Pembantaian Virginia Tech

Penembakan massal tahun 2007 di Institute Politeknik dan Universitas Negeri Virginia

Penembakan Massal Virginia Tech adalah suatu penembakan liar yang terjadi pada dua peristiwa penembakan terpisah yang dilakukan oleh seorang mahasiswa berumur 23 tahun, Cho Seung-Hui,[4] pada tanggal 16 April 2007 di Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia, Blacksburg, Virginia, Amerika Serikat. Pejabat pemerintah, pihak universitas, dan sebagian besar sumber berita telah memberikan konfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 32 orang beserta sang pelaku penembakan, [5][6][7][8][9] dan menjadikan peristiwa ini sebagai penembakan sipil paling berdarah dalam sejarah Amerika Serikat.[7][10]

Pembantaian Virginia Tech
Para mahasiswa berkumpul dalam pertemuan-dukacita setelah penembakan.
LokasiBlacksburg, Virginia, Amerika Serikat
Tanggal16 April 2007
7.15 dan 9.00–9.30 pagi (EDT)
SasaranInstitut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia (Virginia Tech)
Jenis serangan
Penembakan di sekolah, pembunuhan massal, pembunuhan diikuti bunuh diri, pembantaian, penembakan liar
Korban tewas
33 (termasuk pelaku)[1][2]
Korban luka
29[2]
PelakuCho Seung-hui
MotifTak diketahui[3]
Norris Hall, tempat di mana 30 dari 32 pembunuhan terjadi.

Salah seorang dari korbannya berkebangsaan Indonesia, yaitu Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan (34 tahun) dari Medan, Sumatera Utara, mahasiswa doktoral di Fakultas Teknik Sipil.[11]

Penembakan di West Ambler Johnston

sunting
 
Foto udara yang memperlihatkan lokasi Norris dan West Ambler Johnston Halls.

Penembakan pertama terjadi sekitar pk. 7.15 pagi EDT di West Ambler Johnston Hall, sebuah asrama campuran yang menampung 895 mahasiwa. Seorang perempuan muda, Emily J. Hilscher dari Woodville, Virginia, dan seorang laki-laki, asisten residen, Ryan C. Clark dari Martinez, Georgia, terbunuh.[12][13] Pihak keamanan mengidentifikasikan "orang yang dicari" dalam penembakan pertama, yang bekerja sama dengan pemerintah. Menurut Washington Post, "orang yang dicari" ini adalah pacar Hilscher; ia dilepaskan setelah bekerja sama dengan keamanan. Meskipun administratur sekolah diberitahukan, mereka mengira penembakan di tempat ini hanya sebuah kasus terpisah dan karenanya tidak mengosongkan kampus. Hal ini belakangan menimbulkan kontroversi tentang apakah sekolah mestinya mengambil tindakan lebih jauh.

Penembakan di Norris Hall

sunting

Sekitar dua jam setelah penembakan pertama, dilaporkan terdengar lagi tembakan di sebuah ruang kelas di Norris Hall, gedung teknik dan sains tempat program Teknik dan Mekanika.[2][14]

 
Mahasiswa di kelas bahasa Prancis yang sedang berlindung di Holden Hall / foto diambil oleh William Chase Damiano

Sebuah uji balistik belakangan membuktikan bahwa senjata yang sama digunakan di kedua penembakan di kampus.[15]

Seorang saksi mata memberitahukan kepada wartawan Collegiate Times bahwa si penembak menembak sekitar 19 orang yang mengikuti kelas bahasa Jerman di Norris Hall termasuk dosennya.[16][17][18] Hanya empat orang muncul tidak terluka dari kelas bahasa Jerman itu, sementara sisanya terbunuh atau terluka. Erin Sheehan, salah satu dari keempat orang itu, mengatakan bahwa si penembak "mengintip dua kali, pada bagian awal pelajaran, seolah-olah ia sedang mencari seseorang, sebelum ia mulai menembak."

Dua puluh tujuh tembakan dapat didengar dari rekaman video yang tertangkap oleh telepon genggam, yang belakangan disiarkan ke berbagai kantor berita.[19]

Nikolas Macko, seorang mahasiswa, menggambarkan kepada BBC News pengalamannya di pusat penembakan. Ia sedang mengikuti kelas matematika dan mendengar tembakan senjata di lorong. Tiga orang di ruang kelas melindungi dirinya di dalam ruangan dengan menggunakan sebuah meja. Pada satu saat, kata Macko, si penembak bahkan berusaha menerobos pintu kelas dan kemudian menembak dua kali ke dalam ruangan. Sebuah tembakan menghantam podium dan yang lainnya menerobos jendela. Si penembak mengisi kembali senjatanya dan menembak ke pintu lagi tetapi peluru itu tidak berhasil menembus ke dalam ruangan. Ia mengatakan ada "banyak, banyak sekali tembakan" yang dilakukan.[14]

Angin yang kencang menghalangi bantuan medis darurat menggunakan helikopter untuk melakukan evakuasi.[20] Para korban yang terluka dirawat di Montgomery Regional Hospital di Blacksburg, Carilion New River Valley Medical Center di Radford, Carilion Roanoke Memorial Hospital di Roanoke, dan Lewis-Gale Medical Center di Salem.[21]

Cho Seung-Hui

sunting

Latar belakang

sunting

Sang penembak diidentifikasikan sebagai Cho Seung-Hui yang berusia 23 tahun, seorang berkebangsaan Korea Selatan yang tinggal di Virginia sebagai penduduk tetap Amerika Serikat. Ia tiba di AS bersama keluarganya saat berusia 8 tahun pada 1992. Alamat tetapnya disebutkan di Centreville, Virginia, sebuah suburbia dari Washington, D.C.[22] Ia belajar di SMA Westfield di Chantilly, Virginia dan lulus pada 2003.[23][24] Korban Erin Peterson dan Reema Samaha lulus dari Westfield pada 2006, tapi tidak diketahui apakah Cho mengenal mereka.[25] Cho adalah seorang mahasiswa S-1 pada tahun terakhirnya, dalam studi Bahasa Inggris. Seorang juru bicara Virginia Tech melukiskannya sebagai orang yang "penyendiri", dan menyatakan bahwa sekolah mengalami kesulitan untuk mencari informasi tentang dirinya.[26] Cho tinggal di Harper Hall, asrama di sebelah barat dari West Ambler Johnston.

Penyelidikan

sunting

Ketika polisi menyelidiki kamar Cho, mereka menemukan sebuah catatan yang melukiskan betapa hidupnya sangat menderita dan rencananya untuk bunuh diri. Dalam sebuah catatan yang ditinggalkannya di pintu kamar asramanya, ia menguraikan daftar keluhannya; di situ ia mengecam "anak-anak kaya", "pembual" yang "jahat" dan "penipu" di kampus itu. Kalimat lainnya dalam catatan itu berbunyi "kalian yang membuat aku melakukan semua ini".[27] Kata-kata "Ismail Ax" ditemukan tertulis di lengannya dengan tinta merah.[28] Teman sekamarnya menceritakan kepada wartawan bahwa Cho kelihatan normal wajahnya dua jam sebelum penembakan liar itu.

Lucinda Roy, mantan dosen penulisan kreatif Cho, dan mantan ketua departemen bahasa Inggris, mengatakan bahwa ia merasa terganggu oleh kelakuan dan tulisan mahasiswa itu hingga ia memperingatkan polisi kampus dan para pejabat lainnya tentang Cho, tetapi mereka mengatakan tidak dapat berbuat banyak karena ia tidak menimbulkan ancaman langsung dan mereka tidak dapat melanggar hak kebebasan berbicaranya.[29] Roy mengatakan kepada ABC News bahwa Cho tampaknya "luar biasa kesepian - orang yang paling kesepian yang pernah saya jumpai dalam hidup saya." Ia mengatakan bahwa Cho selalu mengenakan kacamata hitam dan sebuah topi di dalam ruangan, berbicara seperti berbisik dan mengambil foto-fotonya dengan telepon genggam. Karena sangat prihatin, ia mengatur untuk membantu Cho secara pribadi, dan memintanya pergi mengikuti konseling, tetapi tampaknya Cho tidak pernah pergi.[30]

Situs The Smoking Gun telah memperoleh sebuah salinan darma karya Cho yang berjudul "Richard McBeef." Drama singkat ini menyebutkan topik-topik yang sangat grafik seperti misalnya pedofilia, kekerasan dengan gergaji listrik, dan berakhir dengan si tokoh memberikan "pukulan yang mematikan" kepada anak tirinya yang berusia 13 tahun.[31] Cho juga menulis drama kedua, yang berjudul "Mr. Brownstone"; drama ini diberinya nama sesuai dengan judul lagu karya Guns N' Roses, dan memuat kata-kata yang disalinnya langsung dari lagu itu.[32]

Seorang profesor yang tak disebutkan namanya, yang mengajar Cho mencirikan karyanya sebagai "sangat kekanak-kanakan" dan "konyol", dengan upaya melakukan "komedi kasar" dan "unsur-unsur kekerasan."[33]

Hingga 17 April 2007, motif Cho untuk melakukan pembunuhan ini tetap tidak jelas.

Persiapan

sunting
 
Cho menyertakan foto dirinya ini dalam sebuah paket yang dikirim ke NBC

Polisi percaya bahwa ia menggunakan sebuah Glock 19 9 mm dan sebuah pistol Walther P22 kaliber .22.[34] Cho membeli Glock 19 9 mm di Roanoke Firearms[35] pada 13 Maret 2007, dan pistol kaliber .22 yang dibeli pada 9 Februari di sebuah pegadaian di Blacksburg.[36] Kedua senjata itu ditemukan dengan nomor serinya yang telah dihapus, kata petugas penegak hukum federal. Pemilik toko Roanoke Firearms dilaporkan sangat 'menyesal' ketika ia mendengar berita bahwa salah satu senjatanya telah digunakan dalam insiden ini.[37] Menurut bekas agen FBI Brad Garrett, "Ini bukan kejahatan yang dilakukan tiba-tiba. Ia telah memikirkannya selama beberapa bulan sebelum penembakan itu."[38]

Tidak diketahui apakah ada - kalaupun ada - pengalaman atau latihan menggunakan senjata api yang pernah diikuti Cho sebelum penembakan massal ini.

Salah satu pistol digunakan di kedua kejadian. Seorang petugas menambahkan bahwa Cho "bersenjata lengkap dan mengenakan sebuah rompi."[39][40][41][42] Di Virginia, penduduk tetap AS yang legal yang berusia 21 tahun atau lebih berhak membeli pistol asalkan mereka belum pernah melakukan kejahatan atau hal-hal lain yang menyebabkan mereka didiskualifikasi.[43]

Pesan kepada NBC News

sunting

Pada 18 April 2007, NBC News menerima sebuah paket dari Cho dengan cap pos yang menunjukkan waktu antara dua pembunuhan yang pertama dan penembakan massal berikutnya yang terjadi dua jam kemudian. Paket ini berisi sebuah pernyataan yang ditulis dengan 1.800 kata,[44] foto-foto, dan 23 video digital.[45] Dalam rekaman-rekaman video ini Cho membahas agamanya dan kebenciannya terhadap orang-orang kaya. Ia juga mengatakan dalam salah satu videonya,

"Kalian sudah memiliki semilyar kesempatan dan cara untuk menghindari apa yang terjadi hari ini... Tapi kalian memutuskan untuk menumpahkan darahku. Kalian memojokkanku dan memberikan kepadaku hanya satu pilihan. Pilihannya adalah pilihan kalian. Kini tangan kalian berlumuran darah yang tidak akan pernah dapat dicuci bersih."[46][47]

NBC telah menerbitkan cuplikan video dari pernyataan Cho.

Korban

sunting

Berikut ini adalah daftar korban yang tewas karena penembakan ini. Selain ke-32 nama ini, masih ada 29 orang lainnya yang luka-luka.

Penembakan pertama: Asrama West Ambler Johnston Hall

sunting
  1. Emily J. Hilscher[48]
  2. Ryan Clark[49]

Penembakan kedua: Gedung Norris Hall Engineering

sunting

Mahasiswa

sunting
  1. Ross Abdallah Alameddine[2]
  2. Brian Bluhm[50][51]
  3. Austin Cloyd[52][50]
  4. Matthew Gwaltney[53][52]
  5. Caitlin Hammaren[52]
  6. Jeremy Herbstritt[54]
  7. Rachael Elizabeth Hill
  8. Matthew La Porte[55][52][50]
  9. Jarrett Lane[52][50]
  10. Henry Lee[52][50]
  11. Partahi Lumbantoruan[56][57]
  12. Lauren Ashley McCain[52]
  13. Minal Panchal [58]
  14. Daniel Patrick O'Neil[59]
  15. Juan Ramon Ortiz[52][50]
  16. Daniel Pérez Cueva[60]
  17. Erin Peterson[61]
  18. Matthew Gwaltney[53]
  19. Julia Pryde[50]
  20. Mary Karen Read[62]
  21. Reema Joseph Samaha[52][50]
  22. Leslie Sherman[52][50]
  23. Waleed Mohamed Shaalan[63]
  24. Maxine Turner[52]
  25. Nicole White[52]

Tanggapan terhadap kejadian ini

sunting

Tanggapan pihak Universitas

sunting

Virginia Tech membatalkan kelas-kelas selama minggu ini dan menutup Norris Hall hingga semester berakhir.[1] Universitas menawarkan bantuan konseling untuk mahasiswa dan dosen dan mengadakan acara bersama pada Selasa, 17 April 2007. Selain itu, Palang Merah telah mengirim beberapa lusin konselor krisis ke Blacksburg untuk menolong mahasiswa-mahasiswa Virginia Tech untuk menghadapi tragedi ini.[1]

Presiden Virginia Tech, Charles Steger, menyatakan pada konferensi pers pertama bahwa pihak pimpinan mulanya yakin bahwa penembakan pertama di asrama West Ambler Johnston adalah sebuah cekcok antar pasangan dan bahwa si penembak telah meninggalkan kampus.[69]

Steger menyebutkan pada konferensi pers kedua sekitar pk. 5 sore EDT pada hari penyerangan itu bahwa beberapa ribu mahasiswa sedang berjalan ke kelas-kelas mereka:

Anda harus ingat bahwa dari ke-26.000 [mahasiswa] yang kami miliki, lebih dari 9.000 ada di kampus. Ketika kelas-kelas mulai pada pk 8.00 pagi, ribuan orang sedang dalam perjalanan. Pertanyaannya ialah, di mana tempat yang paling aman untuk mereka? Kami menyimpulkan bahwa insiden di asrama itu bersifat domestik. Dua jam kemudian ada peristiwa-peristiwa lain yang terjadi.

Steger lebih jauh mencatat:

Sungguh sangat sulit, karena kita ini masyarakat yang terbuka, dan kampus yang terbuka. Kami punya 26.000 orang di sini. Cara terbaik yang dapat kami lakukan adalah meminta orang melaporkan apa saja yang mereka lihat mencurigakan. Jelas kami tidak dapat menempatkan seorang pengawal bersenjata di depan setiap ruang kelas setiap hari sepanjang tahun. …Apa yang kami coba pastikan ialah bahwa mereka terlindungi dengan jalan berdiam di asrama atau di gedung-gedung akademik. Kami mengirimkan komunikasi lewat e-mail, kami mempunyai sistem peringatan darurat untuk menyampaikan pesan kepada mahasiswa-mahasiswa kami secepat mungkin. Dengan 11.000 orang yang berkendaraan ke kampus, sungguh sangat sulit kalau bukannya malah tidak mungkin untuk menyebarkan pemberitahuannya sesegera mungkin.

Kritik terhadap tanggapan Universitas

sunting

Sebagian mahasiswa, orang tua, dan komentator di media mempersalahkan pihak Universitas, dengan mengatakan bahwa pihak administrasi universitas seharusnya bertindak lebih jauh untuk memberitahukan yang lainnya dan mengunci kampus dengan segera.[70]

Pemerintah kemudian mengidentifikasikan "orang yang berkepentingan" dalam penembakan pertama, Karl Thornhill, yang adalah pacar Emily Hilscher. Teman sekamar Hilscher, Heather Haugh, mengatakan kepada polisi bahwa Thornhill memiliki senjata api dan pernah mengajak kedua gadis itu ke tempat latihan menembak. Thornhill diciduk ketika sedang meninggalkan kampus Tech setelah penembakan pertama, dan membuat polisi curiga ketika ia memberikan pengakuan yang berlawanan dengan cerita Haugh.[71] Karena polisi segera menahannya, mereka menetapkan bahwa ancaman kekerasan berikutnya sudah minimal, dan karenanya tidak membenarkan tindakan lebih jauh oleh Universitas.[72] Namun, sementara mereka menginterogasi Thornhill, muncul laporan tentang penembakan lebih luas di Norris Hall, yang menunjukkan bahwa ancaman itu belum teratasi.[73] Thornhill karenanya dilepaskan, tetapi tetap merupakan saksi penting dalam kasus ini, kata polisi.[73]

Pada konferensi pers sore harinya, Gubernur Virginia Timothy Kaine menyatakan Paulus Charles Steger (presiden Virginia Tech) telah memintanya untuk menunjuk sebuah komisi untuk meneliti tanggapan universitas terhadap penembakan itu dan menolong menjawab banyak pertanyaan yang belum terjawab.[74] Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Gubernur Kaine menunjukkan bahwa W. Gerald Massengill, mantan penyelia Polisi Negara Bagian Virginia, akan melaksanakan peninjauan itu.[73]

Tanggapan mahasiswa

sunting

Beberapa mahasiswa Virginia Tech mempertanyakan mengapa Universitas tidak dikunci setelah penembakan pertama.[75] Setelah sadar tentang kejadian itu, mahasiswa saling berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman mereka tentang kondisi mereka, dengan menggunakan telepon atau situs jaringan sosial seperti Facebook atau MySpace.[41][76] Banyak mahasiswa yang menciptakan lembaran kenangan Facebook untuk teman-teman mereka.[77] Karena khawatir akan pembalasan dari mahasiswa-mahasiswa lain, Kim Min-kyung, seorang mahasiswa Korea Selatan di Virginia Tech, mengatakan bahwa mahasiswa-mahasiswa Korea Selatan berkumpul dalam kelompok-kelompok, "karena keadaan bisa berbahaya."[78] Lee Seung-wook, ketua Perhimpunan Mahasiswa Korea Virginia Tech, mengatakan, "Saya khawatir akan kemungkinan prasangka-prasangka rasial yang mungkin ditimbulkan oleh kejadian yang mengerikan ini terhadap orang-orang Asia, khususnya Korea".[79]

 
Mahasiswa-mahasiswa Virginia Tech berduka untuk teman-teman mereka berdoa dengan cahaya lilin.

Tanggapan penegak hukum

sunting

Setelah serangan kedua, Polisi Virginia Tech, bersama-sama dengan Departemen Kepolisian Blacksburg, Kantor Sheriff Montgomery County dan Polisi Negara Bagian Virginia segera menjawab sesuai dengan protokol mereka tentang penembak aktif. Tim SWAT setempat diaktifkan dan menjawab.[80] Selain polisi kampus Virginia Tech, Federal Bureau of Investigation bergabung melakukan investigasi. Jurubicara Biro Richard Kolko menyatakan bahwa tidak ada bukti langsung yang menunjukkan adanya kejadian terorisme, tetapi bahwa lembaga itu menjajaki semua kemungkinan.[76] Polisi Negara Bagian Virginia juga menyelidiki.[76] Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) segera menanggapi kejadian ini dengan 10 agen di lapangan yang menyelidiki senjata dan melakukan forensik.[81]

Tanggapan pemerintah

sunting
 
Presiden George W. Bush berjabat tangan dengan Presiden Perhimpunan Mahasiswa Virginia Tech James Tyger setelah pidatonya pada konvokasi di sekolah itu.

Senator AS dari Virginia John Warner dan Jim Webb telah menyampaikan ucapan dukacitanya.[82] Gubernur Virginia Tim Kaine kembali lebih awal dari perjalanannya ke Tokyo, Jepang[76] dan menyatakan "keadaan darurat" di Virginia, yang memungkinkan gubernur untuk segera mengerahkan personel, perlengkapan, dan sumber-sumber lainnya untuk membantu pada saat setelah tragedy tersebut.[83]

Pada hari Senin, Dewan Perwakilan AS dan Senat mengheningkan cipta untuk mengenang para korban. Senat juga menyetujui resolusi pada hari Senin Malam untuk menyampaikan ucapan turut berduka kepada para korban penembakan.[84] Ketua Komisi Kehakiman Senat Patrick Leahy menunda dua hari kesaksian yang telah dijadwalkan dari Jaksa Agung Alberto Gonzales pada 17 April 2007, mengenai pemecatan delapan jaksa Amerika Serikat.[85] Dalam sebuah pernyataan, Gonzales mengatakan bahwa Departemen Kehakiman akan memberikan dukungan dan bantuan kepada pemerintah setempat dan para korban sejauh yang dibutuhkan.[86]

Pasca penembakan massal

sunting

Pada tanggal 19 April 2007 diumumkan bahwa pihak Universitas Virginia Tech akan memberikan gelar secara anumerta kepada para mahasiswa yang gugur dalam penembakan massal ini dan sedang kuliah. Dari 32 korban, ditentukan 23 mahasiswa yang menjadi korban dan tewas akan mendapatkan gelar ini.

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c "Situs web resmi Virginia Tech". Virginia Tech official website. Diakses tanggal 16 April.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Vtfront" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d "Gunman killed after deadly Virginia Tech rampage". CNN. Diakses tanggal 16 April. 
  3. ^ "VA. Tech Readies To Honor Dead". Clickondetroit.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-19. Diakses tanggal 17 April. 
  4. ^ Massacre in Virginia: The Day After, NY Times
  5. ^ Va. Tech president: Gunman was one of our students, USA TODAY, 17 April 2007
  6. ^ Pierre, Robert (16 April 2007). "33 Dead in Virginia Tech Shootings, At Least 24 Injured". Washington Post. Diakses tanggal 16 April. 
  7. ^ a b Hauser, Christine. "Virginia Tech Shooting Kills at Least 33". New York Times. Diakses tanggal 16 April. 
  8. ^ "Toll climbs to 31 in Virginia campus shooting". CBC News. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  9. ^ Brendan Bush. "At least 32 dead in Virginia shooting rampage". Reuters. Diakses tanggal 16 April. 
  10. ^ "Federal Officials: Virginia Tech Shooting: 33 Deaths In Blacksburg "Worst In History"". Post Chronicle. 2007-04-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-18. Diakses tanggal 16 April. 
  11. ^ Seorang Mahasiswa Indonesia Menjadi Korban Tragedi Virginia Diarsipkan 2007-04-23 di Wayback Machine., diakses 17 April 2007
  12. ^ 32 Shot Dead on Virginia Tech Campus oleh John M. Broder, The New York Times, 17 April 2007
  13. ^ First shooting victim name as Ryan Clark Daily Mail
  14. ^ a b Deadly shooting at US university "US university shooting kills 33" Periksa nilai |url= (bantuan). BBC. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  15. ^ NPR
  16. ^ "German Teacher Killed at Virginia Massacre". Ajc. 2007-04-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-20. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  17. ^ "Professor among victims of Virginia Tech Massacre". Los Angeles Times. 2007-04-16. Diakses tanggal 17 April. 
  18. ^ "Students react to the tragedy". Collegiate Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-07. Diakses tanggal 16 April. 
  19. ^ "Virginia Tech Shooting Video Online: 33 Killed, 29 Injured". Post Chronicle. 2007-04-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-18. Diakses tanggal 16 April. 
  20. ^ Holley, Joe. "Students Recount Shootings". Washington Post. Diakses tanggal 16 April. 
  21. ^ "Rampage Strains Area Hospitals". Washington Post. Diakses tanggal 17 April. 
  22. ^ "Campus gunman lived in US since 1992 - official". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-20. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  23. ^ David Schoetz, Ned Potter, and Richard Esposito.Killer's Note: 'You Caused Me to Do This', 17 April 2007 (diakses 17 April 2007)
  24. ^ "Shop owner: Virginia Tech shooter bought gun for $571". CNN. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  25. ^ "Victims in Virginia Tech Massacre". MSNBC. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  26. ^ "Va. Tech: Gunman Student From S. Korea". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-19. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  27. ^ Baron, Mike "Virginia Tech Shooting: Cho Seung-Hui Suicide Note Found" Diarsipkan 2007-05-19 di Wayback Machine. Post Chronicle, retrieved on.
  28. ^ Sources: College gunman left note", Chicago Tribune, 17 April 2007
  29. ^ "Kaine Seeks Independent Review of Officials Response". Washington Post. 17 April 2007. 
  30. ^ Killer's Note: 'You Caused Me to Do This'", ABC News, 17 April 2007
  31. ^ Virginia Killer's Violent Writings: Play told of pedophilic stepfather, murder of 13-year-old boy, The Smoking Gun, diakses 17 April 2007.
  32. ^ Cho Seung-Hui's Plays Diarsipkan 2007-04-18 di Wayback Machine., AOL News, accessed 17 April 2007.
  33. ^ Pat Wingert, Lynn Waddell and Arian Campo-Flores. "He Was Just Off", Newsweek, 17 April 2007. Diakses terakhir 17 April 2007.
  34. ^ First Gun Bought March 13; No 'Spur of the Moment' Crime
  35. ^ "Source: Gunman angry at 'rich kids'". CNN. 
  36. ^ MSNBC.com
  37. ^ World News Tonight, 17 April 2007
  38. ^ "First Gun Bought March 13; No 'Spur of the Moment' Crime". 
  39. ^ "31 Dead In Virginia Tech Shooting". CBS 11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  40. ^ Fantz, Ashley. "Virginia Tech Shooting Kills at Least 33". New York Times. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  41. ^ a b "ABC News Massacre at Virginia Tech: 33 Confirmed Dead". ABC. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  42. ^ "At least 33 dead in rampage at Virginia college". MSNBC. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  43. ^ "Campus Gunman Lived in U.S. 14 Years". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-08. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  44. ^ "Virginia Tech Shooter Cho Seung-Hui Mails Manifesto To NBC News". Post Chronicle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-23. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  45. ^ NBC (18 Apr 2007). "Sumber: Gunman contacted NBC News during massacre". NBC. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  46. ^ "Gunman sent package to NBC News". MSNBC.com. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  47. ^ http://www.liveleak.com/view?i=0b5_1176937612&p=1
  48. ^ a b c Broder, John. "32 Shot Dead on Virginia Tech Campus". New York Times. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  49. ^ Coroner confirms student's death Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine., The Roanoke Times
  50. ^ a b c d e f g h i j Fox News. "Victims of Virginia Tech Shooting". 
  51. ^ VATech. "Deans' Forum on the Environment". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  52. ^ a b c d e f g h i j k l m "List of confirmed deceased". Collegiate Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-19. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  53. ^ a b "Victims in Virginia Tech massacre – MSNBC.com". MSNBC. 
  54. ^ "Bellefonte Grad Killed in Virginia Tech Shootings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-29. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  55. ^ "Police: Virginia Tech shooter an English major, 23", CNN, 17 April 2007
  56. ^ ""Indonesian student among the victims of Virginia Tech massacre"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-20. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  57. ^ "Indonesian among the dead in U.S. campus massacre". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-20. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  58. ^ "ALERT: Lincoln student among Virginia Tech victims Diarsipkan 2007-04-19 di Wayback Machine.", The Providence Journal, April 17, 2007
  59. ^ Wolfy Becker. "Peruvian student among the victims in Virginia Tech massacre". Journal Peru. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  60. ^ "Virginia shootings: The Victims". BBC. 
  61. ^ Greg Livadas. "Student, 19, with relatives here among the victims Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine.", Democrat and Chronicle, 17 April 2007
  62. ^ "Virginia Tech victims". Herald Sun. Diakses tanggal 2007–04–18. 
  63. ^ "Professor among Virginia Tech victims". Los Angeles Times. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  64. ^ "Quebecer among 32 Virginia Tech victims". CBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-19. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  65. ^ Donovan, Doug. "'I don't think my teacher got out'". Baltimore Sun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-18. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  66. ^ [1]
  67. ^ [2][pranala nonaktif permanen]
  68. ^ Kurz, Jr., Hank. "Questions Raised on Va. Tech Security."[pranala nonaktif permanen] Washington Post, laporan Associated Press. 16 April 2006, diakses pada 2006-04-16.
  69. ^ Critical Questions Linger on Virginia Tech Campus ABC News; 16 April 2007.
  70. ^ Virginia Tech Massacre: Out of a nightmare, The Santa Fe New Mexican, 18 April 2007.
  71. ^ "Gunman Kills 32 at Virginia Tech In Deadliest Shooting in U.S. History". The Washington Post. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  72. ^ a b c Shaila Dewan dan John M. Broder (18 April 2007). "Two-Hour Delay Is Linked to Bad Lead". The New York Times.  Teks "http://www.nytimes.com/2007/04/18/us/18virginia.html " akan diabaikan (bantuan)
  73. ^ Between Virginia shootings, police chased a false lead; International Herald Tribune; 18 April 2007.
  74. ^ "Virginia Tech Shooting Press Conference: 33 Dead, Anger, Questions". Post Chronicle. 2007-04-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-18. Diakses tanggal 2007-04-16. 
  75. ^ a b c d Fox News. "Virginia Tech Campus Reels From Shooting That Leaves at Least 32 Dead". 
  76. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/18158063/
  77. ^ Korea Fears Prejudice with Shooting Link Diarsipkan 2011-09-10 di Wayback Machine., from Associated Press at breitbart.com, diakses 2007-04-17
  78. ^ [3] Korean student named gunman in U.S. massacre, JoongAng Daily, diakses 2007-04-17
  79. ^ The Red and Black, University of Georgia. "University students express shock in response to slayings at Va. Tech". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2007-04-19. 
  80. ^ My Fox Washington DC. "Bush Calls Virginia Tech Shooting 'Terrible Tragedy'". 
  81. ^ KWTX News. "Visibly Shaken Virginia Senator Says Shootings Have Touched The Nation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-19. Diakses tanggal 2007-04-19. 
  82. ^ Governor declares state of emergency[pranala nonaktif permanen] The Associated Press
  83. ^ "President Bush says shootings at Virginia Tech affect all students" Diarsipkan 2008-05-26 di Wayback Machine., WHDH-TV, April 16, 2007
  84. ^ Gonzales hearing postponed, SFGate.com, 16 April 2007
  85. ^ Gonzales offers support, CBS News, 16 April 2007

Pranala luar

sunting

37°13′47″N 80°25′24″W / 37.22972°N 80.42333°W / 37.22972; -80.42333