Pekarangan

halaman rumah khas Indonesia

Pekarangan[nb 1] adalah jenis taman rumah tropis yang dikembangkan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Pekarangan umumnya berisi ragam tanaman, sementara beberapa pekarangan memiliki hewan (termasuk ikan ternak, pemamah biak, unggas, dan satwa liar) serta bangunan seperti kandang dan sangkar burung. Pekarangan menghasilkan pangan untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk dijual serta menghasilkan tanaman hias. Selain itu, pekarangan juga menjadi tempat interaksi sosial (termasuk bagi hasil panen pekarangan) serta menyediakan hasil tani untuk upacara adat dan keagamaan. Beberapa pekarangan dibuat, dipelihara, dan diatur tata ruangnya sesuai dengan nilai-nilai lokal. Pekarangan mungkin sudah ada selama beberapa ribu tahun, tetapi catatan pertama mengenai pekarangan ditemukan dalam sebuah babad Jawa yang ditulis pada tahun 860 M. Pada tahun 2010, sekitar 103.000 kilometer persegi lahan di Indonesia digunakan untuk pekarangan.

Pekarangan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Peran keberlanjutan dan sosial pekarangan terancam oleh urbanisasi massal dan fragmentasi lahan, yang menjadi faktor penyusutan luas lahan tempat tinggal rata-rata. Penurunan ini kemudian diikuti dengan hilangnya keragaman tanaman di dalam pekarangan. Selain itu, sebagian pemilik pekarangan secara sengaja mengurangi keragaman tanaman untuk mengoptimalkan hasil tani komersial. Masalah seperti wabah hama dan peningkatan utang rumah tangga muncul akibat terdegradasinya keberlanjutan pekarangan.

Pekarangan pada masa lampau, khususnya di Pulau Jawa, kurang mendapatkan perhatian khusus dari pihak-pihak yang memerintah, mulai dari kerajaan-kerajaan, pihak kolonial, hingga pemerintah Indonesia sebelum dasawarsa 2010-an. Hal ini disebabkan karena kesulitan untuk membuat sistem pemanenan dan perpajakan hasil panen dari pekarangan. Pekarangan kemudian mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia sejak awal dasawarsa 2010-an melalui program P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) yang berfokus pada daerah perkotaan dan sekitarnya. Program tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan produksi hasil tani pekarangan dengan pendekatan yang berkelanjutan.

Catatan

sunting
  1. ^ Dalam bahasa Indonesia, istilah pekarangan memiliki arti "tanah sekitar rumah", "halaman rumah", "tanah yang disiapkan untuk tempat tinggal".[1] Namun, istilah itu sendiri banyak dipakai dalam literatur ilmiah, khususnya dalam tulisan internasional bertopik pertanian kehutanan dan lingkungan hidup, dalam konteks "taman rumah".[2]

Referensi

sunting

Karya yang dikutip

sunting

Abdoellah, Oekan S.; Parikesit; Gunawan, Budhi; Hadikusumah, Herri (17–19 July 2001). Home gardens in the Upper Citarum Watershed, West Java: a challenge for in situ conservation of plant genetic resources (doc). Proceedings of the Second International Home Gardens Workshop. Witzenhausen. hlm. 140–147. Diakses tanggal 6 July 2019. 

Amrullah, Eka Rastiyanto; Pullaila, Ani; Ishida, Akira; Yamashita, Haruka (2017-06-23). "Effects of Sustainable Home-Yard Food Garden (KRPL) Program: A Case of Banten in Indonesia". Asian Social Science. Canadian Center of Science and Education. 13 (7): 1. doi:10.5539/ass.v13n7p1. ISSN 1911-2025. 

Arifin, Hadi Susilo (2013). Orasi Ilmiah Guru Besar: Pekarangan Kampung untuk Konservasi Agro-Biodiversitas dalam Mendukung Penganekargaman dan Ketahanan Pangan di Indonesia]. Bogor: IPB Press. 

Arifin, Hadi Susilo; Kaswanto, Regan Leonardus; Nakagoshi, Nobukazu (2014). "Low Carbon Society Through Pekarangan, Traditional Agroforestry Practices in Java, Indonesia". Ecological Research Monographs. Tokyo: Springer Japan. doi:10.1007/978-4-431-54819-5_8. ISBN 978-4-431-54818-8. ISSN 2191-0707. 

Arifin, Hadi Susilo; Sakamoto, Keiji; Chiba, Kyozo (1996). "Effects of the Fragmentation and the Change of the Social and Economical Aspects on the Vegetation Structure in the Rural Home Gardens of West Java, Indonesia". Journal of The Japanese Institute of Landscape Architecture. Japanese Institute of Landscape Architecture. 60 (5): 489–494. doi:10.5632/jila.60.489. ISSN 1348-4559. 

Arifin, Hadi Susilo; Sakamoto, Keiji; Chiba, Kyozo (1998). "Effects of Urbanization on the Vegetation Structure of Home Gardens in West Java, Indonesia". Japanese Journal of Tropical Agriculture. Japanese Society for Tropical Agriculture. 42 (2): 94–102. doi:10.11248/jsta1957.42.94. ISSN 2185-0259. 

"Arti kata karang3". Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses tanggal 2019-08-04. 

Ashari, NFN; Saptana, NFN; Purwantini, Tri Bastuti (2016-08-11). "Potensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan". Forum penelitian Agro Ekonomi. Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD). 30 (1): 13. doi:10.21082/fae.v30n1.2012.13-30. ISSN 2580-2674. 

[Depdikbud] Indonesian Department of Education and Culture (1993). Sirat, Muhidin; Miraya Zulaiha B; Budiono; Budhiono SK, ed. Peralatan Produksi Tradisional dan Perkembangannya Daerah Lampung. Indonesian Department of Education and Culture. Diakses tanggal 2019-08-02. 

Dove, Michael R. (1990). "Socio-Political Aspects of Home Gardens in Java". Journal of Southeast Asian Studies. Cambridge University Press (CUP). 21 (1): 155–163. doi:10.1017/s0022463400002009. ISSN 0022-4634. 

Febrianto, Redi Sigit; Wulandari, Lisa Dwi; Santosa, Herry (2017-07-09). "Domain Ruang Perempuan Pada Hunian Masyarakat Peladang Desa Juruan Laok Madura Timur". Tesa Arsitektur, Journal of Architectural Discourses. 15 (1): 54–63. doi:10.24167/tes.v15i1.1014. ISSN 2460-6367. Diakses tanggal 2019-08-04. 

Gliessman, Stephen R. (1990). "Integrating Trees into Agriculture: The Home Garden Agroecosystem as an Example of Agroforestry in the Tropics". Ecological Studies. New York, NY: Springer New York. doi:10.1007/978-1-4612-3252-0_11. ISBN 978-1-4612-7934-1. ISSN 0070-8356. 

[IPGRI] International Plant Genetic Resources Institute (17–19 July 2001). Mainstreaming contributions from the project: follow-up actions and priorities for future work on managing home gardens’ agrobiodiversity for development (doc). Proceedings of the Second International Home Gardens Workshop. Witzenhausen. hlm. 161–162. Diakses tanggal 6 July 2019. 

"Ini Aura yang Muncul dari Tanaman Pekarangan Berdasarkan Penempatannya". JawaPos.com. 2018-02-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-04. Diakses tanggal 2019-08-04. 

Kaswanto, Regan Leonardus; Nakagoshi, Nobukazu (2014). "Landscape Ecology-Based Approach for Assessing Pekarangan Condition to Preserve Protected Area in West Java". Ecological Research Monographs. Tokyo: Springer Japan. doi:10.1007/978-4-431-54819-5_17. ISBN 978-4-431-54818-8. ISSN 2191-0707. 

Kehlenbeck, Katja; Arifin, Hadi Susilo; Maass, Brigitte L. (2007). "Plant diversity in homegardens in a socio-economic and agro-ecological context". Stability of Tropical Rainforest Margins. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg. doi:10.1007/978-3-540-30290-2_15. ISBN 978-3-540-30289-6. 

Kehlenbeck, Katja; Maass, Brigitte L. (2006). "Are tropical homegardens sustainable? Some evidence from Central Sulawesi, Indonesia". Advances in Agroforestry. Dordrecht: Springer Netherlands. doi:10.1007/978-1-4020-4948-4_19. ISBN 978-1-4020-4947-7. ISSN 1875-1199. 

Maningtyas, Rosyidamayanti Twinsari; Gunawan, Andi (2017). "Taneyan Lanjhang, Study of Home Garden Design Based Local Culture of Madura". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing Ltd. 91 (012022). doi:10.1088/1755-1315/91/1/012022. 

Ōta, Atsushi (2006). Changes of Regime And Social Dynamics in West Java: Society, State And the Outer World of Banten, 1750-1830. TANAP Monographs On The History Of The Asian-European Interaction. Brill. ISBN 978-90-04-15091-1. Diakses tanggal 2019-05-29. 

Pratiwi, G A; Gunawan (2017). "Study Of Lampungnese Traditional Home Garden Design". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing Ltd. 91 (012024). doi:10.1088/1755-1315/91/1/012024. 

Rostiyati, Ani (2013-09-03). "Tipologi Rumah Tradisional Kampung Wana di Lampung Timur". Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya. 5 (3): 459–474. doi:10.30959/patanjala.v5i3.101. ISSN 2598-1242. Diakses tanggal 2019-08-02. 

Saraswati, A.A. Oka (2009-02-25). "Transformasi Arsitektur Bale Daja". DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment). 36 (1): 35–42. ISSN 2338-7858. Diakses tanggal 2019-08-04. 

Saptana, NFN; Sunarsih, NFN; Friyatno, Supena (2013-06-24). "Prospek Model-Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Dan Replikasi Pengembangan KRPL". Forum penelitian Agro Ekonomi. Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD). 31 (1): 67. doi:10.21082/fae.v31n1.2013.67-87. ISSN 2580-2674. 

Soemarwoto, Otto; Soemarwato, I.; Karyono; Soekartadiredja, E.M.; Ramlan, A. (1985). "The Javanese Home-Garden as an Integrated Agro-Ecosystem". Food and nutrition bulletin. 7 (3): 1-4. doi:10.1016/B978-0-08-021948-6.50033-9. ISSN 0379-5721. 

Soemarwoto, Otto; Conway, Gordon R. (1992). "The Javanese homegarden" (PDF). J Farming Syst Res Extn. 2. 

Torquebiau, Emmanuel (1992). "Are tropical agroforestry home gardens sustainable?". Agriculture, Ecosystems & Environment. Elsevier BV. 41 (2): 189–207. doi:10.1016/0167-8809(92)90109-o. ISSN 0167-8809. 

Wiersum, K.F. (2006). "Diversity and change in homegarden cultivation in Indonesia". Advances in Agroforestry. Dordrecht: Springer Netherlands. doi:10.1007/978-1-4020-4948-4_2. ISBN 978-1-4020-4947-7. ISSN 1875-1199. 

Yamamoto, Yoshinori; Kubota, Naohiro; Ogo, Tatsuo; Priyono (1991). "Changes in the Structure of Homegardens under Different Climatic Conditions in Java Island". Japanese Journal of Tropical Agriculture. Japanese Society for Tropical Agriculture. 35 (2): 104–117. doi:10.11248/jsta1957.35.104. ISSN 2185-0259.