendadak masuk ke dalam bursa calon gubernur, namun akhirnya tidak ikut dalam pemilihan akhir.[14] Ia menyerahkan jabatannya kepada Asmawi Agani, gubernur definitif, pada tanggal 8 Maret 2000.[15]
Karier politik
suntingRapiuddin bergabung dengan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) setelah pensiun dari birokrasi. Ia dicalonkan oleh partainya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan II. Kendati berada pada urutan ketiga perolehan suara dengan jumlah suara 13.797, ia terpilih sebagai satu-satunya perwakilan PDK dari dapil Sulawesi Selatan II dikarenakan ia berada pada nomor urut satu dalam daftar calon.[5][16]
Kehidupan pribadi
suntingRapiuddin menikah dengan Andi Pada Rapiuddin pada tanggal 11 November 1968.[2] Pasangan tersebut memiliki empat anak yang bernama M. Arly, Shanty Ul Fianty, Deasy Rahmayanti, dan A.M. Saladin.[3]
Rapiuddin merupakan penganut agama Islam.[2]
Referensi
sunting- ^ Harun, Refly; Wardoyo, Waskito Widi; Irman, Andi; Amir, Israwati; Maulana, Ahmad; Setiono, Teguh (2004). Profil dan Program Anggota DPR-RI, 2004-2009. Jakarta: Komisi Pemilihan Umum. hlm. 74.
- ^ a b c "Rapiuddin Hamarung". VIVA.co.id. 17 Oktober 2008. Diakses tanggal 2 September 2021.
- ^ a b c d e f g h i Onggang, Alif We (1998). Tentang Sejumlah Orang Sulawesi Selatan, 1998. Yamami. hlm. 107–108. ISBN 978-979-95557-0-0.
- ^ Petunia (Januari 2018). "Makassar: Pasca Gerakan 30 September". Catatan Kaki: Kaki Tangan Demokrasi dan Keadilan. Diakses tanggal 1 September 2021.
- ^ a b Harun, Refly; Wardoyo, Waskito Widi; Irman, Andi; Amir, Israwati; Maulana, Ahmad; Setiono, Teguh (2004). Profil dan Program Anggota DPR-RI, 2004-2009. Jakarta: Komisi Pemilihan Umum. hlm. 74.
- ^ "MENGEJAR 'MANDAT LANGIT': 'BEBAN SEJARAH' JUSUF KALLA". Socio Politica. 24 Mei 2014. Diakses tanggal 26 Juli 2021.
- ^ "864.226 Yard Tekstil Lebaran Tiba di Makassar" . Kompas. 7 November 1966. hlm. 2. Diakses tanggal 26 Juli 2021.
Kepala Staf Kolagda Sulawesi Selatan Rafiuddin Hamarung SH. menerangkan bahwa sedjumlah 864.226 jard tekstil jang merupakan djatah lebaran chusus untuk pegawai2 negeri jang berdjumlah 123.450 orang, kini semuanja telah tiba di Makassar. Sedang tekstil djatah lebaran untuk rakjat oleh pemerintah daerah/Kolagda masih dalam taraf...
- ^ Firmansyah, Bayu (2021-05-11). "Abdul Muin Kamus Hidup Olahraga Akuatik Indonesia - republiknews.co.id". Diakses tanggal 2021-09-01.
- ^ "Bupati Pinrang dari Masa ke Masa". Pemerintah Kabupaten Pinrang. Diakses tanggal 1 September 2021.
- ^ "Mendagri Janji tak Campuri Muktamar PPP: Soal Dana Silakan Cari Sendiri" . Kompas. 23 Juli 1994. Diakses tanggal 1 September 2021.
- ^ "Dirjen Bangda: Mungkin Pegawai Depdagri Tinggal 500 Orang" . Kompas. 16 September 1999. hlm. 17. Diakses tanggal 1 September 2021.
- ^ "Sebanyak 1.800 Inmen, Kepmen dan Permen Harus Dikaji Ulang" . Kompas. 31 Mei 1999. hlm. 8. Diakses tanggal 1 September 2021.
- ^ "Rafiudin Hamarung, Caretaker Gubernur Kalteng" . Kompas. 5 Juli 1999. hlm. 12. Diakses tanggal 2 September 2021.
- ^ "Pencalonan Gubernur Kalteng Menghangat" . Kompas. 22 November 1999. hlm. 23. Diakses tanggal 2 September 2021.
- ^ Anjar (10 Mei 2011). "Rapiuddin Hamarung Jadi Perhatian". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-09-01.
- ^ "Perolehan Suara Caleg per Daerah Pemilihan per Parpol". Komisi Pemilihan Umum. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-10-30. Diakses tanggal 30 April 2021.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Warsito Rasman |
Gubernur Kalimantan Tengah 1999–2000 |
Diteruskan oleh: Asmawi Agani |
Didahului oleh: Andi Patonangi |
Bupati Pinrang 1980–1981 |
Diteruskan oleh: Natsir Isa |
Jabatan partai politik | ||
Didahului oleh: Sumarsono |
Sekretaris Jenderal DPP PDK 2006–2010 |
Diteruskan oleh: Kun Wardana Abyoto |