Niqmaddu II
Niqmaddu II merupakan penguasa kedua dan raja Ugarit, negara-kota Suriah kuno di Suriah bagian timur laut, ia memerintah pada sekitar tahun 1350-1315 SM (atau mungkin skt. 1380-1346 SM) dan menggantikan ayahandanya yang kurang dikenal, Ammittamru I.[1][2] Ia mengambil namanya dari penguasa Amori sebelumnya, Niqmaddu, yang berarti "Addu telah membuktikannya" untuk memperkuat asal-usul dari dinasti Ugarit di Amori.
Meskipun tanggal pasti aksesinya ke takhta Ugarit tidak diketahui, ia mungkin seorang kontemporer dari baik Akhenaten dan Tutankhamun[3] Penguasa Het, Suppiluliuma I, dan merupakan vasal dari yang terakhir. Ia memiliki hubungan baik dengan Mesir, dan takluk kepada bangsa Amori dalam sebuah perselisihan mengenai wilayah Shiyannu sejak awal pemerintahannya. Ia menugaskan siklus Baal tentang dewa Haddu/ba'al, dan memiliki seorang putra, Niqmepa.[4]
Di EA 49, Niqmaddu II rupanya meminta seorang dokter Mesir dan dua petugas istana dari "Kush", utusan Mesir untuk Ugarit.
Ia diidentifikasi di Suriah pada sebuah vas pualam bersama dengan seorang wanita berpakaian gaun istana Mesir,[5] namun, nama wanita di dalam vas, jika pernah ditunjukkan, tidak diawetkan dan disebutkan dalam siklus Baal sebagai Raja nqmd. Ia digantikan secara singkat oleh Ar-Halba.
Referensi
sunting- ^ Kuhrt, Amélie (1997). The ancient Near East, c. 3000-330 BC. 1. Routledge. hlm. 306. ISBN 0-415-16763-9.
- ^ Feldman, Marian H. (2006). Diplomacy by design: luxury arts and an "international style" in the ancient Near East, 1400-1200 BCE. University of Chicago Press. ISBN 0-226-24044-4.
- ^ Watson, Wilfred (1999). Handbook of Ugaritic Studies. hlm. 624. ISBN 9789004109889.
- ^ Smith, Mark S. (1994). The Ugaritic Baal cycle. 55. BRILL. ISBN 90-04-09995-6.
- ^ Feldman, Marian H. (2002). "Ambiguous Identities: The -Marriage- Vase of Niqmaddu II and the Elusive Egyptian Princess". Journal of Mediterranean Archaeology. Equinox Publishing Ltd. 15 (1). ISSN 1743-1700. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-07. Diakses tanggal 2018-02-07.
| Didahului oleh: Ammittamru I |
Raja Ugarit | Diteruskan oleh: Ar-Halba |