Poppy Mercury
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juli 2024) |
Poppy Yusfidawaty atau Poppy Mercury (15 November 1972 – 28 Agustus 1995) adalah penyanyi rock berkebangsaan Indonesia.
Poppy Mercury | |
---|---|
Lahir | Poppy Yusfidawaty 15 November 1972 Bandung, Indonesia |
Meninggal | 28 Agustus 1995 Bandung, Indonesia | (umur 22)
Makam | TPU Sirna Raga Bandung |
Nama lain | Poppy Mercury |
Pekerjaan | Penyanyi |
Tahun aktif | 1980–1995 |
Karier musik | |
Genre | Rock, Hard rock, Pop rock, Slow rock, Soft rock |
Label |
|
Artis terkait | |
Karier
suntingMasa Kecil
suntingDi masa kecil Poppy Mercury mulai bersekolah di SD Padjajaran Bandung kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri 9 Bandung dan tamat dari sana ia kemudian masuk di SMA Korpri Bandung. Sejak bersekolah Poppy Mercury memang senang bernyanyi dan dikenal memiliki suara yang merdu, selain itu ia dikenal mahir dalam memainkan beberapa alat musik sebut saja Piano dan juga Gitar. Selepas tamat dari SMA, ia tidak melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, ia lebih memilih untuk bekerja di Bank BTPN selama 4 tahun. Dari sinilah kemudian bakat bernyanyi Poppy Mercury semakin menanjak dimulai dari ia bergabung dengan Band AS BTPN bersama sahabatnya Moudy Wilhelmina.[butuh rujukan]
Kesuksesan dan peluncuran debut album
suntingNamun Poppy memulai kariernya pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak di berbagai label rekaman, akhirnya ia diterima di Akurama Record pada tahun 1990. Single nya yang pertama berjudul Terlalu Pagi yang keluar pada tahun 1990. Kemudian pada tahun 1991, ia berduet dengan penyanyi asal malaysia yaitu Saleem Iklim dalam lagu yang berjudul "Fantasia Bulan Madu" dan "Suci Dalam Debu". Beberapa waktu kemudian, Poppy Mercury meluncurkan album perdananya yang berjudul Antara Jakarta dan Penan disusul Surat Undangan pada tahun 1992 serta Terlambat Sudah dan Antara Kau Dia dan Aku pada tahun 1993.[butuh rujukan]
Puncak kesuksesan
suntingtahun 1994 Poppy Mercury kemudian meluncurkan album lagi yang terdengar lebih Pop Rock dibanding album sebelumnya yang berjudul Biarkan Ku Pergi. Lagu utamanya di album ini ialah "Biarkan Ku Pergi" ini terpengaruhi oleh tiga lagu ABBA dari lagu "One Of Us", "Where Are You Now" dari Jimmy Harnen dan "Carrie" dari Europe. Hingga kemudian pada tahun 1995 tiga album terakhirnya keluar yang berjudul Hati Siapa Tak Luka, Tak Mungkin Dipisahkan dan Bukan Aku Yang Kau cinta.[butuh rujukan]
Kematian
suntingPoppy meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 1995 di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung akibat komplikasi Maag, bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan difteri serta Reumatik yang dideritanya. Poppy show terakhir kalinya di acara Pekan Raya Padang, tepatnya tanggal 2 Agustus 1995. Sebenarnya kondisi kesehatan Poppy sebelum berangkat sudah menurun dan ia pun berencana membatalkan shownya, tetapi panitia mengingatkan akan banyak penonton yang kecewa jika Poppy tidak hadir. Akhirnya Poppy pun mengabulkan permintaan panitia demi profesional kerja dan rasa cintanya yang begitu besar kepada para penggemarnya.[butuh rujukan]
Sepulang dari shownya, Poppy pun sempat membagikan oleh-oleh yang dibelinya di Padang kepada keluarganya, tapi keesokan harinya kondisi kesehatan Poppy langsung menurun. Poppy tidak pernah mau dibawa ke rumah sakit karena dia lebih senang dirawat Dokter di rumah. Pada tanggal 25 Agustus 1995, karena kondisinya makin memburuk, Poppy pun dilarikan ke Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung, dan pada hari Senin 28 Agustus 1995 pukul 06.30 WIB Poppy pun menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri. Almarhumah Poppy dikebumikan di TPU Sirna Raga Bandung.[1]
Diskografi
suntingAlbum
sunting- Antara Jakarta dan Penang (1991)
- Surat Undangan (1992)
- Terlambat Sudah (1993)
- Antara Kau Dia dan Aku (1993)
- Biarkan Ku Pergi (1994)
- Hati Siapa Tak Luka (1995)
- Satukanlah Hati Kami Versi Malaysia (1995)
- Tak Mungkin Dipisahkan (1995)
- Bukan Aku Yang Kau Cinta (1995)
Singel
sunting- "Terlalu Pagi" (1990)
- "Fantasia Bulan Madu Cinta Kita" (feat Saleem Iklim) (1991)
- "Suci dalam Debu" (feat Saleem Iklim) (1991)
- "Kugenggam Dunia" (feat Abiem Ngesti) (1992)
- "Masih Adakah Cinta" (1992)
- "Badai Asmara (Kendala Cinta)" (1993)
- "Tragedi Antara Kuala Lumpur Penang" (1994)
- "Betapa Sayang Aku Padamu" (1994)
- "Mama Aku Ingin Pulang" (1994)
- "Satukanlah Hati Kami" (1995)
- "Air Mata Jadi Saksi" (1995)
Album Kompilasi
sunting- Duet Romantika (1993)
- The Best Of Poppy Mercury (1993)
- Seleksi 15 Monster Hits Slowrock (1994)
- 2 In 1 Poppy Mercury & Tommy J Pisa (1995)
- 20 Best Slow Hits (1995)
- 20 The Best Of The Best (1995)
- The Best Of Poppy Mercury (1995)
- 20 Super Hits Poppy Mercury (1995)
- Novelet 1973-1995 (1995)
- 3 Kepergian Idola Remaja (1995)
- History Hits Of Memory (1995)
- 20 Golden Hits Of Poppy Mercury (1996)
- 18 The Best Of Poppy Mercury (1996)
- Drama Dan Lagu Bukan Aku Tak Cinta (1997)
- Evergreen Of Poppy Mercury (1998)
- Kuingin Kembali Unplugged (1998)
- 30 Lagu & Puisi (1999)
- VCD Karaoke All The Best Legendarist Artist "Poppy Mercury" (1999)
- 20 Golden Memories Edisi Melinium (2000)
- Special Best Of The Best (2000)
- 20 Best Of The Best Poppy Mercury (2001)
- Pop & Slowrock Edisi Best Seller (2002)
- 2 In 1 Dike Ardilla & Poppy Mercury (2005)
Nominasi dan penghargaan
sunting- Nominasi BASF Awards 1991- Album Antara Jakarta dan Penang
- HDX Awards 1992 - Album Surat Undangan (Sendiri Lagi) Kategori Album Terlaris
- HDX Awards 1992 - Album Surat Undangan, Kategori Album Terbaik
- HDX Awards 1993 - Album Terlambat Sudah, Kategori Album Terbaik
- Nominasi BASF Awards 1993 - Album Antara Kau Dia Dan Aku
- BASF Awards 1994 - Single Badai Asmara, Kategori Penjualan Kaset Terlaris
- Lagu Favorit Video Musik Indonesia 1994 - Album Biarkan Ku Pergi
- HDX Awards 1995 - Album Hati Siapa Tak Luka