Poliandri
kelompok pasutri dengan suami berlebihan
Poliandri (/ˈpɒliˌændri, ˌpɒliˈæn-/; dari bahasa Yunani: πολυ- poly-, "beberapa" dan ἀνήρ anēr, "pria") adalah sebuah bentuk poligami dimana seorang wanita mengambil dua suami atau lebih pada saat yang sama.[1] Poliandri berseberangan dengan poligini dan seluruh agama tidak membenarkan poliandri tersebut, yang melibatkan satu laki-laki dan dua perempuan atau lebih. Jika sebuah pernikahan melibatkan sejumlah berganda dari partisipan "suami dan istri" dari setiap gender, ini dapat disebut poliamori,[2] pernikahan berkelompok atau bersama.[3] Dalam pemakaian yang lebih luas, poliandri merujuk kepada hubungan seksual dengan laki-laki berganda dalam atau tanpa pernikahan di kategorikan zina Haram.
Referensi
sunting- ^ Patresia Kirnandita. "Poliandri: Membebaskan atau Memenjarakan ?". Diakses tanggal 20 November 2020.
- ^ McCullough, Derek; Hall, David S. (27 February 2003). "Polyamory - What it is and what it isn't". Electronic Journal of Human Sexuality. 6.
- ^ Zeitzen, Miriam Koktvedgaard (2008). Polygamy: a cross-cultural analysis. Berg. hlm. 3. ISBN 1-84520-220-1.
Bacaan tambahan
sunting- Levine, Nancy, The Dynamics of Polyandry: Kinship, domesticity and population on the Tibetan border, Chicago: University of Chicago Press, 1988. ISBN 0-226-47569-7, ISBN 978-0-226-47569-1
- Peter, Prince of Greece, A Study of Polyandry, The Hague, Mouton, 1963.
- Beall, Cynthia M.; Goldstein, Melvyn C. (1981). "Tibetan Fraternal Polyandry: A Test of Sociobiological Theory". American Anthropologist. 83 (1): 898–901. doi:10.1525/aa.1982.84.4.02a00170.
- Gielen, U. P. (1993). Gender Roles in traditional Tibetan cultures. In L. L. Adler (Ed.), International handbook on gender roles (pp. 413–437). Westport, CT: Greenwood Press.
- Goldstein, M. C. (1971). "Stratification, Polyandry, and Family Structure in Central Tibet". Southwestern Journal of Anthropology. 27 (1): 64–74. JSTOR 3629185.
- Crook, J., & Crook, S. 1994. "Explaining Tibetan polyandry: Socio-cultural, demographic, and biological perspectives". In J. Crook, & H. Osmaston (Eds.), Himayalan Buddhist Villages (pp. 735–786). Bristol, UK: University of Bristol.
- Goldstein, M. C. (1971). "Stratification, Polyandry, and Family Structure in Central Tibet". Southwestern Journal of Anthropology. 27 (1): 64–74. JSTOR 3629185.
- Goldstein, M. C. (1976). "Fraternal Polyandry and Fertility in a High Himalayan Valley in Northwest Nepal". Human Ecology. 4 (3): 223–233. doi:10.1007/bf01534287. JSTOR 4602366.
- Lodé, Thierry (2006) La Guerre des sexes chez les animaux. Paris: Eds O. Jacob. ISBN 2-7381-1901-8
- Smith, Eric Alden (1998). "Is Tibetan polyandry adaptive?" (PDF). Human Nature. 9 (3): 225. doi:10.1007/s12110-998-1004-3.
- Trevithick, Alan (1997). "On a Panhuman Preference for Monandry: Is Polyandry an Exception?". Journal of Comparative Family Studies. 28 (3): 154–81.
Pranala luar
suntingLihat entri poliandri di kamus bebas Wiktionary.
- "Polyandry". Encyclopædia Britannica. 22 (edisi ke-11). 1911.
- Another example for polyandry in India