Sabrang Mowo Damar Panuluh

penyanyi asal Indonesia
(Dialihkan dari Noe)

Sabrang Mowo Damar Panuluh, B.Sc. lebih dikenal sebagai Noe (lahir 10 Juni 1979) adalah vokalis dan keyboardis band Letto (posisi keyboardis hingga 2014 sebelum masuknya Widi).[1] Noe merupakan anak pertama budayawan, Emha Ainun Nadjib dari pernikahan pertamanya[2][3] dan anak sambung bintang sinetron dan penyanyi, Novia Kolopaking.[4][5]

Noe
LahirSabrang Mowo Damar Panuluh
10 Juni 1979 (umur 45)
Yogyakarta, Indonesia
Pekerjaan
Suami/istriFauzia Fajar Putri Khaeruddin
Anak
  • Rih Anawai Lu'lu' Bodronoyo
  • Miyah Azalli Mudraia Ismoyo
Orang tua
Karier musik
Instrumen
Situs webwww.lettolink.com
IMDB: nm3962057 Musicbrainz: a2286434-1638-4ba4-823e-3d3d7b7dc785 Modifica els identificadors a Wikidata

Keluarga dan Pendidikan

sunting

Noe lahir sebagai anak pertama dari budayawan, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dari istri pertamanya, Neneng Suryaningsih. Sayangnya saat dirinya menginjak umur 6 tahun, orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Noe menghabiskan masa SD di SD 1 Yosomulyo, Lampung kemudian melanjutkan ke SMP Xaverius Metro, Lampung.[3]

Saat Noe masih SMP, pamannya memberikan kaset bekas kumpulan lagu-lagu Queen. Setelah mendengarkan berulang kali, akhirnya dia mempunyai pikiran bagaimana membuat musik yang bisa menggerakkan rasa dan menggerakkan perasaan orang lain. Mulailah Noe bersentuhan dengan keyboard, alat musik yang pertama ia sentuh.[2][3]

Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogyakarta dan meneruskan sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Ia bergabung dengan ayahnya dan bergaul bersama komunitas ayahnya. SMU 7 Yogyakarta-lah yang mempertemukan Noe dengan Ari, Dedy dan Patub. Pada waktu itu mereka belum membentuk band. Pada tahun 1997, Noe melanjutkan kuliah di perguruan tinggi prestisius Universitas Alberta, Kanada. Ia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu matematika dan fisika. Di Kanada, krisis moneter memaksa Noe hidup berjuang mandiri dengan menjalani pekerjaan paruh-waktu agar dapat memiliki uang yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari demi menyelesaikan pendidikan. Pada tahun 2003, Noe lulus dari Universitas Alberta dengan gelar Bachelor of Science dalam dua bidang, yaitu fisika dan matematika.[6]

Karier

sunting

Setelah kembali ke Indonesia, Noe aktif bermusik di studio Kiai Kanjeng, yang dipimpin oleh Novi Budianto, rekan dan sahabat dari ayahnya, Cak Nun. Dari studio Kiai Kanjeng, Noe bisa mengerti bagaimana mixing, mastering memproduksi dan menulis musik. Noe mulai menulis lirik lagu, yang akhirnya banyak tertuang dalam album perdana Letto, Truth, Cry, and Lie.

Pada tahun 2004, Musica tertarik pada lagu yang ditawarkan Noe dan kawan-kawannya. Barulah mereka membentuk band yang diberi nama Letto. Pada tahun 2006, Letto mengeluarkan debut album berjudul Truth, Cry, and Lie. Keseriusan bermusik membuahkan double platinum bagi Letto. Kesuksesan itu memacu Letto untuk membuat album kedua, "Don't Make Me Sad" (2007).

Sejak 10 Juni 2008 mendirikan Production House Pic[k]Lock Productions bersama Dewi Umaya Rachman. Film perdananya Minggu Pagi di Victoria Park dirilis 10 Juni 2010. Film kedua mereka; RAYYA, Cahaya Di Atas Cahaya ditulis oleh bapaknya sendiri Emha Ainun Nadjib dan Viva Westi. Pada tahun 2015, Pic[k]Lock Productions bekerja sama dengan Yayasan Keluarga Besar H.O.S. Tjokroaminoto dan MSH Films meluncurkan Guru Bangsa Tjokroaminoto yang disutradarai oleh Garin Nugroho.

Filmografi

sunting
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Produser
2010 Minggu Pagi di Victoria Park Ya
2012 Rayya, Cahaya di Atas Cahaya Ya
2015 Tjokroaminoto: Guru Bangsa Ya

Penghargaan dan nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2010 Festival Film Indonesia Film Cerita Panjang Terbaik Minggu Pagi di Victoria Park Nominasi
2011 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Nominasi
2012 Piala Maya Film Cerita Panjang Terpilih Rayya, Cahaya di Atas Cahaya Nominasi
2013 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Nominasi
2015 Festival Film Bandung Film Bioskop Terpuji Tjokroaminoto: Guru Bangsa Menang
Festival Film Indonesia Film Cerita Panjang Terbaik Nominasi
Piala Maya Film Cerita Panjang Terpilih Menang
2016 Usmar Ismail Awards Film Terbaik Nominasi
Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Nominasi

Referensi

sunting
  1. ^ "Noe Letto atau Sabrang Mowo Damar Panuluh Mengaku Pernah Ateis, Ini Kisahnya". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2023-05-22. 
  2. ^ a b detikJateng, Tim. "Mengenal Profil Sabrang Mowo, Putra Cak Nun yang juga Sebagai Vokalis Letto". detikjateng. Diakses tanggal 2024-06-26. 
  3. ^ a b c Herfanda, Ahmadun Y. (2008). Inspiring stories: 30 kisah para tokoh beken yang menggugah (edisi ke-Cet. 1). Solo: Tiga Serangkai. ISBN 978-979-018-063-5. 
  4. ^ "Sabrang Mowo Damar Panuluh Archives - Kitiran Pelangi Ilmu". Kitiran Pelangi Ilmu. Diakses tanggal 2024-06-26. 
  5. ^ Pangestu, Ega (2024-01-03). "Vokalis Letto Beralih Menjadi Budayawan dan Ilustrator AI". rri.co.id. Diakses tanggal 2024-06-27. 
  6. ^ University of Alberta. University of Alberta Spring Convocation Spring 2003 (dalam bahasa English). University of Alberta. hlm. 24. 

Pranala luar

sunting