Pusat Penerbangan Angkatan Laut

Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) yang kini telah ditingkatkan statusnya dari Dinas Penerbangan TNI Angkatan Laut (Dispenerbal) adalah salah satu bagian Badan Pelaksana Pusat TNI Angkatan Laut yang dipimpin oleh seorang Komandan berpangkat Laksamana Muda. Puspenerbal selaku Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) Mabesal, merupakan pusat pembinaan terhadap satuan-satuan Penerbangan TNI Angkatan Laut di bidang personel maupun kesiapan unsur-unsur udara. bukan hanya sebagai satuan tempur, namun juga berpartisipasi berbagai tugas operasi yang dilakukan Korps Marinir serta menyediakan fasilitas angkutan taktis logistik dan personil bagi sistem pangkalan laut dan udara. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puspenerbal mengemban fungsi penerbangan yang meliputi: Pengintaian Udara Taktis, Anti Kapal Atas Permukaan Air, Anti Kapal Selam, Pendaratan Pasukan Pendarat (Pasrat) Lintas Helikopter, dukungan Logistik Cepat dan Pengamatan Laut, serta penyelenggaraan fungsi pembinaan materiil Penerbangan Angkatan Laut.[1][2]

Pusat Penerbangan Angkatan Laut
Lambang Puspenerbal
Dibentuk17 Juni 1956
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Laut
Tipe unitPenerbangan Militer
Bagian dariTNI Angkatan Laut
MarkasSidoarjo, Jawa Timur
MotoDharma Jalakaca Putra
Situs webpuspenerbal.tnial.mil.id
Tokoh
KomandanLaksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, S.M.
Wakil KomandanLaksamana Pertama TNI Bayu Alisyahbana, S.M., CHRMP.
InspekturKolonel Laut (T) Bambang Yunianto
Insignia
Roundel
Aviation Patch Dispenerbal.

Fungsi

sunting

Satuan ini bertugas mendukung operasi angkatan laut, baik untuk operasi tempur, operasi SAR maupun operasi bantuan kemanusiaan. Pengamanan laut untuk memantau pergerakan kapal-kapal asing khususnya di jalur alur laut kepulauan Indonesia (ALKI), pengamanan lingkungan dari pencemaran bahan berbahaya, pencegahan penyelundupan dan pencurian kekayaan laut juga menjadi misi penting yang diemban Dispenerbal, bekerja sama dengan unsur kekuatan udara lain seperti TNI-AU dan Polri. Salah satu aksi pesawat-pesawat TNI-AL yang paling dikenal belum lama ini adalah ketika mereka terlibat dalam upaya evakuasi korban gempa bumi di wilayah Yogyakarta. Pesawat yang terlihat adalah jenis helikopter seperti NBO-105 dan NBell-412.

Sejarah

sunting

Pada masa awal Penerbal tahun 1955-1965, kesatuan ini sempat diperkuat oleh pesawat sayap tetap berkemampuan ofensif seperti pembom Il-28 Beagle. 60 tahun yang lalu melalui surat keputusan KSAL No. 1.29.1.24 terbentuk organisasi Biro Penerbangan Angkatan Laut yang kedudukannya di bawah Staf Umum ALRI di Jakarta. Sesuai tuntutan tugas, dalam kurun waktu puluhan tahun organisasi yang mewadahi para penerbang TNI Angkatan Laut tersebut mengalami perkembangan. Dari Biro Penerbangan kemudian berganti nama menjadi Komando Penerbangan Angkatan Laut (Konerbal), Staf Umum Angkatan Laut 7/Udara (SUAL-7Udara), Staf Khusus Kasal bidang Penerbangan TNI AL (Susnerbal), dan Dinas Penerbangan TNI AL (Disnerbal). Akhirnya pada 13 Juni 2006, dalam rangka alih bina teknis, seluruh komponen Penerbangan TNI Angkatan Laut bernaung di bawah organisasi Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal), dan berkedudukan di Juanda, Surabaya.[3] Selama masa pengabdiannya, Penerbangan TNI Angkatan Laut telah memberikan kontribusi besar terhadap tugas pokok TNI AL sebagai Fleet Air Wing di berbagai penugasan seperti, Operasi Trikora, Dwikora, Jaya Wijaya, Penumpasan PGRS/Paraku, Cendrawasih II, Seroja, Pengusiran Kapal Lusitania Expresso, serta Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.

Likuidasi

sunting

Penerbangan TNI Angkatan Laut genap berusia 66 tahun. Seiring dengan usianya itu, Penerbangan TNI AL membuka lembaran sejarah baru. Kepala Staff Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Slamet Soebijanto akan meresmikan Dinas Penerbangan TNI AL (Disnerbal) menjadi Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal). Peresmian akan ditandai dengan pelantikan Komandan Puspenerbal dan penyerahan Pataka. Logo Wing Udara yang menjadi cikal bakal Penerbangan TNI AL akan dijadikan sebagai logo resmi Puspenerbal, sedangkan Wing Udara logonya akan diganti. Upacara militer akan diselenggarakan di Lanudal Juanda, Surabaya.[4]

Berikut ini adalah Skuadron Udara yang dimiliki oleh Angkatan Laut pada tahun 1960-an dimana kekuatan Penerbangan Angkatan Laut cukup lengkap, modern dan gahar.

  • Skadron Udara 800/Patroli Maritim
      • Nomad
      • NC-212 Patmar
      • CN 235 MPA
  • Skadron 900/Perawatan dan Pemeliharaan

Saat ini skadron ini berganti nama menjadi Fasharkan Pesud kepanjangan dari Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara, dengan tugas pokok melaksanakan pemeliharaan terhadap berbagai pesawat udara yang dimiliki Penerbangan TNI-AL, baik pesawat bersayap tetap maupun berbaling-baling.

Skadron Udara

sunting
 
Fairey Gannet milik Dispenerbal
 
Sebuah GAF Nomad Dispenerbal
 
Il-28 ALRI sedang dirakit untuk dijadikan monumen
 
IPTN NC-212-200MP Aviocar milik TNI-AL di Balikpapan pada 2004.

Puspenerbal saat ini memiliki kekuatan 3 Wing Udara dengan 6 Skadron, yaitu:

Pangkalan Udara

sunting

Komandan

sunting
No. Nama Dari Sampai Pangkat Terakhir Keterangan
Saat Bernama Biro Penerbangan TNI AL
1. Kapten Pelaut R.M. Moedjono Poerbonegoro 17 Juni 1956 - -
Saat Bernama Dinas Penerbangan TNI AL   
2. Laksamana Pertama TNI Sumartono 21 Juni 2006 21 Agustus 2008 Laksamana Madya TNI
3. Laksamana Pertama TNI Rudy Hendro Satmoko 21 Agustus 2008 1 Maret 2010 Laksamana Pertama TNI
4. Laksamana Pertama TNI Halomoan Sipahutar, M.Sc. 1 Maret 2010 23 Februari 2012 Laksamana Muda TNI
5. Laksamana Pertama TNI Sugianto, S.E., M.AP. 23 Februari 2012 23 Februari 2013 Laksamana Pertama TNI
6. Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa 23 Februari 2013 14 April 2014 Laksamana Muda TNI
7. Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta 14 April 2014 29 Februari 2016 Laksamana Pertama TNI
8. Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir 29 Februari 2016 27 Oktober 2017 Laksamana Muda TNI
9. Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan, S.H., M.H., M.Tr.Opsla. 27 Oktober 2017 24 Juni 2019 Staf Khusus Kasal
10. Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., M.Han., M.H. 24 Juni 2019 27 Juli 2020 Asrena Kasal
Saat Bernama Pusat Penerbangan TNI AL (Validasi Organisasi)  ⭐⭐ 
11. Laksamana Muda TNI Edwin, S.H., M.Han., M.H. 27 Juli 2020 26 April 2022 Asrena Kasal
12. Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan, S.H., M.H., M.Tr.Opsla. 26 April 2022 25 Januari 2023 Staf Khusus Kasal
13. Laksamana Muda TNI Imam Musani, S.E., M.Si., M.Tr.Opsla. 25 Januari 2023 2 Oktober 2023 Staf Khusus Kasal
13. Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, S.M. 2 Oktober 2023 Sekarang Komandan Puspenerbal

Rencana

sunting

Untuk menambah kemampuan dalam operasi tempur laut, TNI Angkatan Laut saat ini sedang melaksanakan proses pengadaan 11 unit Helikopter Anti Kapal Selam dan 6 unit Pesawat Patroli Maritim CN-235. Selain alutsista, juga sedang dibangun Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) di Biak, Papua, guna mendukung tugas operasional unsur-unsur udara di wilayah tersebut, serta penyempurnaan airstrip di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang dikhususkan untuk sarana latih terbang.

TNI AL Segera Hidupkan Kembali Skadron Udara 100 TNI AL yang berintikan helikopter anti-kapal selam yang pernah begitu ditakuti lawan pada dasawarsa '60-an, akan dihidupkan kembali. Skuadron 100 ini akan menjadi tulang punggung kekuatan TNI AL dalam operasi di laut.[5]

Inventaris Pesawat[6]

sunting
Pesawat Asal Tugas Versi Beroperasi Catatan
Pesawat Latih
Socata TB   Prancis Basic Prop Trainer TB-9 Tampico GT

TB-10 Tobago GT

4

5

Piper   Amerika Serikat Basic Prop Trainer PA-28 Archer DX 8
Pesawat Angkut
Beech Bonanza   Amerika Serikat Light Transport/Trainer G-36 Bonanza 8 Digunakan sebagai pesawat latih.
GAF Nomad   Australia Light Transport N.22/24 Nomad 32 Dipensiunkan.
CASA C-212 Aviocar   Spanyol
  Indonesia
Tactical Transport NC-212i 100/200 8 Lisensi produksi oleh PT Dirgantara Indonesia
IPTN CN-235   Spanyol
  Indonesia
Maritime Patrol CN-235 MPA 6 TNI AL memesan 6 CN 235 ke PT DI[7][8][9]
Helikopter
MBB BO 105   Jerman
  Indonesia
Utility NBO-105 6 Lisensi produksi oleh PT Dirgantara Indonesia
Eurocopter EC-120 Colibri   Prancis Utility EC-120B Colibri 3
Eurocopter Super Puma   Prancis Utility AS 332

NAS 332

2

2

Lisensi produksi oleh PT Dirgantara Indonesia.

Sudah dipensiunkan.

Mil Mi-2 Hoplite   Polandia Utility Mi-2A 2 Dipensiunkan.
Bell 505 Jetranger X   Amerika Serikat Training Bell 505 3
Bell 412   Kanada
  Indonesia
Utility NBell 412EP 4 Lisensi produksi oleh PT Dirgantara Indonesia
AS 565 MBe Panther   Prancis Anti Submarine AS565 MBe 11

Peralatan

sunting

Kekuatan udara Puspenerbal saat ini terdiri atas pesawat sayap putar (helikopter) dari jenis NBell 412, NBO-105 dan NAS Super Puma, Colibri, serta pesawat sayap tetap untuk keperluan transpor dan patroli maritim berupa CN-235 MPA (Maritime Patrol Aircraft), NC-212, dan GAF Nomad.

Referensi

sunting