Pada hewan darat, lokokomosi plantigrade ditandai dengan postur tulang jari kaki dan metatarsal yang menapak rata dengan permukaan tanah. Dengan kata lain postur ini dicirikan dengan jari dan telapak tungkai menapak seluruhnya. Postur ini merupakan salah satu dari tiga jenis bentuk lokomosi yang dapat ditemui pada berbagai mammalia darat, selain dari lokomosi digitigrade dan unguligrade.

Tulang kaki manusia menunjukkan postur plantigrade

Primata, termasuk manusia, merupakan mammalia yang berjalan dengan postur plantigrade. Sedangkan pada hewan yang telah punah, postur plantigrade dapat ditemui pada kelompok Pantodont. Postur plantigrade adalah kondisi primitif pada mamalia. Di antara hewan-hewan Archosauria, pterosaurus memiliki postur mirip plantigrade dengan berjalan menggunakan seluruh bagian telapak kaki belakang dan jari-jari sayap tangan.[1]

Postur plantigrade memberikan keseimbangan dan kemampuan menahan beban yang lebih baik dari ungligrade dan digitigrade. Kaki hewan plantigrade memiliki luas permukaan terbesar karena seluruh jari dan telapak digunakan untuk menapak rata pada subtrat. Kekurangan utama dari postur plantigrade adalah pada kecepatan. Dengan lebih banyak tulang dan sendi di kaki, kaki lebih pendek dan lebih berat di ujungnya, yang membuatnya sulit untuk bergerak cepat.

Pada manusia dan kera besar , kemungkinan kaki plantigrade dapat meningkatkan kemampuan berkelahi dengan memberikan kuda-kuda yang lebih kuat untuk menyerang.[2]

Postur plantigrade pada manusia bisa terlihat pada postur statis berdiri dan duduk . Normalnya cara manusia berjalan juga menunjukkan postur plantigrad namun Hipertonisitas, spastisitas, klonus, rentang gerak terbatas, saraf abnormal, dan kontraktur otot betis, serta beberapa bentuk alas kaki seperti sepatu hak tinggi dapat menyebabkan seseorang berjalan jinjit (digitigrade).

Daftar mamalia plantigrade

sunting

Beberapa contoh jenis Mamalia plantigrade :


Referensi

sunting