Bank OCBC NISP
Bank OCBC Indonesia adalah perusahaan perbankan dan jasa keuangan publik Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia. Bank ini dimiliki oleh kelompok perbankan dan keuangan Singapura, OCBC Bank. Bank OCBC NISP mulai dikembangkan oleh keluarga Karmaka Surjaudaja dan Lelarati Lukman. Saat ini, Bank OCBC NISP berada pada posisi terbesar ke-8 di Indonesia dari segi aset serta sebagai bank tertua ke-4 di Indonesia.
Bank OCBC Indonesia | |
Publik | |
Kode emiten | IDX: NISP |
Industri | Keuangan dan komponennya |
Didirikan | 4 April 1941 |
Pendiri | Liem Khe Tjie Kwee Tjie Hoei |
Kantor pusat | OCBC Tower, Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Parwati Surjaudaja (Presiden Direktur) |
Produk | Perbankan |
Pendapatan | Rp 10.6 triliun (2022) |
Rp 3.3 Triliun (2022) | |
Pemilik | OCBC Overseas Investment Pte.Ltd (85,08%) Publik (14,95%) |
Karyawan | 5,819 (2022) |
Induk | OCBC Group |
Situs web | www.ocbc.id |
Sejarah
suntingBank OCBC NISP didirikan pada tanggal 4 April 1941 dengan didasari pada Akta No. 6 tanggal 4 April 1941 dan disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi manusia (dahulu Menteri Kehakiman), di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Pada tahun 1972, Bank melakukan perubahan nama menjadi Nilai Inti Sari Penyimpan (disingkat: NISP) yang kemudian pada 1978 ditetapkan bahwa NISP bukan lagi sebagai singkatan, melainkan sebagai nama resmi Bank (Bank NISP). Pada 2008, dengan masuknya OCBC Bank, Singapura sebagai pemegang saham mayoritas, Bank NISP secara resmi menggunakan nama Bank OCBC NISP hingga 2023.
Menandai awal dari perjalanan perbankan yang baru, Bank OCBC NISP secara resmi meluncurkan ‘OCBC’ sebagai merek dan logo terbaru Bank, efektif per 14 November 2023.
PT Bank OCBC NISP Tbk (“Bank OCBC Indonesia”), pada tanggal 16 November 2023 telah melakukan penandatanganan Sale and Purchase Agreement (“SPA”) dengan Commonwealth Bank of Australia (“CBA”) untuk membeli 99,00% saham di PT Bank Commonwealth (“PTBC”) dari CBA (“Rencana Akuisisi”). OCBC Indonesia bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1,00% saham PTBC dari pemegang saham lainnya. Rencana akuisisi ini akan memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan pemenuhan kondisi lainnya. Setelah akuisisi selesai, PTBC akan diintegrasikan ke dalam OCBC Indonesia.
Bank OCBC NISP resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990, dan perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.
Awal tahun 1990-an The Netherlands Development Finance Company (FMO) memberikan berbagai pinjaman jangka panjang dengan bunga menarik yang digunakan untuk penyaluran kredit pada segmen UKM. Kemudian, International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang memberikan pinjaman jangka panjang pada tahun 1999—kemudian menjadi salah satu pemegang saham Bank pada tahun 2001-2010—. Dekade 2000an menjadi babak baru ketika Bank melakukan proses penggabungan (merger) dengan salah satu institusi perbankan terkuat Asia, Bank OCBC – Singapura.
Pada tahun 2004 hingga 2008, merupakan awal sebagai bagian dari konglomerasi keuangan asal Singapura - OCBC Bank. Menjadi strategi jangka panjang, Bank NISP menggunakan nama dan logo baru “Bank OCBC NISP” sejak akhir tahun 2008, dan diikuti dengan transformasi besar pada infrastruktur, SDM, teknologi dan informasi hingga jaringan kantor.
Kemudian pada tahun 2011, ketika Bank OCBC NISP genap berusia 70 tahun sekaligus, Bank OCBC Indonesia resmi bergabung (merger) dengan Bank OCBC NISP. Penggabungan OCBC Bank sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 85,1%.
Referensi
suntingPranala luar
sunting- (Indonesia) Situs web resmi