Bedakan dengan peptidoglikan pada bakteri.

Proteoglikan adalah protein[1] yang mengalami glikosilasi dalam jumlah tinggi. Satuan proteoglikan dasar terdiri dari sebuah protein inti yang secara kovalen melekat dengan satu atau lebih rantai glikosaminoglikan (GAG).[2] Suatu residu Ser berfungsi sebagai titik pelekatan, tempat glikosaminoglikan tergabung melalui sebuah jembatan tetrasakarida (misalnya: kondroitin sulfat-GlcA-Gal-Gal-Xyl-PROTEIN). Residu Ser pada umumnya berupa rantai -Ser-Gly-X-Gly- (dengan X dapat berupa residu asam amino apa pun), meskipun tidak semua protein dengan untaian ini disertai oleh glikosaminoglikan. Rantai ini merupakan polimer karbohidrat linier panjang yang bermuatan negatif pada kondisi fisiologis karena adanya gugus sulfat dan asam uronat. Proteoglikan hadir di dalam jaringan ikat.

Proteglikan mengandung banyak rantai polisakarida tidak bercabang yang melekat pada protein inti. Rantai polisakarida, dinamakan glikosaminoglikan, tersusun atas satuan disakarida berulang menganung gula asam teroksidasi (seperti asam glukuronat), gula tersulfatasi, dan gula amino terasetilasi N. Banyaknya muatan negatif menyebabkan rantai glikosaminoglikan memancar keluar dari protein sehingga secara keseluruhan menyerupai botol. Proteoglikan adalah komponen penting dari matrik ekstraseluler (ECM), cairan air mata, sekresi sel penghasil mukus, dan kartilago[3]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ MeSH Proteoglycans
  2. ^ Gerhard Meisenberg; William H. Simmons (2006). Principles of medical biochemistry. Elsevier Health Sciences. hlm. 243–. ISBN 978-0-323-02942-1. Diakses tanggal 6 February 2011. 
  3. ^ Smith C, Marks AD, Lieberman M, 2005, Marks' Basic Medical Biochemistry 2nd edition

Bacaan lanjutan

sunting

Pranala luar

sunting