Proto-kota adalah sebuah desa besar atau kota pada era Neolitikum seperti Yerikho dan Çatalhöyük,[1] atau pemukiman prasejarah yang berbentuk pedesaan dan perkotaan. Proto-kota berbeda dari kota biasa yang kita kenal karena tidak memiliki sistem perencanaan kota dan pemerintahan. Misalnya Yerikho, masyarakatnya jelas memiliki sistem strata kelas, tetapi belum ada prasarana jalan, sementara Çatalhöyük tampaknya tidak memiliki stratifikasi sosial. Inilah yang membedakan proto-kota dengan negara-kota Mesopotamia awal pada milenium ke-4 SM.[2]

Mesir Prasejarah dan periode Ubaid Sumeria menunjukkan ciri yang oleh sebagian orang disebut proto-kota. Setelah masa itu, muncul Eridu, kota Sumeria pertama yang disebut sebagai pemukiman atau pemukimam kota pada periode Uruk sekitar 4.000 SM. Untuk di Eropa contohnya adalah Peradaban Cucuteni-Trypillia di Eropa timur dan sebelah utara Laut Hitam, yang berawal dari milenium keempat SM.[3]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Rice, Michael (2003). Egypt's Legacy: The Archetypes of Western Civilization: 3000 to 30 BC. Taylor & Francis. ISBN 978-0-203-48667-2.  "On the Konya plain in central Anatolia lies the extraordinary settlement of Catal Huyuk, which was nothing less than a proto-city (perhaps, indeed, the proto-city), founded in the mid-seventh millennium BC."
  2. ^ The Archaeology Coursebook: An Introduction to Themes, Sites, Methods and Skills
  3. ^ Trypillian Civilization Journal