Museum Universitas Pelita Harapan
Museum Universitas Pelita Harapan merupakan museum khusus yang mengoleksi karya seni rupa yang berada di Karawaci, Tangerang, Banten. Lokasi awalnya adalah di kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang namun sejak Juni 2015, museum ini dipindahkan ke Gedung C menempati ruangan seluas 400 m2 di lantai 3 Gedung Menara Matahari, Universitas Pelita Harapan (UPH) yang berada dalam kawasan kampus UPH Karawaci.[1]
Museum ini diresmikan pada 24 April 2000 dan bisa dikunjungi dari Senin hingga Jumat dari pukul 8.30 - 16.30 WIB serta tidak dikenakan biaya bagi pengunjung.[2]
Sejarah
suntingPembangunan Museum Universitas Pelita Harapan ditujukan sebagai pusat kajian seni rupa, mengisi kebutuhan akan lembaga pendidikan di bidang seni rupa Indonesia yang kini sedang berkembang pesat dan menumbuhkan kecintaan masyarakat akan karya seni rupa. Museum ini dimiliki oleh Yayasan Universitas Pelita Harapan dan dikelola oleh Universitas Pelita Harapan.[2]
Koleksi
suntingKoleksi di dalam museum mulai dikumpulkan sejak tahun 1993 dengan jumlah koleksinya mencapai lebih dari 3500 buah. Jenis koleksi yang terbanyak ialah lukisan sebanyak 880 buah,[1] sketsa, dan patung. Lukisan-lukisan yang ada merupakan karya dari Raden Saleh dan karya kelompok pelukis Eropa yaitu Mooi Indie. Karya-karya tersebut dilukis selama masa penjajahan Belanda di Indonesia. Di dalam museum juga terdapat lukisan karya pelukis kelompok Persatuan Ahli Gambar Indonesia, perupa modern Indonesia, hingga karya kontemporer masa kini.[3]
Adapun pelukis yang karya lukisannya dipamerkan di museum ini antara lain, Raden Saleh, Affandi, A Sudjojono, Barli, Wakidi, AD Pirous, Widayat, Zaini, Srihadi Soedarsono, Agus Djaya, Trubus, Mochtar Apin, Sudjana Kerton, Ivan Sagito, But Mochtar, Hendra Gunawan, Dede Eri Supria, Nasjah Djamin, Walter Speis, R Bonnet, Willem Dooijewaard dan JD van Herwerden.
Selain koleksi benda seni rupa, Museum Universitas Pelita Harapan mempunyai sebuah perpustakaan yang mengoleksi buku-buku referensi pilihan mengenai seni rupa. Buku-buku tersebut membahas tentang seni rupa Indonesia dan seni rupa dunia. Di dalam perpustakaan juga tersedia katalog pameran dan katalog lelang karya.[3]
Akses dan lokasi
suntingMuseum Universitas Pelita Harapan beralamat di Jalan M.H. Thamrin Boulevard, Lippo Karawaci. Titik koordinatnya di 6°13’41.8” Lintang Selatan dan 106°36’39.6” Bujur Timur. Museum dapat dijangkau dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sejauh 15 km atau dari Terminal Poris Plawad sejauh 11 km dan melalui Stasiun Tangerang dengan jarak tempuh sejauh 8 km.[3] Museum ini juga bisa dijangkau menggunakan bus shuttle Lippo Karawaci dengan jadwal waktu pasti (dari Grogol, Blok M dan Wisma Graha Citra Jalan Gatot Subroto).
Acara
suntingPada 14 September hingga 14 Oktober 2007, Museum UPH bekerja sama dengan Kemang Village di Jakarta Selatan menggelar pameran lukisan yang menampilkan 40 lukisan dari pelukis Indonesia dan Belanda. Lukisan yang ditampilkan mulai dari gaya naturalisme abad ke-19 oleh pelukis Belanda hingga lukisan gaya kontemporer masa kini oleh pelukis Indonesia.[4]
Pada 20 0ktober hingga 19 November 2023, Museum UPH berpartisipasi dalam pameran koleksi seni rupa yang berjudul “Seakan-akan Tidak Ada Matahari”. Pameran ini bekerja sama dengan Griya Seni Hj. Kustiyah Edhi Sunarso, Galeri Nasional Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Museum Affandi, dan Museum Oei Hong Djien yang menghadirkan 54 lukisan.[5]
Pranala luar
suntingReferensi
sunting- ^ a b "Museum Universitas Pelita Harapan". museum.co.id. Diakses tanggal 2024-05-26.
- ^ a b "Museum Universitas Pelita Harapan - Sistem Registrasi Nasional Museum". Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud. Diakses tanggal 2024-05-26.
- ^ a b c Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 180. ISBN 978-979-8250-66-8.
- ^ Burhani, Ruslan (2007-09-14). "Digelar Pameran Lukisan Museum UPH". Antara News. Diakses tanggal 2024-05-26.
- ^ "Seakan-akan Tidak Ada Matahari". dinaskebudayaan.jakarta.go.id. 2023-08-17. Diakses tanggal 2024-05-26.