Pasar Segamas Purbalingga


Pasar Segamas adalah pasar terbesar di Purbalingga. Psar ini dibangun pada tahun 2009 dengan anggaran Rp 25 miliar. Berkat sejumlah poin plus yang dimiliki, pasar induk tersebut belakangan kerap menjadi tujuan studi banding dari daerah lain.

Lokasi

sunting

Pasar ini berlokasi di jalan Mayjend Sungkono Purbalingga. Pasar Segamas ini menggantikan Pasar Kota Purbalingga yang dianggap sudah tidak layak lagi. Area bekas Pasar Kota yang berada di jalan Ahmad Yani sekarang dimanfaatkan sebagai taman kota dengan nama Usman Janatin City Park. Lokasi pasar segamas berdekatan dengan Markas Polres Purbalingga, Rumah Sakit Bersalin Harapan Ibu, Pasar Hewan, dan Terminal Bus Purbalingga.

Deskripsi

sunting

Pasar Segamas sendiri menempati lahan bekas Stadion Wasesa. Sedangkan untuk menggantikan Stadion Wasesa, pemerintah membangun stadion baru di bekas lapangan desa Pagedangan, dan diberi nama Stadion Goentoer Darjono. Pasar Segamas dibangun jauh lebih besar, lebih modern dan lebih bersih dari Pasar Kota. Tujuan pembangunan pasar tradisional modern ini adalah untuk menghilangkan kesan pasar tradisional yang kumuh dan becek lewat pengelolaan yang baik. Pasar tradisional yang dibangun berkonsep modern, termasuk pengelolaan dan manajemennya diharapkan membuat para pembeli dapat merasakan berbelanja seperti di pasar modern. Dengan demikian pasar itu mampu melindungi dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang kecil.

Secara keseluruhan luas area Pasar Segamas Purbalingga 41.548 m2. Luas bangunan baik blok di dalam pasar maupun kantor 15.364 m2. Ditambah area parkir 3.149 m2 dan taman 1.035 m2 sehingga luas terbangun 19.854 m2. Masih ditambah area Rumah Pemotongan Hewan (RPH) unggas 1.182 m2. Jumlah kios dan los pada 2010 masing-masing sebanyak 383 dan 656. Jumlah pedagangnya 2.174 orang.

Catatan Kaki

sunting

Pranala luar

sunting